Kerajinan

Peresmian Rumah Produksi Bersama untuk Tingkatkan Kualitas Produk Kulit Garut

Rumah Produksi Bersama (RPB) kulit di Garut diharapkan  menjadi tempat pengolahan produk bagi pelaku UMKM kulit di daerah tersebut, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka.

 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
18 Februari 2024
Dok. Pemkab Garut.

 

PRODUK-PRODUK  kulit yang dihasilkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Garut, Jawa Barat diharapkan bertambah kualitasnya setelah adanya  Rumah Produksi Bersama (RPB).

 

“RPB yang dilengkapi dengan peralatan produksi modern, produk kulit khas Garut bisa semakin berkualitas dan bersaing dengan produk luar, sehingga bisa ekspor,”  ujar  Menteri Koperasi Usaha Kecil Mikro (Menkop UKM) Republik Indonesia, Teten Masduki, saat meresmikan RPB  di Jalan Guntur, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu (17/2), seperti dilansir garutkab.go.id.
 

 

Turut meresmikan Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin. Peresmian RPB tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari jadi ke-211 Kabupaten Garut dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk kulit khas Garut.
 

Baca juga: Produk Fashion Kulit Garut Tak Kalah Dengan Hermes

 

Lebih lanjut, Teten menekankan pentingnya manajemen yang baik terhadap RPB untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan bisnis ini. Ia juga mengusulkan agar Pemerintah Daerah Kabupaten Garut melengkapi RPB dengan mesin-mesin baru setiap tahunnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis ini.

 

"Karena industri itu terus berkembang, kita juga harus terus mengikuti alat-alat produksi modern, dan jadi ini betul-betul perlu kemampuan manajerial supaya pabrik ini tidak mengalami penuaan, tapi dia terus berkembang,"  imbuhnya.

 

Menkop berharap RPB tersebut  menjadi tempat pengolahan produk bagi pelaku UMKM kulit di Kabupaten Garut, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi mereka. 

 

MenKopUKM juga berharap RPB ini bisa menjadi pusat untuk pengembangan ekosistem kulit di Kabupaten Garut, sehingga produk kulit Garut bisa terkenal di mancanegara dan brand kulit Garut bisa naik kelas, seperti merek-merek di Italia.

 

"Tadi yang saya tanya alat potongnya itu jauh lebih presisi, jauh lebih cepat, tidak banyak makan waste, itu cukup bagus, jadi orang yang punya konveksi-konveksi di luar ini (yang konveksi) kecil-kecil motongnya di sini, kan lebih cepat, lebih presisi, (lalu) menjahitnya (atau) ngerakitnya di tempat masing-masing,"  ujarnya.

 

"Jadi saya Pak Bupati tidak melihat ini sebagai fisik, tapi ini konsep besar kita mulai untuk membangun industrialisasi, nah ini harus dipahami oleh semua, karena kita nggak boleh membuat produk yang sama terus kualitasnya, kita harus maju," tandasnya.

 

Daya tarik wisatawan


Sementara itu, Pj Bupati Barnas, menyatakan, produk kulit Sukaregang telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Garut, baik karena keberagaman maupun kualitasnya yang tidak kalah dengan produk internasional.

 

Ia menekankan pentingnya memanfaatkan RPB dengan baik, mengingat investasi dalam peralatan produksi yang modern bukanlah hal yang murah. Ia juga mengajak seluruh jajaran untuk mendukung penggunaan RPB ini agar bermanfaat bagi masyarakat Garut.

 

"Ini barang sangat mahal, dan tadi kita melihat hasil laser cutting--nya sangat presisi, nah tentu dengan presisi ini akan menghasilkan produk unggulan yang tidak kalah oleh dunia luar, bahkan bisa dijual ke tempat-tempat lain," imbuh Barnas.

 

Dengan adanya RPB ini juga, ia meminta arahan dan dukungan dari Menteri Koperasi serta seluruh jajaran, sehingga penggunaan RPB  bisa betul-betul menjadi sesuatu yang arif dan bermanfaat bagi masyarakat Garut.

 

"Sekali lagi kami Pemerintah Kabupaten Garut mengucapkan terima kasih kepada bapak dan seluruh jajaran, juga tamu undangan serta para pengrajin kulit tentunya, dan kita harus siap menyongsong masa depan yang lebih baik dengan inovasi, dengan kualitas, dengan hasil yang membanggakan," ucapnya. (SG-1)