PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta terus memperkuat upaya mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk beralih ke transaksi digital.
Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), digitalisasi semakin digencarkan dengan penerapan pembayaran melalui QRIS Jakarta Entrepreneur.
Kepala Dinas PPKUKM DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, mengungkapkan bahwa penggunaan transaksi digital oleh UMKM binaan Jakarta Entrepreneur semakin berkembang pesat.
Baca juga: Target Ambisius UMKM Digitalisasi Jangan Hanya Fokus pada Reseller Tetapi Produsen
Berdasarkan data terbaru per 3 September 2024, sebanyak 11,29% atau 29.844 dari 264.236 UMKM binaan telah menerapkan sistem pembayaran QRIS Jakarta Entrepreneur.
"Transaksi digital ini tidak hanya memudahkan pembeli, tetapi juga mencatat perkembangan yang signifikan,” ujar Elisabeth.
“Saat ini, jumlah transaksi telah melampaui 1,2 juta dengan total nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 40 miliar," kata Elisabeth dalam keterangan tertulis pada Selasa (3/9).
Ia menjelaskan bahwa transaksi digital melalui QRIS menjadi mayoritas metode pembayaran yang digunakan oleh UMKM binaan. Hal ini sejalan dengan visi Jakarta menuju status sebagai Kota Global, di mana digitalisasi menjadi salah satu fondasi utamanya.
Penggunaan QRIS Jakarta Entrepreneur memberikan berbagai manfaat, baik bagi konsumen maupun pelaku usaha.
Bagi konsumen, pembayaran menjadi lebih praktis dan efisien dengan sistem cashless.
Baca juga: APARSI dan Kemendag Dorong Digitalisasi Pasar Rakyat untuk Ekonomi Kerakyatan
Sementara itu, bagi pelaku UMKM, setiap transaksi yang terekam secara digital mempermudah pencatatan, yang dapat digunakan sebagai data pengajuan fasilitas permodalan ke perbankan.
Selain itu, fitur QRIS Soundbox Netzme juga menjamin keamanan transaksi.
Namun, Elisabeth tidak menutup mata terhadap hambatan yang ada. "Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan teknologi masih menjadi tantangan utama dalam penerapan transaksi digital," ujarnya.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, Dinas PPKUKM DKI Jakarta terus menggelar pelatihan digitalisasi pemasaran.
Mulai dari teknik digitalisasi untuk memperluas jangkauan konsumen hingga literasi digital yang membantu UMKM memanfaatkan potensi platform e-commerce.
Dinas juga aktif memfasilitasi pemasaran berbasis digital melalui berbagai inisiatif seperti Jumat Beli Lokal (JBL), e-Order, dan platform digital lainnya.
Sejak 2018, Dinas PPKUKM DKI Jakarta telah memfasilitasi ribuan pelaku usaha dalam program pelatihan digitalisasi.
Hingga saat ini, total 8.304 peserta telah mengikuti workshop E-Smart, sebuah pelatihan literasi digital yang dirancang khusus untuk UMKM binaan.
"Digitalisasi telah membawa dampak signifikan pada perkembangan UMKM di Jakarta,” katanya.
“Dari memperluas akses pemasaran, membuka peluang pertumbuhan, hingga membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen, digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang di era modern ini," tandas Elisabeth.
Dengan berbagai inisiatif dan dukungan yang diberikan, Pemprov DKI Jakarta berharap semakin banyak UMKM yang mampu bertransformasi ke arah digital, menjadikan mereka lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan di masa depan. (SG-2)