Ekonomi

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia Triwulan III-2024 Tumbuh 1,50% (Q-to-Q)

Kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menjadi penyumbang ekonomi terbesar dengan peranan 56,84% dari PDB nasional dan mencatat pertumbuhan sebesar 4,92% (y-on-y).
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
05 November 2024
Dok. BPS

DIBANDINGKAN dengan triwulan II-2024 (q-to-q), ekonomi Indonesia triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 1,50%. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan diantaranya Konstruksi sebesar 6,06%; Pertambangan dan Penggalian 5,62%; dan Industri Pengolahan sebesar 4,24%. 

 

Sementara itu, terdapat beberapa lapangan usaha yang mengalami kontraksi diantaranya Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 16,84% dan Jasa Pendidikan 6,40%.

 

Demikian disampaikan Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Puji Agus Kurniawan dan Direktur Neraca Pengeluaran BPS Pipit Helly Sorayan, dalam keterangan resmi BPS yang diterima, Selasa (5/11).

 

Baca juga: Tumbuh 5,05%, BI Nyatakan Pertumbuhan Ekonomi RI Triwulan II 2024 Tetap Baik


“Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2024 mencapai Rp5.638,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp3.279,6 triliun,” tulis laporan BPS.

 

Sementara struktur PDB Indonesia atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha triwulan III-2024 tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. 

 

Menurut BPS, perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 19,02% diikuti oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (3,71%); Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (13,09%); Konstruksi sebesar 10,06 persen; serta Pertambangan dan Penggalian (9,06%). 

 

Baca juga: Menkeu: Penting, Digitalisasi Transaksi Pemerintah untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi

 

“Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 64,94%.” 

 

Lebih lanjut, Puji dan Pipit mengatakan, dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 8,44%

 

.Dibanding 2023

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 tersebut bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (2023) tumbuh sebesar 4,95% (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Lainnya mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,95%. 

 

Baca juga: Menteri UMKM Maman Abdurrahman Fokus Lanjutkan Program dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

 

Sementara dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 11,69%.

 

Sampai dengan triwulan III-2024, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,03% (c-to-c). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,29%. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen PK-LNPRT mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,10 persen.

 

Secara spasial, perekonomian Indonesia pada triwulan III-2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencatat pertumbuhan (y-on-y) yang stabil. 

 

“Kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menjadi penyumbang ekonomi terbesar dengan peranan 56,84% dari PDB nasional dan mencatat pertumbuhan sebesar 4,92% (y-on-y),” tambah Puji dan Pipit..


BPS juga melaporkan, secara spasial, struktur perekonomian Indonesia pada triwulan III-2024 mencatat kelompok provinsi di Pulau Jawa masih dominan dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 56,84%, diikuti Pulau Sumatera sebesar 22,30%, Pulau Kalimantan sebesar 8,15%, Pulau Sulawesi sebesar 7,23%, Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 2,82%, serta Pulau Maluku dan Papua sebesar 2,66%. 

 

Kinerja ekonomi Indonesia triwulan III-2024 terhadap triwulan III-2023 (y-on-y) jika dibandingkan antarpulau menunjukkan bahwa kelompok provinsi di Pulau Maluku dan Papua mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 6,00%, diikuti oleh Pulau Sulawesi sebesar 5,87%, Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,28%, Pulau Kalimantan sebesar 5,20%, Pulau Jawa sebesar 4,92%, dan Pulau Sumatera tumbuh sebesar 4,48%. (SG-1)