KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dalam upaya memperkuat kelembagaan koperasi, khususnya Koperasi Unit Desa (KUD).
Lebih dari 60 ribu KUD di Indonesia akan mendapatkan dorongan dalam tata kelola serta peningkatan status Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi badan usaha koperasi.
Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, mengapresiasi kolaborasi ini karena dinilai strategis dalam merevitalisasi peran KUD dan Gapoktan dalam ekosistem pertanian nasional.
Baca juga: Koperasi Terpercaya vs Tidak Terpercaya: Panduan Memilih yang Aman dan Menguntungkan
Salah satu manfaat utama dari peningkatan status Gapoktan menjadi koperasi adalah kemudahan dalam menyalurkan pupuk langsung kepada petani, yang diharapkan dapat mempercepat pencapaian target swasembada pangan nasional.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan dari BNI karena ini akan sangat membantu proses bertahap dalam menjadikan Gapoktan sebagai koperasi resmi,” ujar Ferry dalam keterangan pers, Sabtu (8/2).
Pernyataan Wamenko disampaikan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertema Kolaborasi Kemenkop dan BNI dalam Mewujudkan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan di Sentul, Bogor, Kamis (6/2).
Dukungan Pembiayaan dan Fasilitas Modern untuk Koperasi
Sebagai bagian dari komitmennya, BNI akan mendukung pemenuhan pembiayaan untuk pengurusan akta badan usaha koperasi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Baca juga: Wamenkop Dorong Revitalisasi KUD untuk Dukung Swasembada Pangan dan Program MBG
Langkah ini diyakini akan mempercepat legalisasi Gapoktan sebagai koperasi, sekaligus memperkuat peran koperasi dalam sektor pertanian.
Selain itu, Ferry menyoroti bahwa banyak petani di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dalam proses pascapanen, seperti menjemur gabah secara manual.
Dengan adanya revitalisasi KUD, koperasi diharapkan dapat menyediakan fasilitas modern seperti dryer (mesin pengering gabah), sehingga hasil panen dapat lebih cepat kering dan berkualitas lebih baik.
“KUD itu bukan hanya kantor, tetapi juga memiliki gudang dan fasilitas penyimpanan. Namun, belum semua memiliki mesin pengering,” paparnya.
“Kolaborasi antara Kemenkop dan BNI dapat diarahkan untuk penyediaan dryer di KUD, agar petani bisa mendapatkan manfaat lebih besar,” jelas Ferry.
Komitmen BNI untuk Transformasi Koperasi
Wakil Direktur Utama BNI, Putrama Wahju Setyawan, menegaskan bahwa BNI siap menjadi mitra strategis dalam mendukung digitalisasi, rebranding, serta penguatan tata kelola koperasi.
Ia menilai koperasi sebagai instrumen penting dalam memperluas peluang usaha masyarakat dan memperkuat ekonomi nasional.
Baca juga: Menkop Budi Arie Dukung Inkud Kerja Sama Internasional Dorong Industrialisasi Pertanian
“Kami berkomitmen mendukung transformasi koperasi dalam berbagai bentuk, termasuk melalui CSR. Koperasi memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan kami siap mendukung penuh program prioritas Kemenkop,” ujar Putrama.
BNI sebagai salah satu BUMN sektor keuangan juga memiliki peran dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Oleh karena itu, kemitraan dengan Kemenkop ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya saing koperasi, tetapi juga mempercepat akses petani terhadap kebutuhan pertanian seperti pupuk bersubsidi.
“Jika skema penyaluran pupuk diperbaiki melalui koperasi, maka pupuk bersubsidi akan lebih mudah diakses petani. Ini akan berkontribusi pada peningkatan hasil produksi pertanian nasional,” tambah Ferry.
Dengan sinergi ini, Kemenkop dan BNI optimistis bahwa revitalisasi KUD dan transformasi Gapoktan menjadi koperasi akan membawa dampak positif bagi sektor pertanian.
Revitalisasi KUD juga mendorong efisiensi distribusi pupuk, serta mempercepat target swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional. (SG-2)