PADA Senin ini (22/4/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mencapai Rp16.235, menciptakan kekhawatiran di tengah pemangku kepentingan.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyoroti urgensi langkah konkret untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Pada acara Halal Bihalal di kediaman Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta, Sabtu lalu (20/4/2024), Cucun menekankan pentingnya kolaborasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan.
Baca juga: Di Tengah Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah, Stabilitas Rupiah Terjaga
"Kita perlu mengambil langkah yang menumbuhkan 'growth' negara, dengan belanja produktif. Kita juga perlu melakukan ekspor komoditas yang mengimbangi kelemahan rupiah," ungkapnya sebagaimana dilansir situs DPR RI, Senin (22/4).
Politikus Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) ini juga menyatakan bahwa DPR telah meminta pemerintah untuk menyusun langkah antisipasi terhadap dampak negatif dari pelemahan rupiah, dengan harapan mencegah penderitaan bagi rakyat.
Banggar DPR RI berkomitmen untuk menindaklanjuti isu ini dengan menyelenggarakan rapat evaluasi bersama pemerintah.
Baca juga: Dampak Rupiah Melemah: Waspada, Muncul Tantangan yang Mengintai
"Jika terjadi deviasi, maka langsung ada perubahan Undang-Undang APBN supaya tata kelola keuangan negara terjaga aman," tegasnya.
Pelemahan rupiah sebelumnya disebabkan oleh ketegangan antara Iran dan Israel, serta kebijakan 'hawkish' dari bank sentral AS (The Fed).
Baca juga: Nilai Rupiah Turun terhadap Dolar AS, Tapi DPR: Optimistis Sektor Energi Masih Stabil
Meskipun secara teknikal rupiah masih dalam tren pelemahan, Banggar DPR RI bersama pemerintah berupaya untuk menemukan solusi yang tepat agar stabilitas ekonomi tetap terjaga. (SG-2)