Soko Bisnis

UMKM Wajib Tahu! 14 Langkah Mengatur Arus Kas agar Bisnis Tetap Lancar

Ramadan bisa jadi berkah atau bencana bagi UMKM! Tanpa strategi keuangan yang tepat, usaha bisa rugi besar. Simak cara cerdas mengatur anggaran agar tetap cuan.

By Cikal Sundana  | Sokoguru.Id
05 Maret 2025

Jangan sampai Ramadan bikin bisnis UMKM tekor! Dengan pola konsumsi yang meningkat, ini saatnya mengatur keuangan dengan bijak. Terapkan strategi ini agar omzet naik tanpa takut kehabisan modal. Foto: ccfb.

SOKOGURU - Ramadan adalah periode yang signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Selain sebagai momen spiritual, bulan ini seringkali menjadi puncak aktivitas bisnis dengan peningkatan permintaan produk dan layanan. 

Namun, tanpa perencanaan keuangan yang tepat, peluang ini dapat berubah menjadi tantangan yang mengancam kestabilan finansial usaha. 

Artikel ini akan membahas panduan lengkap dalam mengatur anggaran keuangan UMKM selama Ramadan untuk menghindari pengeluaran berlebih.

UMKM Wajib Tahu! Bantuan PKH & BPNT 2025: Jadwal Cair, Syarat Baru, dan Cara Cek Penerima

1. Memisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Langkah pertama yang krusial adalah memisahkan keuangan pribadi dan bisnis. 

Hal ini membantu dalam memantau arus kas dan memastikan bahwa dana usaha tidak tercampur dengan kebutuhan pribadi. 

Dengan pemisahan yang jelas, UMKM dapat lebih mudah mengidentifikasi keuntungan, kerugian, dan area yang memerlukan perbaikan. 

2. Menyusun Anggaran Khusus Ramadan

Dikutip dari UNIVERSITAS AIRLANGGA, selama Ramadan, pola konsumsi masyarakat berubah, yang dapat mempengaruhi permintaan produk atau jasa. 

Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk menyusun anggaran khusus yang mencakup perkiraan pendapatan dan pengeluaran selama bulan ini. 

Dengan anggaran yang terencana, pelaku usaha dapat mengendalikan pengeluaran dan mengalokasikan dana sesuai prioritas. 

BACA JUGA: Surat Undangan Cair BPNT & PKH Sudah Dibagikan, Cek Daerah yang Sudah Terima!

3. Mengelola Arus Kas dengan Bijak

Arus kas yang sehat adalah kunci keberlanjutan usaha. Selama Ramadan, pengeluaran tambahan seperti bonus karyawan atau promosi khusus mungkin diperlukan. 

UMKM harus memastikan bahwa arus kas tetap positif dengan memantau pemasukan dan pengeluaran secara rutin serta menghindari kredit yang tidak perlu.

4. Memanfaatkan Teknologi untuk Pengelolaan Keuangan

Di era digital, banyak aplikasi keuangan yang dapat membantu UMKM dalam mengelola anggaran dan memantau transaksi. 

Penggunaan teknologi ini memudahkan pencatatan keuangan, sehingga pelaku usaha dapat membuat keputusan berdasarkan data yang akurat. 

5. Menyediakan Dana Darurat

Dikutip dari LBS.ID, ketidakpastian ekonomi dapat terjadi kapan saja. Menyediakan dana darurat selama Ramadan adalah langkah bijak untuk mengantisipasi situasi tak terduga yang dapat mempengaruhi operasional bisnis. 

Dana ini berfungsi sebagai penyangga saat terjadi penurunan pendapatan atau kebutuhan mendesak lainnya. 

BACA JUGA: Kuliner Khas Aceh yang Bertahan Sejak 1986: Martabak Teungku Mus, Rasa Tak Berubah!

6. Mengoptimalkan Promosi dengan Anggaran Terbatas

Promosi adalah kunci untuk menarik pelanggan selama Ramadan. Namun, UMKM harus cerdas dalam mengelola anggaran promosi. 

Memanfaatkan media sosial, kolaborasi dengan influencer lokal, atau menawarkan paket bundling dapat menjadi strategi efektif dengan biaya yang terjangkau.

7. Mengelola Stok Barang dengan Efisien

Permintaan yang meningkat selama Ramadan memerlukan manajemen stok yang tepat. 

UMKM harus melakukan perencanaan inventaris yang akurat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok, yang dapat berdampak pada biaya penyimpanan atau kehilangan penjualan.

8. Menyusun Strategi Harga yang Kompetitif

Penentuan harga yang tepat dapat mempengaruhi daya saing UMKM. Selama Ramadan, pelaku usaha harus mempertimbangkan strategi harga yang menarik bagi konsumen tanpa mengorbankan margin keuntungan. Diskon atau penawaran khusus dapat diterapkan dengan perhitungan yang matang.

BACA JUGA: Kredit UMKM Paling Ringan! Cek Simulasi Cicilan KUR BSI 2025 di Sini

9. Mengatur Jadwal Operasional yang Efektif

Penyesuaian jam operasional selama Ramadan dapat mempengaruhi efisiensi biaya. UMKM perlu menyesuaikan jadwal kerja karyawan dan operasional toko sesuai dengan kebiasaan konsumen selama bulan puasa untuk memaksimalkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.

10. Melakukan Evaluasi dan Monitoring Berkala

Evaluasi rutin terhadap kinerja keuangan selama Ramadan membantu UMKM dalam mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Monitoring berkala memungkinkan pelaku usaha untuk segera mengambil tindakan korektif jika terjadi penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan.

11. Mengedukasi Karyawan tentang Pengelolaan Keuangan

Karyawan yang memahami pentingnya efisiensi biaya dapat berkontribusi pada penghematan operasional. 

UMKM sebaiknya mengedukasi staf mengenai praktik pengelolaan keuangan yang baik dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam menjaga kestabilan finansial perusahaan.

12. Menghindari Utang yang Tidak Perlu

Tergoda untuk mengambil pinjaman guna menambah modal selama Ramadan bisa berisiko jika tidak dikelola dengan baik. 

UMKM harus bijak dalam mempertimbangkan kebutuhan utang dan memastikan bahwa kemampuan bayar terjamin untuk menghindari masalah keuangan di masa depan.

13. Menjaga Hubungan Baik dengan Pemasok

Kerja sama yang solid dengan pemasok dapat memberikan keuntungan seperti harga khusus atau fleksibilitas pembayaran. 

Menjaga komunikasi yang baik membantu UMKM dalam mengelola biaya bahan baku dan memastikan kelancaran operasional selama Ramadan.

14. Memanfaatkan Program Pemerintah atau Lembaga Keuangan

Banyak program yang ditawarkan oleh pemerintah atau lembaga keuangan untuk mendukung UMKM selama Ramadan. 

Pelaku usaha sebaiknya memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan bantuan modal atau pelatihan guna meningkatkan kapasitas bisnis.