SOKOGURU, DENPASAR – Sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) terus mengukuhkan dominasinya.
Tidak hanya sebagai alat transaksi utama di Indonesia, QRIS juga mulai merambah pasar internasional.
Sejak diluncurkan pada 2019, QRIS kini bukan hanya sekadar alat bayar—QRIS telah menjadi simbol gaya hidup modern anak muda Indonesia dan simbol kedaulatan digital di bidang keuangan.
Baca juga: Dengan Kehadirran QRIS Tap, UMKM Bisa Transaksi Sekejap Tanpa Sentuh
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro menyebut QRIS sebagai kebanggaan nasional yang layak dibanggakan.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro. (Dok.DPR RI)
Bahkan menurutnya, QRIS kini telah digunakan oleh lebih dari 70 juta pengguna di Asia Tenggara dan menarik minat dari India hingga negara-negara lainnya.
“Ini alat transaksi kita yang sangat luar biasa,” ujar Fauzi saat ditemui di Denpasar, Bali, sebagaimana dilansir situs resmi DPR RI, Rabu, 28 Mei 2025.
QRIS, Gaya Hidup Baru Gen Z dan Milenial
Lebih dari sekadar alat pembayaran, QRIS kini sudah menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda.
Anak-anak muda zaman sekarang, khususnya Gen Z dan milenial, banyak yang tidak lagi membawa uang tunai saat bepergian.
Baca juga: QRIS Resmi Go Internasional 17 Agustus, Belanja di Jepang & Tiongkok Cukup Scan dari HP!
Cukup membawa smartphone, semua pembayaran bisa diselesaikan dalam hitungan detik.
“QRIS ini luar biasa. Anak-anak Gen Z itu kadang nggak bawa cash, cukup bawa HP,” tambah Fauzi.
Tak hanya praktis, QRIS juga dinilai sebagai simbol kedaulatan bangsa di sektor keuangan, setara dengan eksistensi sistem pembayaran internasional seperti Visa dan Mastercard.
Amerika Soroti QRIS, DPR Tegaskan Jangan Sampai Sistem Kita Diubah
QRIS pun tak luput dari sorotan dalam negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat. Beberapa aspek penggunaannya menjadi perhatian pihak AS.
Namun Fauzi menegaskan bahwa QRIS adalah sistem yang harus tetap dipertahankan sebagai bagian dari identitas digital Indonesia.
Baca juga: QRIS Bikin Amerika Panik! Visa dan Mastercard Terancam Tersingkir dari Indonesia
“Kalaupun ada negosiasi, kita berharap jangan sampai sistem QRIS diubah. QRIS adalah kebanggaan kita,” tegasnya.
Ia menambahkan, masyarakat tetap bebas memilih alat pembayaran yang mereka sukai. Namun, tingginya minat terhadap QRIS menunjukkan keunggulannya yang sulit disaingi.
QRIS Dorong UMKM dan Jangkau Pelosok Desa
Keunggulan QRIS tidak hanya dari sisi kemudahan transaksi, tapi juga peran strategisnya dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan menjangkau desa-desa terpencil.
Efektivitas, efisiensi, dan keterjangkauan membuat QRIS menjadi solusi pembayaran yang inklusif dan ramah bagi pelaku usaha mikro hingga besar.
“QRIS itu alat sistem pembayaran yang menjadi kedaulatan bagi warga dan bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Statistik Penggunaan QRIS Terus Melejit
Hingga Maret 2025, QRIS telah digunakan oleh 38,10 juta merchant, dengan jumlah pengguna aktif mencapai 56,28 juta orang dan volume transaksi menyentuh angka 2,62 miliar transaksi.
Aktivitas pembayaran antarnegara menggunakan QRIS juga menunjukkan tren yang terus meningkat, sejalan dengan kebijakan local currency transaction (transaksi mata uang lokal) yang tengah diperluas ke lebih banyak negara. (*)