Soko Bisnis

Rupiah Melemah, UMKM Jangan Panik: Ini 5 Jurus Jitu Hadapi Gejolak Dolar

Justru, momen melemahnya nillai tujar rupiah dengan Rp17.000 per dolar AS bisa jadi titik balik untuk memperkuat daya tahan usaha dan membuka peluang baru.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
11 April 2025

Ilustrasi kedai kopi. Meski situasi ekonomi global penuh ketidakpastian, bukan berarti para pelaku usaha kecil harus menyerah. (Ist.pexels)

SOKOGURU, JAKARTA: Nilai tukar rupiah yang menyentuh angka Rp17.000 per dolar AS menjadi sinyal waspada bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. 

Meski situasi ekonomi global penuh ketidakpastian, bukan berarti para pelaku usaha kecil harus menyerah. Justru, momen seperti ini bisa jadi titik balik untuk memperkuat daya tahan usaha dan membuka peluang baru.

Baca juga: Nilai Rupiah Melemah, Ini Strategi Jitu Atur Keuangan Keluarga

Berikut lima tips jitu agar UMKM tetap stabil dan tumbuh di tengah pelemahan rupiah:

1. Gunakan Bahan Baku Lokal, Kurangi Ketergantungan Impor

Harga bahan baku impor akan melonjak ketika rupiah melemah. Solusinya? Alihkan ke bahan baku lokal. Selain lebih murah, produk buatan lokal juga kini semakin bersaing dari sisi kualitas. Ini juga sekaligus mendukung ekosistem UMKM dalam negeri.

“Bahan baku dari dalam negeri tidak hanya membantu menekan biaya, tapi juga membuat produk lebih berkarakter lokal,” ujar Tia, pemilik usaha fesyen etnik di Bandung.

2. Atur Ulang Harga Secara Bijak

Kondisi ekonomi membuat harga menjadi isu sensitif. UMKM perlu mengevaluasi kembali struktur harga produk. 

Baca jugaPerkuat Langkah Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah dari Tekanan Global, BI Lakukan intervensi di pasar NDF

Bukan berarti langsung menaikkan harga, tapi bisa dengan menyusun ulang varian produk, memberi opsi paket hemat, atau menambah nilai produk dengan pelayanan ekstra.

3. Diversifikasi Produk dan Pasar

Jangan hanya andalkan satu jenis produk atau pasar. UMKM bisa mulai menjajaki segmen baru, termasuk pasar digital. 

Pasar domestik masih luas, dan tren belanja online terus tumbuh. Menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar bisa jadi kunci bertahan di tengah tekanan.

4. Perkuat Pemasaran Digital

Promosi tidak harus mahal. Gunakan media sosial, e-commerce, dan komunitas online untuk membangun citra dan memperluas jangkauan. Saat ini, konsumen semakin dekat dengan pelaku UMKM yang aktif berinteraksi secara digital.

5. Kelola Keuangan Lebih Ketat

Kondisi rupiah yang melemah menuntut pelaku usaha untuk lebih cermat dalam mengelola keuangan. 

Catat arus kas secara rutin, hindari utang berbasis dolar, dan siapkan dana darurat. 

Baca juga: Dolar Menguat, Rupiah Tertekan: Emas Kembali Jadi Pilihan Cerdas

Jika perlu, manfaatkan pelatihan keuangan yang banyak difasilitasi pemerintah atau lembaga pendamping UMKM.

Bonus Tips: Kolaborasi dan Komunitas

Bergabung dalam komunitas UMKM bisa membuka jalan untuk kolaborasi, akses bahan baku bersama, promosi lintas produk, hingga berbagi tips dan solusi menghadapi kondisi ekonomi.

Meski tantangan datang silih berganti, UMKM Indonesia terbukti tangguh dalam berbagai krisis. 

Dengan strategi yang tepat, pelemahan rupiah bukan akhir segalanya—justru bisa menjadi awal untuk naik kelas. (SG-2)