Soko Bisnis

Revitalisasi 800 Ha Tambak Udang di Sumbawa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Budi daya lobster di Sumbawa bisa berdampak ekonomi untuk masyarakat sekitar,memenuhi permintaan lobster di dalam dan luar negeri.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
20 Februari 2025
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono bersama dan  Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Fahri Hamzah meninjau  sejumlah lokasi tambak udang di Sumbawa, NTB, Rabu (19/2/). (Dok. KKP)

SOKOGURU, Sumbawa-  Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (KPKP)  akan merevitalisasi tambak udang seluas 800 hektare (ha) di lokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Udang Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

Di tempat itu,  Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, bersama Wakil Menteri PKP, Fahri HamzahTrenggono, berdialog dengan nelayan setempat, Rabu (19/2).

 

Dalam dialog itu keduanya  meminta dukungan masyarakat setempat terkait rencana revitalisasi lahan tambak yang kini masih tradisional dan belum terpakai.

 

Baca juga: Optimalkan Potensi Perikanan Jawa Timur, KKP Revitalisasi 27.110 Ha Tambak

 

“Kami akan merevitalisasi tambak udang, harapannya dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan nelayan, serta kesejahteraan rumah tangga perikanan. Nanti Pak Fahri yang akan menata pemukiman masyarakat nelayan tambak,” kata Trenggono, dalam keterangan resmi KKP, Kamis (20/2).

 

Menurutnya, KKP bersama KPKP siap berkolaborasi menggali potensi kelautan dan perikanan di Sumbawa, NTB. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi, kolaborasi tersebut juga bertujuan mewujudkan ketahanan pangan.  

 

Dalam revitalisasi nanti, Kementerian PKP akan mendukung revitalisasi tambak udang melalui penataan rumah para nelayan tambak di lokasi PSN. 

 

Baca juga: KKP akan Revitalisasi 13 Ribu Ha Tambak Mangkrak di Pantura Jawa pada Awal 2025

 

Setelah meninjau PSN tambak udang, Menteri Trenggono dan Wamen Fahri juga meninjau budi daya lobster modern yang dikelola pihak swasta dengan para tenaga ahli budidaya dari Vietnam.

 

“Saya optimistis  budi daya lobster di Sumbawa ini bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar, memenuhi permintaan lobster di dalam dan luar negeri. Serta bisa meningkatan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari budidaya lobster,” imbuhnya.  

 

Menteri Trenggono juga akan membangun kampung nelayan Pulau Bungin menjadi modern. 

 

Baca juga: 

Pemkot Surabaya Beri Bantuan Alat Tangkap Ikan kepada Nelayan di Kejeran dan Tambak Wedi

Tujuan pemberian bantuan alat tangkap ikan tersebut agar para nelayan dapat meningkatkan penghasilan mereka. 

ByDeri Dahuri

  22 Mei 2024

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan bantuan alat bantu tangkap ikan kepada para nelayan, Selasa (21/5)

WALI Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan bantuan alat bantu tangkap ikan kepada para nelayan, Selasa (21/5).

 

Tujuan pemberian bantuan alat tangkap ikan tersebut agar para nelayan dapat meningkatkan penghasilan mereka. 

 

Dalam pelaksanaannya, terdapat dua lokasi yang dikunjungi oleh Wali Kota Eri untuk menyerahkan alat bantu tangkap ikan tersebut.

 

Baca juga: Pemkot Surabaya Gencarkan Patroli Laut Cegah Pemakaian Alat Tangkap Ikan Ilegal

 

Lokasi pertama, Wali Kota Eri menyerahkan bantuan di Jalan Kejawen Lor Gang 5/26, Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak ota Surabaya. 

 

Bantuan yang diberikan Wali Kota Eri terdiri dari paket mesin perahu sebanyak 5 set, jaring dengan ukuran 1,5 inc sebanyak 16 buah, serta ukuran 6 inc sebanyak 23 buah. Bantuan itu diperuntukan untuk 8 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan.

 

Di lokasi kedua, Eri menyerahkan bantuan alat tangkap ikan di Jalan Tambak Wedi Barat, Kelurahan Tambak Wedi, Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. 


Eri juga menyerahkan bantuan berupa jaring dengan ukuran 1,5inc sebanyak 5 unit, dan baling-baling perahu sebanyak 30 unit untuk 6 Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan.

 

Baca juga: Pemkot Surabaya Bagikan 6.000 Paket Sembako untuk Keluarga Miskin di 31 Kecamatan

 
Eri menyampaikan, dengan pemberian bantuan itu, diharapkan para nelayan memperoleh peningkatan pendapatan.  

 

Dengan demikian, para nelayan bisa melakukan pemeliharaan terhadap perahunya. Sebab, jika terdapat kerusakan pada perahu, mereka bisa memperbaiki atau mengganti secara mandiri.

 

“Jangan sampai kita memberikan sesuatu, tapi tidak ada pendapatan lebih yang bisa disimpan," jelas Eri sebagaimana dilansir situs Pemkot Surabaya, Selasa (21/8). 

 

"Saya minta ada pendampingan juga dari pemkot secara rutin, karena setelah kita memberikan bantuan, kita harus tahu berapa naiknya penghasilan mereka,” kata Wali Kota Eri.

 

Tidak hanya memberikan bantuan saja, Eri juga duduk bersama dengan para nelayan. 

 

Baca juga: Baznas Surabaya Distribusikan 4.000 Paket Sembako dan Modal Usaha untuk Keluarga Miskin

 

Dia mendengarkan secara langsung keinginan, serta kebutuhan para nelayan. Wali Kota Eri pun menyampaikan sejumlah solusi yang akhirnya disetujui oleh para nelayan. 

 
“Kita punya skala prioritas, ini menjadi pembelajaran untuk pemerintah kota dalam menghitung," ucapnya. 

 

"Saya minta nanti untuk mengadakan Musrenbang. Kalau kebutuhan masing-masing KUB dipenuhi, maka naiknya pendapatan mereka jadi berapa,” jelasnya.

 

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri meminta kepada jajaran PD beserta camat dan lurah untuk menyusun perencanaan. 

 

Misalnya, melalui pemberian bantuan alat tangkap ikan, maka penghasilan nelayan akan meningkat menjadi sekian. Pasalnya, masing-masing KUB memiliki kebutuhan yang berbeda. (SG-2)

 
 


 

Kampung Nelayan Modern merupakan program yang mentransformasikan ruang hidup  sosial nelayan lebih baik, berkembang, dan meningkatkan kapasitas masyarakat dengan seluruh dimensinya melalui pembangunan infrastruktur, dan social engineering. 

 

Adapun fasilitasnya yaitu sentra kuliner, indoor dan outdoor area, riverside area, rooftop area, bale nelayan, dan shelter pendaratan ikan. 

 

Selain itu, ada juga dilengkapi bengkel kapal nelayan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), fish store, pabrik es, dan lainnya.

 

“Kami akan bangun kampung modern, habis nangkap langsung dijual di sini, kami akan kirim tim untuk menindaklanjutinya. Pak Fahri juga akan menata pemukiman masyarakat nelayan yang merupakan terpadat di dunia ini,” ungkapnya.

 

Tidak hanya melihat potensi sumber daya alam kelautan dan perikanan, Menteri Trenggono dan Wamen Fahri juga meninjau SMK Negeri 1 Alas yang memiliki jurusan Kelautan dan Perikanan.

 

Menteri KP mengaku siap mendukung rencana adanya pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan melalui pembangunan Politeknik. Apalagi mayoritas masyarakat pulau Sumbawa adalah masyarakat pesisir.

 

Sementara itu, Wamen Fahri menegaskan, Sumbawa memiliki potensi kelautan dan perikanan yang begitu besar. Baik dari sumber daya alamnya maupun manusianya. 

 

Kedatangannya bersama Menteri Trenggono ingin menata potensi kelautan dan perikanan di Sumbawa yang menjadi tanggungjawab Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam kapasitas ekologi dan usaha. Sedangkan Kementerian PKP akan mengurusi pemukimannya.

 

“Kami datang kesini karena pak Presiden Prabowo prihatin, yaitu protein dari nelayan tapi pemukiman tidak layak. Dengan sinergi ini, kami yakin bukan hanya mampu menjaga ketahanan pangan, tapi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan,” jelasnya.  (SG-1)