SOKOGURU, JEDDAH- Untuk pertama kalinya Produk pangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia berpartisipasi pada Agrofood-Jeddah International Agriculture and Food Exhibition 2025.
Dalam pameran yang berlangsung pada 3–5 Desember 2025 di Jeddah Center for Exhibitions and Events, Arab Saudi itu, produk UMKM menunjukkan daya saing yang kuat di pasar Timur Tengah.
Di pameran yang berlangsung selama dua hari itu, paviliun Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD5,48 juta atau sekitar Rp91,40 miliar.
Baca juga: Sebanyak 15 Ton Kopi Specialty Argopuro Walida Senilai Rp3 Miliar Diekspor ke Jeddah, Arab Saudi
Capaian itu disampaikan Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah, Bagas Haryotejo, dalam keterangan resmi Kemendag, Selasa, 9 Desember 2025.
“capaian Indonesia pada Agrofood Jeddah 2025 merupakan bukti kuat produk pangan UMKM Indonesia semakin kompetitif di pasar Timur Tengah,” ujarnya.
Tingginya minat buyer Arab Saudi terhadap produk Indonesia, sambungnya, menunjukkan UMKM mampu memenuhi standar kualitas internasional.
Baca juga: Kemendag Fasilitasi Kerja Sama Ekspor Makanan Siap Saji Perusahaan Indonesia ke Arab Saudi
“Kami akan terus mengawal potensi transaksi ini agar segera terealisasi, baik melalui komunikasi daring maupun pertemuan lanjutan,” imbuh Bagas.
Agrofood Jeddah 2025 merupakan salah satu ajang tahunan terbesar di wilayah Barat Arab Saudi. Pameran ini diikuti lebih dari 250 exhibitor dari 12 negara, termasuk Indonesia, Kuwait, Mesir, Oman, Tiongkok, Pakistan, dan Maroko.
Fokus utama Agrofood Jeddah 2025, yaitu pada produk pertanian, teknologi pertanian, serta makanan dan minuman yang menjadi kebutuhan utama pasar Timur Tengah.
Baca juga: Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Bentuk Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Arab Saudi USD27 miliar
Dalam keikutsertaan perdananya, Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 72 meter persegi dengan desain khusus yang mengusung citra modern dan ramah pengunjung.
Indonesia juga memperoleh kehormatan sebagai Guest Country Pavilion, status bagi negara yang pertama kali berpartisipasi dalam pameran Agrofood Jeddah.
UMKM Binaan Kemendag dan BNI Xpora
Sebanyak 13 pelaku UMKM binaan Kementerian Perdagangan RI dan BNI Xpora turut berpartisipasi membawa berbagai produk unggulan, mulai dari rempah-rempah, kopi, makanan ringan, buah tropis, teh, cokelat bubuk, hingga kacang-kacangan.
Sebelum pameran berlangsung, para pelaku usaha telah mengikuti rangkaian kegiatan business pitching dan business matching dengan sejumlah importir di Jeddah pada 6 November 2025.
Salah satu pelaku UMKM yang ikut serta dalam pameran, PT Mandala Prima Makmur yang menampilkan produk pangan berbahan dasar cokelat, mengapresiasi antusiasme pengunjung atas produk yang Paviliun Indonesia tampilkan.
Direktur Pemasaran PT Mandala Prima Makmur, Lukman Nata, mengatakan, pameran ini juga telah memperluas potensi calon buyer produknya.
“Melalui pameran itu, kami tidak hanya berhasil memperluas jejaring bisnis, tetapi juga mendapatkan suntikan semangat baru untuk terus berinovasi. Acara ini bukan sekadar pameran bagi kami, melainkan sebuah lompatan besar menuju pasar yang lebih luas,” katanya.
Total nilai perdagangan Indonesia-Arab Saudi periode Januari-Oktober 2025 sebesar USD5,55 miliar. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar USD2,46 miliar dan impor dari Arab Saudi USD3,09 miliar.
Sementara itu, pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi mencatatkan nilai USD6,62 miliar. Ekspor Indonesia ke Arab Saudi tercatat sebesar USD2,58 miliar dan impor dari Arab Saudi USD 4,05 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi, antara lain, mobil dan kendaraan bermotor lainnya terutama dirancang untuk pengangkutan orang, minyak kelapa sawit, kapal suar (light vessel), saus dan olahannya, serta pipa dari besi dan baja.
Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi, antara lain, minyak dan gas petroleum, alkohol asiklik, dan belerang dari berbagai jenis. (SG-1)