SokoBisnis

Perbedaan Investasi Emas Konvensional dan Emas Syariah, Jangan Sampai Salah Pilih!

Ketahui perbedaan emas konvensional dan emas syariah. Cari tahu mana yang lebih cocok untuk investasi kamu: fleksibel atau sesuai prinsip syariah. Simak infonya

By Desna Agustina Lesmana  | Sokoguru.Id
17 September 2025
<p>Ilustrasi emas. Simak penjelasan dari perbedaan investasi emas konvensional dan emas syariah. (sumber: sokoguru)</p>

Ilustrasi emas. Simak penjelasan dari perbedaan investasi emas konvensional dan emas syariah. (sumber: sokoguru)

SOKOGURU - Investasi emas sudah lama jadi pilihan favorit masyarakat Indonesia. Alasannya jelas: nilainya cenderung stabil, tahan inflasi, dan mudah dicairkan kapan saja. 

Tapi, tahukah kamu kalau investasi emas ternyata ada dua jenis? Ada emas konvensional dan emas syariah. 

Keduanya sama-sama menarik, tapi ada perbedaan penting yang wajib kamu pahami biar nggak salah langkah.

Apa Itu Emas Konvensional?

Emas konvensional adalah bentuk investasi emas yang paling umum. Kamu bisa beli dalam bentuk fisik seperti emas batangan, koin, atau perhiasan. 

Transaksi ini biasanya melibatkan harga pasar yang fluktuatif sesuai kondisi global. 

Emas konvensional banyak dipilih karena fleksibel bisa disimpan sendiri atau dijual kembali kapan saja.

Namun, dalam sistem konvensional, ada kemungkinan munculnya biaya tambahan seperti bunga jika kamu membeli emas dengan cara cicilan melalui lembaga keuangan tertentu. 

Nah, inilah yang membuat sebagian orang mulai mempertimbangkan alternatif investasi emas syariah.

Apa Itu Emas Syariah?

Emas syariah adalah investasi emas yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Dalam praktiknya, tidak ada unsur riba, gharar (ketidakjelasan), maupun spekulasi. 

Misalnya, kalau kamu beli emas secara cicilan, emasnya benar-benar sudah ada (fisik tersedia) dan langsung menjadi hak milik setelah akad disepakati, meskipun pembayarannya dicicil.

Emas syariah umumnya ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah, baik bank maupun perusahaan investasi, yang sudah diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI). 

Hal ini memberi rasa aman bagi investor muslim karena sesuai dengan prinsip halal.

Bedanya Emas Konvensional dan Emas Syariah

Secara garis besar, perbedaan utama terletak pada sistem transaksinya.

Emas konvensional fleksibel, bisa dibeli kapan saja dan di mana saja, tetapi sering melibatkan bunga atau spekulasi dalam mekanisme pembelian non-tunai.

Emas syariah memastikan seluruh transaksi sesuai syariat: tidak ada bunga, ada kepastian akad, dan emas fisik benar-benar tersedia.

Jadi, kalau tujuanmu sekadar berinvestasi tanpa mempertimbangkan hukum syariah, emas konvensional bisa jadi pilihan. 

Tapi jika kamu ingin investasi yang aman, halal, dan sesuai prinsip Islam, emas syariah lebih cocok.

Investasi emas, baik konvensional maupun syariah, sama-sama punya keuntungan. Pilihan kembali pada kebutuhan dan keyakinan masing-masing investor. 

Yang terpenting, pahami dulu sistemnya, jangan hanya ikut-ikutan tren. Dengan begitu, kamu bisa berinvestasi lebih tenang dan terarah. (*)