SOKOGURU - Untuk mendirikan Koperasi Merah Putih dan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), ada beberapa langkah penting yang harus dilalui.
Proses ini dimulai dari pendirian koperasi hingga pendaftaran melalui sistem OSS (Online Single Submission).
NIB menjadi identitas resmi koperasi yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha secara legal.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis yang perlu dilakukan, sekaligus mengedepankan prinsip E-E-A-T-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness, Transparency) agar koperasi berjalan sesuai aturan dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Baca Juga:
1. Cara Mendirikan Koperasi dari Nol
Langkah awal yang wajib dilakukan adalah musyawarah desa untuk merumuskan pembentukan koperasi.
Dalam musyawarah ini, masyarakat desa akan menyepakati bentuk koperasi yang akan dibentuk, pengurus, serta jenis usaha yang dijalankan.
Musyawarah ini menjadi fondasi utama yang mencerminkan prinsip demokrasi ekonomi khas koperasi.
Baca Juga:
2. Menyusun AD/ART dan Membuat Akta Notaris
Setelah sepakat, langkah berikutnya adalah menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) yang akan menjadi pedoman operasional koperasi.
Kemudian, akta pendirian koperasi perlu dibuat melalui notaris yang memahami regulasi koperasi.
Akta ini nantinya menjadi dokumen legal yang dibutuhkan dalam proses pengesahan.
Baca Juga:
3. Cara Mengurus Pengesahan Koperasi di Kemenkumham
Setelah akta selesai, koperasi harus mengurus pengesahan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Pengesahan ini sangat penting karena menjadi bukti bahwa koperasi telah diakui secara hukum.
Proses ini bisa dilakukan secara online melalui sistem administrasi badan hukum Kemenkumham.
4. Langkah Mendapatkan NPWP untuk Koperasi
Koperasi yang telah memiliki akta sah harus segera mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.
NPWP diperlukan untuk kepentingan perpajakan koperasi dan menjadi syarat pendaftaran NIB.
Proses pengajuan NPWP koperasi umumnya tidak rumit dan dapat dilakukan dengan membawa dokumen legalitas koperasi.
Baca Juga:
Langkah berikutnya adalah mendaftarkan koperasi ke sistem OSS (Online Single Submission) KLIK LINK DI SINI.
Pertama-tama, koperasi harus meminta hak akses OSS dan mengisi formulir pendaftaran sesuai data usaha.
Informasi yang dimasukkan harus lengkap, mulai dari jenis usaha, lokasi, nama koperasi, hingga struktur kepengurusan.
6. Mengunggah Dokumen Penting untuk Verifikasi OSS
Dalam proses OSS, koperasi juga diminta untuk mengunggah dokumen pendukung, seperti akta pendirian, AD/ART, surat pengesahan dari Kemenkumham, dan NPWP.
Pastikan semua dokumen sudah dalam format digital dan sesuai ketentuan agar proses verifikasi berjalan lancar.
7. Proses Penerbitan NIB oleh OSS
Setelah seluruh data terverifikasi, OSS akan menerbitkan NIB secara otomatis. Nomor Induk Berusaha ini akan menjadi identitas tunggal koperasi dalam berbagai urusan, mulai dari perizinan usaha, pelaporan pajak, hingga akses ke pembiayaan.
NIB bersifat nasional dan terintegrasi dengan berbagai sistem perizinan lainnya.
8. Pentingnya NIB dalam Operasional Koperasi
NIB bukan hanya sekadar nomor identitas, melainkan menjadi syarat utama bagi koperasi untuk menjalankan kegiatan usahanya secara legal.
Tanpa NIB, koperasi tidak bisa mengajukan izin operasional, menjalin kerja sama, atau mengakses program-program pemerintah.
9. Koperasi Merah Putih: Gotong Royong Menuju Kesejahteraan
Program Koperasi Merah Putih hadir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan semangat gotong royong dan kekeluargaan.
"Koperasi ini didorong agar mampu mandiri dan menjadi motor penggerak ekonomi desa,” kata Ketua Koperasi Desa Merah Putih Tegalmanggung, Rizki Laelani pada Selasa, 17 Juni 2025.
Melalui program ini, pengurus dan anggota koperasi dibekali pelatihan serta pendampingan agar mampu mengelola usaha secara profesional.
10. Ragam Usaha Koperasi Merah Putih yang Menjanjikan
Koperasi Merah Putih memiliki banyak bentuk usaha yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan desa.
Mulai dari gerai sembako, layanan simpan pinjam, klinik kesehatan desa, hingga pengolahan hasil pertanian lokal.
"Inilah peluang nyata bagi masyarakat desa untuk berdaya secara ekonomi melalui koperasi yang terstruktur dan memiliki legalitas resmi," kata Rizki Laelani. (*)
