SOKOGURU - Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan inisiatif pemerintah yang memberikan bantuan sosial tunai kepada keluarga kurang mampu.
Tujuan utamanya adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat, mengurangi beban pengeluaran, serta mendorong kemandirian ekonomi.
Dengan adanya PKH, diharapkan penerima manfaat bisa lebih berdaya, termasuk dalam mengakses layanan keuangan formal.
Salah satu dampak positif PKH adalah mendorong pertumbuhan UMKM di kalangan penerima manfaat.
Dengan bantuan ini, banyak keluarga yang akhirnya bisa membuka usaha kecil, baik di sektor kuliner, kerajinan, maupun jasa.
BACA JUGA: Siapa Saja yang Bisa Ajukan KUR Bank bjb 2025? Cek Daftar Penerima Manfaatnya!
Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan sosial dan mendorong perekonomian berbasis masyarakat.
Agar bisa menerima bantuan PKH, keluarga penerima manfaat harus memenuhi minimal satu dari tiga kategori yang telah ditentukan.
Kategori pertama adalah bidang kesehatan, yang mencakup ibu hamil dan anak berusia 0-6 tahun.
Bantuan ini bertujuan untuk memastikan kesehatan ibu dan anak tetap terjaga, sehingga mereka bisa tumbuh dengan baik.
Kategori kedua adalah pendidikan, yang diberikan kepada keluarga yang memiliki anak usia sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
BACA JUGA: Bank bjb Kucurkan KUR Besar-besaran! UMKM Bisa Dapat Modal Mudah di Ramadhan
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan anak-anak dari keluarga penerima manfaat dapat terus bersekolah tanpa terkendala biaya.
Pendidikan yang lebih baik tentu akan membuka peluang lebih besar bagi generasi muda untuk mendapatkan pekerjaan atau bahkan merintis usaha sendiri di masa depan.
Sementara itu, kategori ketiga adalah kesejahteraan sosial, yang ditujukan bagi penyandang disabilitas berat serta lanjut usia 70 tahun ke atas.
Bantuan ini sangat penting untuk memastikan kelompok rentan tetap mendapatkan dukungan yang layak dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Strategi Bank bjb Salurkan KUR 2025, UMKM Makin Mudah Dapat Modal!
Pemerintah menyalurkan dana PKH setiap tiga bulan sekali. Agar tetap terdaftar sebagai penerima, peserta harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan dan mengikuti proses verifikasi secara berkala.
Sistem ini bertujuan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Masyarakat yang ingin mengecek status kepesertaan PKH bisa mengakses situs cekbansos.kemensos.go.id.
Di platform ini, penerima manfaat bisa memastikan apakah mereka masih terdaftar sebagai peserta atau tidak.
Jika ada kendala atau pertanyaan terkait bantuan sosial ini, masyarakat dapat menghubungi layanan resmi melalui nomor 021-3146565 atau WhatsApp di 0811-1500-229.
BACA JUGA: Jangan Lewatkan! KUR BRI 2025 Siap Dukung UMKM, Cek Jadwal dan Prosedurnya!
Selain membantu kebutuhan dasar, PKH juga mendorong penerima manfaat untuk lebih mandiri secara finansial.
Banyak keluarga yang memanfaatkan dana bantuan untuk memulai usaha kecil, seperti berjualan makanan, membuka jasa laundry, atau membuat produk kerajinan tangan.
Langkah ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan keluarga tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Dukungan PKH terhadap UMKM semakin terlihat dengan adanya berbagai pelatihan keterampilan yang diberikan kepada penerima manfaat.
Mereka diajarkan cara mengelola keuangan, strategi pemasaran, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam bisnis.
Dengan bekal ini, UMKM yang dikelola oleh keluarga penerima bantuan bisa lebih berkembang dan berdaya saing.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan efektivitas PKH agar manfaatnya lebih terasa.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah integrasi dengan program pemberdayaan lainnya, seperti bantuan modal usaha dan pendampingan bisnis bagi UMKM.
Sinergi ini diharapkan dapat menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan di masyarakat.
Di era digital seperti sekarang, penerima PKH juga didorong untuk memanfaatkan platform online dalam menjalankan usaha.
Banyak di antara mereka yang sukses berjualan melalui media sosial atau marketplace, sehingga mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Dengan demikian, UMKM yang berawal dari bantuan sosial bisa berkembang menjadi bisnis yang mandiri dan berkelanjutan.
Penting bagi masyarakat untuk mengawal jalannya program PKH agar tetap transparan dan tepat sasaran.
Jika menemukan penyalahgunaan atau ketidaksesuaian dalam penyaluran bantuan, masyarakat bisa melaporkannya ke kanal resmi yang disediakan pemerintah.
Dengan adanya PKH, diharapkan tidak hanya mengurangi angka kemiskinan tetapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
Dukungan terhadap UMKM yang berasal dari program ini menjadi bukti bahwa bantuan sosial bukan sekadar dana konsumtif, tetapi juga bisa menjadi modal bagi keluarga penerima manfaat untuk bangkit dan lebih sejahtera. (*)
