SOKOGURU, DENPASAR- Saat meninjau Pasar Nyanggelan Denpasar, Bali, Selasa, 9 September 2025, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di pasar tersebut cukup dan harganya terkendali.
Namun, diakuinya ada sejumlah harga komoditas yang naik seperti telur dan cabai, tetapi masih di bawah harga acuan.
“Stok bapok di Pasar Nyanggelan cukup dan harganya terkendali. Ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga bapok di seluruh wilayah Indonesia menjadi prioritas pemerintah,” ujarnya, dalam keterangan resmi Kemendag.
Baca juga: Di Komisi VI DPR, Menteri Busan: Kemendag Optimalkan Anggaran untuk Penguatan Ekonomi Nasional
Turut hadir dalam peninjauan tersebut Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kemendag,Iqbal Shoffan Shofwan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, serta Pimpinan Wilayah Bulog Provinsi Bali Muhamad Anwar.
“Hari ini, kami sudah cek pasokan dan harga di Pasar Nyanggelan. Kami pastikan stok bapok di sini cukup dan harga terkendali. Pemerintah berkomitmen menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga bapok agar mudah diakses masyarakat,” imbuh Busan, sapaan akrab Budi Santoso.
Berdasarkan pantauan, sejumlah komoditas dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan, seperti gula pasir Rp17.300/kg, daging sapi Rp120.000/kg, telur ayam ras Rp27.700/kg, cabai keriting Rp35.000/kg, cabai rawit merah Rp25.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, dan bawang putih Rp30.000/kg.
Baca juga: Raker dengan Komisi VI DPR, Mendag Sebut Pentingnya Pembangunan dan Revitalisasi Pasar Rakyat
Kemudian, komoditas yang dijual sesuai HET dan harga acuan adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500/kg, MINYAKITA Rp15.700/liter, dan daging ayam ras Rp40.000/kg.
Selain itu, beras medium dijual dengan harga Rp15.000/kg, beras premium di kisaran harga Rp16.000–16.500/kg, minyak goreng premium Rp20.600/liter, tepung terigu Rp12.000/kg, dan cabai merah besar Rp31.600/kg.
“Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga pasokan dan harga di pasar tetap aman,” ujarnya.
Baca juga: Mendag Busan: Mahasiswa Bisa Jadi Enabler UMKM di Daerah, Perkuat Posisi Pasar Rakyat
Menurut Mendag Busan, pihaknya ikut serta dalam koordinasi lintas lembaga untuk memastikan pasokan dan stabilitas harga bapok terkendali. Kemendag berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), yaitu sebuah sistem pemantauan nasional harga bapok yang dikelola Kemendag.
Kemendag juga berkoordinasi dengan asosiasi dan pemasok (supplier) untuk memastikan pasokan bapok terjaga.
Pasar Nyanggelan yang terletak di Desa Adat Panjer, Denpasar merupakan pasar yang sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat dan Pasar Tertib Ukur.
Sertifikasi SNI diperoleh pada 2018 lewat versi 8152:2015, yang kemudian mendapat pembaruan versi 8152:2021 pada 2022 dan berlaku selama lima tahun. Kemudian predikat Pasar Tertib Ukur diperoleh pada 2014 dan kembali diraih pada 2023.
Pasar seluas 4.595m2 ini berdiri sejak 1995 dan telah direvitalisasi pada 2013 melalui Dana Tugas Pembantuan Kemendag. Kini, Pasar Nyanggelan mampu menampung sekitar 250 pedagang. (SG-1)