Soko Bisnis

Mendag Dorong UMKM Sukabumi untuk Perluas Pasar Ekspor

Mendag Busan mengajak pelaku UMKM di Sukabumi untuk memanfaatkan peluang ekspor melalui berbagai program yang telah disiapkan. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
20 Februari 2025
Mendag Budi Santoso (Busan), mengunjungi dua usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (19/2). (Ist/Kemendag)

SUKABUMI, Sokoguru- MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan), mengunjungi dua usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (19/2). 

 

Kunjungan ini bertujuan untuk mendorong implementasi dua program prioritas Kementerian Perdagangan, yaitu Perluasan Pasar Ekspor dan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

 

Dalam kunjungan tersebut, Mendag Busan mengajak pelaku UMKM di Sukabumi untuk memanfaatkan peluang ekspor melalui berbagai program yang telah disiapkan. 

 

Baca juga: Menteri Maman Sebut UMKM Butuh Kemitraan, Bukan Belas Kasihan

 

Salah satunya adalah kegiatan penjajakan bisnis (pitching) dengan perwakilan perdagangan RI di 33 negara mitra dagang serta pertemuan bisnis (business matching) dengan calon buyer mancanegara. Menurutnya, upaya ini dapat membuka peluang ekspor lebih luas bagi UMKM yang telah siap berkompetisi di pasar global.

 

“Kami terus mendorong peningkatan ekspor melalui business matching bagi pelaku UMKM yang telah menembus pasar internasional maupun yang berpotensi,” ujar Busan dalam keterangan pers, Kamis (19/2).

 

“Ini termasuk UMKM Sukabumi, seperti CV Karya Winazar dan CV Kahla Global Persada, yang telah membuktikan kemampuannya di pasar ekspor,” ujar Busan.

 

UMKM Sukabumi Diminta Partisipasi di Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40

 

Ia juga mengajak para UMKM Sukabumi untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 yang akan digelar pada 15—19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. 

 

Ajang ini diharapkan dapat menjadi pintu masuk bagi lebih banyak UMKM dalam menembus pasar ekspor.

 

Baca jugaUMKM Cokelat Ndalem: Dari Camilan Rumahan hingga Menggoda Pasar Internasional

 

Salah satu UMKM yang dikunjungi, CV Karya Winazar, telah memproduksi peralatan dapur berbahan kayu sejak 1992. 

 

Dengan kapasitas produksi mencapai 60 ribu unit per bulan, produk mereka telah memenuhi standar global seperti Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK/V-Legal) dan ISO 9001:2015. 

 

Saat ini, mereka sedang memperluas pasar ekspor ke Filipina, Tiongkok, dan Jepang setelah sebelumnya sukses masuk ke Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam.

 

Baca juga: Perkuat Ekonomi Syariah di Aceh, BSI Dorong UMKM dan Pariwisata Lokal Berkembang

 

Sementara itu, CV Kahla Global Persada, yang bergerak di sektor makanan olahan, telah mengekspor keripik tempe sejak 2014. 

 

Pada 6 Februari 2025, mereka sukses melakukan ekspor perdana sebanyak 28.728 bungkus ke Arab Saudi dengan nilai transaksi mencapai Rp269 juta. Keberhasilan ini merupakan hasil dari kesepakatan dagang dalam TEI 2024.

 

Produk peralatan dapur berbahan kayu dari Indonesia pada 2024 tercatat memiliki nilai ekspor USD 71,32 juta dengan pasar utama Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Malaysia, dan Korea Selatan. 

 

Ekspor Keripik Tempe Tembus Pasar Lima Negara

 

Sedangkan ekspor keripik tempe tercatat sebesar USD 29,7 juta dengan tujuan Filipina, Australia, Belanda, Malaysia, dan Tiongkok.

 

Dengan berbagai program strategis ini, pemerintah berharap UMKM di Sukabumi dan seluruh Indonesia semakin siap bersaing di pasar ekspor.

 

Pemerintah juga mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, serta meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha kecil dan menengah. (SG-2)