SOKOGURU - Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu program pembiayaan dari pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
Dengan bunga rendah dan jangka waktu yang fleksibel, KUR menjadi pilihan favorit pelaku usaha kecil.
Namun sayangnya, tidak sedikit permohonan KUR yang ditolak pihak bank penyalur.
Berdasarkan informasi resmi dari situs kur.ekon.go.id, serta laman bank penyalur seperti BRI dan BNI.
Ada sejumlah kesalahan umum yang menyebabkan permohonan KUR tidak lolos seleksi. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Usaha Belum Berjalan atau Tidak Aktif
Syarat dasar pengajuan KUR adalah memiliki usaha yang sudah berjalan minimal 6 bulan. Banyak pelaku usaha baru yang langsung mengajukan KUR padahal belum memiliki aktivitas usaha yang nyata.
Solusi: Pastikan usaha sudah aktif secara operasional.
Lengkapi bukti-bukti seperti foto tempat usaha, catatan penjualan, dan surat keterangan usaha dari kelurahan atau dinas terkait.
2. Data Tidak Lengkap atau Tidak Sesuai
Kesalahan pengisian data juga sering terjadi. Misalnya, alamat usaha berbeda dengan yang tertera di KTP atau dokumen pendukung lain.
Ketidaksesuaian ini bisa memperlambat atau bahkan menggagalkan proses verifikasi.
Solusi: Periksa kembali semua dokumen administratif, mulai dari KTP, NPWP, hingga SKU. Pastikan tidak ada perbedaan atau informasi yang meragukan.
3. Riwayat Kredit di SLIK OJK Bermasalah
Sebelum menyetujui pinjaman, bank akan mengecek riwayat kredit calon debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK.
Jika ditemukan riwayat tunggakan atau pinjaman macet, maka kemungkinan besar permohonan akan ditolak.
Solusi: Periksa status kredit Anda melalui idebku.ojk.go.id. Jika ada catatan buruk, selesaikan terlebih dahulu sebelum mengajukan KUR.
4. Tidak Bisa Menjelaskan Rencana Penggunaan Dana
Pihak bank perlu tahu bahwa dana KUR akan digunakan secara produktif. Jika pemohon tidak bisa menjelaskan tujuan pinjaman secara rinci, bank bisa meragukan kelayakan usaha tersebut.
Solusi: Buat rencana penggunaan dana yang jelas dan logis. Misalnya, dana digunakan untuk pembelian bahan baku, alat produksi, atau ekspansi tempat usaha.
5. Mengajukan di Bank yang Tidak Sesuai Segmentasi
Setiap bank penyalur KUR memiliki sasaran segmen masing-masing. Contohnya, BRI lebih banyak menyasar pelaku usaha mikro.
Sedangkan Mandiri atau BNI mungkin lebih fokus ke pelaku usaha kecil dan menengah di wilayah tertentu.
Solusi: Pahami karakteristik bank yang dituju. Informasi lengkap dapat dilihat di situs resmi bank, seperti:
- bni.co.id/layanan/kur
Mengajukan KUR bukan perkara sulit, asalkan pemohon benar-benar memahami persyaratan dan menyiapkan data dengan baik.
Lima penyebab penolakan di atas adalah hal-hal umum yang bisa dihindari jika pelaku usaha melakukan persiapan sejak awal.
Dengan memahami prosedur dan menyesuaikan profil usaha dengan kebijakan bank penyalur, peluang mendapatkan KUR akan jauh lebih besar.
sGunakan kesempatan ini untuk mendorong kemajuan usaha secara bertanggung jawab. (*)