SOKOGURU, BANDUNG: Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung semakin meneguhkan perannya sebagai pelopor koperasi berbasis desa.
Keberhasilannya dalam membangun ekosistem bisnis yang kuat menjadikannya sebagai role model untuk pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Indonesia.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan hal ini saat meninjau langsung greenhouse dan warehouse produk pertanian buah serta sayur milik Kopontren Al-Ittifaq di Desa Ciburial, Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Selasa (18/3).
Baca juga: Pejabat Kemenkop Tinjau Potensi Ekonomi Desa di Garut untuk Program Koperasi Desa Merah Putih
Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Supomo.
Kopontren Al-Ittifaq: Pusat Pelatihan dan Pemagangan
Ferry menilai Kopontren Al-Ittifaq memiliki tata kelola organisasi dan bisnis yang baik, menjadikannya tempat ideal untuk pelatihan dan pemagangan bagi pengurus serta manajer Koperasi Desa Merah Putih yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Ini adalah contoh nyata koperasi yang berhasil dan bisa dijadikan tempat belajar bagi koperasi lain. Harapannya, desa-desa di seluruh Indonesia juga bisa membangun lembaga ekonomi yang kuat seperti ini,” ujar Ferry.
Baca juga: Menkop Tegaskan Koperasi Desa Merah Putih Harus Profesional dan Transparan
Menurutnya, Kopontren Al-Ittifaq tidak hanya memiliki sistem bisnis yang baik, tetapi juga mampu berperan sebagai offtaker bagi produk pertanian di wilayah Kabupaten Bandung.
Produk-produk hasil pertanian dari petani lokal telah dipasarkan ke berbagai ritel modern di Jawa Barat hingga Jakarta.
Dukungan Pembiayaan untuk Koperasi Desa
Lebih lanjut, Ferry menegaskan bahwa LPDB siap mendukung pengembangan Koperasi Desa Merah Putih dengan skema pembiayaan syariah, seperti yang telah diterapkan di Kopontren Al-Ittifaq.
Dengan adanya akses modal yang lebih mudah, diharapkan koperasi desa lain dapat berkembang dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian masyarakat setempat.
Baca juga: Wamenkop: Pembentukan Kop Des Merah Putih Harus Sesuai Potensi dan Karakter Desa
“Kami ingin agar seluruh pengurus dan alumni Kopontren Al-Ittifaq bisa membantu melatih pengurus koperasi desa lainnya. Jika koperasi desa bisa berkembang seperti ini, maka masyarakat desa akan merasakan manfaat ekonominya secara langsung,” tambahnya.
Menularkan Keberhasilan ke Daerah Lain
Ferry optimistis bahwa keberhasilan Kopontren Al-Ittifaq dapat direplikasi di daerah lain dengan tetap mengutamakan keunggulan produk masing-masing wilayah.
Dengan ekosistem koperasi yang kuat dan dukungan pemerintah, koperasi desa dapat menjadi motor penggerak ekonomi pedesaan yang mandiri dan berdaya saing.
“Kami berharap Koperasi Desa Merah Putih bisa berkembang seperti Kopontren Al-Ittifaq dan membawa manfaat besar bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” pungkasnya.
Dengan model bisnis yang sukses, didukung pelatihan serta akses permodalan yang memadai, Kopontren Al-Ittifaq kini menjadi inspirasi bagi koperasi-koperasi lain di Tanah Air.(SG-2)