Soko Bisnis

Kena PHK Jangan Langsung Bisnis! Ini 7 Hal yang Harus Dipertimbangkan untuk Masa Depan

PHK bukan akhir segalanya. Kelola pesangon dengan bijak, hindari investasi bodong, kembangkan skill, dan siapkan diri hadapi masa depan yang tak pasti.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Julaibib Ipok Imron  | Sokoguru.Id
20 Mei 2025
<p>Ilustrasi seorang pria terkena PHK. Berikut penjelasan alasan jika terkena PHK jangan langsung berbisnis. (Foto: Freepik).</p>

Ilustrasi seorang pria terkena PHK. Berikut penjelasan alasan jika terkena PHK jangan langsung berbisnis. (Foto: Freepik).

SOKOGURU - Fenomena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) belakangan ini sering terdengar di Indonesia, bahkan menjadi momok bagi banyak pekerja. Selain kehilangan mata pencaharian, tidak sedikit orang khawatir dengan masa depan yang dihantui ketidakpastian.

Di tengah situasi ekonomi seperti sekarang ini, jika terkena PHK uang pesangon yang diterima seringkali dijadikan sebagai tumpuan harapan.

Selain itu, harus tahu bagaimana mengelola dana tersebut agar tidak habis percuma, dan justru bisa menjadi modal untuk menata kehidupan.

Investasi atau Bertahan Hidup?

Banyak yang terjebak dalam dilema apakah uang pesangon sebaiknya diinvestasikan untuk meraih keuntungan di masa depan, ataukah digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sambil mencari pekerjaan baru?

Ide untuk langsung "banting setir" menjadi pengusaha juga seringkali muncul. Namun, perlu diingat, menjadi pebisnis sukses tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Pengalaman bertahun-tahun sebagai pekerja yang handal tidak menjamin keberhasilan dalam dunia usaha dengan memiliki tantangannya tersendiri. Tanpa pengalaman bisnis, risiko pesangon hilang sekejap sangatlah nyata.

Utamakan Skill dan Lunasi Utang

Alih-alih terburu-buru berinvestasi dengan harapan keuntungan instan (yang seringkali berujung pada investasi bodong), pertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian pada investasi leher ke atas.

Meningkatkan keterampilan melalui kursus, pelatihan, atau meraih sertifikasi menjadi nilai tambah di pasar kerja yang semakin kompetitif. Gelar sarjana bukan lagi jaminan, tapi keahlian spesifik dan teruji yang akan meningkatkan daya saing.

Selain itu, melunasi hutang harus jadi prioritas utama agar memiliki keleluasaan finansial yang dalam masa sulit. Beban hutang akan semakin memberatkan ketika tidak memiliki penghasilan tetap.

Waspadai Investasi Bodong

Jika Anda memiliki sisa dana dan ingin berinvestasi, pahami bahwa investasi adalah untuk jangka panjang dan fokus pada penambahan aset serta potensi penghasilan pasif di masa depan, bukan keuntungan instan dalam hitungan bulan.

Lakukan riset mendalam dan pahami resikonya jika tertarik dengan saham atau emas. Namun jangan mencampurnya dengan konsep investasi jangka panjang untuk kebutuhan mendesak.

Hindari godaan investasi bodong yang menjanjikan keuntungan tidak masuk akal dalam waktu singkat.

Berhemat dan Menata Ulang Gaya Hidup

Kehilangan pekerjaan menuntut adanya penyesuaian yang signifikan dalam gaya hidup seseorang. 

Berhemat, identifikasi pengeluaran terbesar dan cari cara untuk meminimalisasinya menjadi kunci untuk bertahan hidup sambil mencari pekerjaan baru. .

Hadapi Tantangan Usia dan Adaptasi di Pasar Kerja

Bagi pekerja senior yang terkena PHK, tantangannya mungkin lebih besar. Perusahaan seringkali lebih memilih pekerja muda dengan alasan biaya dan tenaga.

Oleh karena itu, penting bagi pekerja senior untuk terus mengembangkan diri, belajar teknologi baru, dan mempertahankan networking. Jangan biarkan usia menjadi penghalang untuk terus relevan di pasar kerja.

Untuk yang Masih Bekerja

Sementara itu, bagi yang masih berada di zona aman, badai PHK ini menjadi pengingat keras akan pentingnya membangun pondasi keuangan yang kokoh, karena siapapun bisa kena.

Ini meliputi pengelolaan konsumsi yang bijak, investasi yang terencana, memiliki dana darurat yang mencukupi, dan berhati-hati dalam mengambil hutang.

Hutang bukanlah uang gratis dan harus dibayar. Lebih jauh lagi, hutang yang diambil dengan cara yang salah berpotensi menghilangkan aset yang Anda miliki.

Adaptasi dan Fleksibilitas

Dalam menghadapi situasi yang tidak pasti, adaptasi dan fleksibilitas adalah kunci. Jika peluang kerja formal sulit didapatkan, mempertimbangkan untuk memulai usaha sampingan sambil tetap mencari pekerjaan bisa menjadi solusi.

Namun, lakukan ini dengan perhitungan yang matang dan jangan sampai mengorbankan kualitas pekerjaan utama Anda. Kejujuran kepada ­­­­-atasan mengenai rencana Anda juga penting untuk menjaga profesionalisme.

­­­Badai PHK adalah kenyataan pahit yang bisa menimpa siapa saja. Namun, dengan pengelolaan keuangan yang bijak, pengembangan diri yang berkelanjutan, dan mental yang pantang menyerah, kita dapat melewati masa sulit ini dan menatap masa depan dengan lebih siap.

Bagi yang masih bekerja, jadikan ini sebagai pelajaran berharga untuk membangun pondasi keuangan yang kuat sebagai jaring pengaman di masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. (*)