Soko Bisnis

Pelaku Usaha Perhiasan Wajib Tahu Cara Kirim Paket Emas Tanpa Was Was

Panduan praktis untuk mengirim emas fisik dengan aman agar transaksi jual beli tetap lancar dan tanpa khawatir kehilangan barang. Simak selengkapnya di sini.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Julaibib Ipok Imron  | Sokoguru.Id
20 Mei 2025
<p>Ilustrasi emas dibungkus untuk dikirim. Berikut cara mengemas dan mengirim emas sebagai paket tanpa was was. (Foto: Freepik).</p>

Ilustrasi emas dibungkus untuk dikirim. Berikut cara mengemas dan mengirim emas sebagai paket tanpa was was. (Foto: Freepik).

SOKOGURU - Bagi yang baru memulai usaha jual beli emas dan belum memiliki pengalaman melakukan pengiriman fisiknya, tentu akan was was apakah emas yang dikirim sampai atau tidak.

Tidak seperti emas digital, transaksi emas konvensional secara daring tetap memerlukan pengiriman fisik yang berisiko jika tidak dilakukan dengan cermat.   

Mengirim emas dan perhiasan melalui ekspedisi kerap menimbulkan kekhawatiran, apalagi jika nilainya cukup besar. 

Seperti dikutip dari kanal YouTube Anakmas, Selasa (20/5) terdapat lima langkah yang bisa diterapkan untuk mengirim emas tanpa was was.

1. Bungkus dengan Aluminium Foil atau Kertas Karbon

Salah satu langkah awal yang direkomendasikan adalah membungkus emas atau perhiasan dengan aluminium foil atau kertas karbon. 

Tujuannya untuk menyamarkan bentuk dan isi paket agar tidak mudah terdeteksi saat melewati pemindaian (x-ray) di pusat sortir.

Menurut Elne, konten kreator kanal YouTube Anakmas, teknik ini sudah sering digunakan pelaku usaha perhiasan sejak lama. 

Elne mengaku lebih memilih aluminium foil karena lebih praktis dan bersih. Meskipun tidak 100% menjamin lolos dari inspeksi, langkah ini cukup efektif untuk menambah keamanan.

2. Pilih Ekspedisi yang Terbiasa Tangani Emas

Penting memilih jasa pengiriman yang sudah terbiasa menangani barang berharga seperti emas dan perhiasan. 

Beberapa jasa pengiriman umum memiliki jangkauan luas, sementara yang lain menyediakan layanan pengiriman cepat dan opsi asuransi khusus untuk barang berharga. 

Ada juga layanan khusus yang memang fokus pada pengiriman emas, namun biasanya biayanya lebih tinggi dan cakupan wilayahnya belum luas.

Baca Juga:

3. Gunakan Marketplace yang Mendukung Pengiriman Emas

Pilih platform marketplace yang telah bekerja sama dengan ekspedisi pengiriman logam mulia serta menyediakan fitur asuransi otomatis dan sistem pelacakan yang lebih transparan.

Dengan memanfaatkan ekosistem marketplace tersebut, baik pembeli maupun penjual akan mendapat proteksi lebih saat bertransaksi.

4. Hindari Menulis "Emas" di Formulir Pengiriman

Saat mengisi informasi barang di formulir ekspedisi, sebaiknya hindari menulis kata “emas”, “perhiasan”, atau “silver”. 

Kata-kata ini bisa memicu penolakan dari pihak ekspedisi, atau bahkan membuat paket disita untuk diperiksa lebih lanjut.

Sebagai alternatif, disarankan untuk menulis deskripsi umum seperti “aksesoris” atau “aksesoris komputer” agar lebih aman. Tujuannya bukan untuk menipu, tapi untuk melindungi paket dari perhatian yang tidak perlu.

5. Perlukah Asuransi?

Asuransi bisa memberi perlindungan, tapi juga punya risiko. Dalam kasus Elne, ketika ia mencoba mengasuransikan paket berisi perhiasan senilai Rp2 juta, pihak ekspedisi justru meminta isi paket dibongkar sebagai syarat klaim.

Solusinya, menurut Elne, adalah menyesuaikan strategi. Bila menggunakan marketplace atau ekspedisi yang terbuka terhadap asuransi emas, maka manfaatkan asuransinya. 

Tapi bila tidak, pastikan pengemasan dan pemilihan jasa ekspedisi sudah optimal agar tetap aman meski tanpa asuransi.

Dari membungkus paket dengan cermat hingga memilih ekspedisi yang tepat, semuanya dilakukan agar proses pengiriman berjalan aman dan tanpa kendala.

Bagi pelaku usaha perhiasan daring, kolektor logam mulia, maupun pengirim pribadi, memahami strategi ini bisa menghindarkan kerugian yang tidak perlu. (*)