SOKOGURU, JAKARTA- Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan tiga program utama untuk mendorong ekonomi nasional.
Ketiga program tersebut, yaitu diskon belanja, pengawasan harga dan stok barang kebutuhan pokok (bapok), serta penyempurnaan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat.
Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) menyampaikan hal itu pada Konferensi Pers terkait Kebijakan Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV dan Kesiapan Nataru 2025 di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, di Jakarta, Rabu, 26 November 2025.
Baca juga: Harbolnas 2025 Fokus Dukung UMKM Lokal, Pemerintah Targetkan Transaksi Rp35 Triliun
Pada acara yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto itu hadir pula Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, serta Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu.
“Menjelang Nataru, kami telah menyiapkan tiga program utama. Harapannya, agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Mendag Busan, seperti dikutip dalam keterangan resmi Kemendag, Kamis, 27 November.
Ia menjelaskan, program belanja nasional terdiri atas Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas), Belanja di Indonesia Aja (BINA) Great Sale Indonesia 2025, serta Every Purchase Is Cheap (EPIC) Sale.
Harbolnas merupakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) akan berlangsung pada 10–16 Desember 2025.
Kemudian, BINA Great Sale Indonesia 2025 merupakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) berlangsung pada 18 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026 dengan penawaran promo hingga 80%.
Sementara itu, EPIC Sale merupakan kerja sama Kemendag dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) akan berlangsung pada 1–31 Desember 2025 dengan penawaran promo hingga 70%.
Pantau Harga dan Stok Bapok
Menjelang Nataru, Mendag Busan juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan stok barang kebutuhan pokok (bapok) dengan memantau secara langsung ke sejumlah pasar rakyat.
Selain itu, sambungnya, Kemendag akan berkoordinasi lebih lanjut dengan asosiasi, pengusaha, distributor dan pemasok.
“Terkait dengan harga bapok, menjelang tahun baru, kami sudah melakukan beberapa kali kunjungan ke pasar rakyat. Kami juga sampaikan bahwa harga kebutuhan pokok saat ini relatif terkendali dengan baik. Minggu depan kita akan lakukan koordinasi dengan distributor, dengan pemasok,” imbuhnya.
Pantauan harga bapok dilakukan Mendag Busan di sejumlah pasar rakyat, yaitu Pasar Raya Padang, Padang pada 18 November 2025; Pasar Rakyat Sememi, Surabaya pada 13 November 2025; dan Pasar Cihapit, Bandung pada 20 November 2025.
“Kami sudah melakukan beberapa kali kunjungan. Kami temukan bahwa harga relatif terkendali dan stabil, mendekati Harga Eceran Tertinggi (HET) atau harga acuan. Semua akan terus kami pantau menjelang Nataru,” ungkap Mendag Busan.
Penyempurnaan Permendag 18 tahun 2024
Lebih lanjut, Mendag Busan, memastikan lancarnya distribusi MINYAKITA, termasuk menjelang Nataru.
Upaya itu dilakukan dengan menyempurnakan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat.
Perubahan itu mengatur penyaluran MINYAKITA dengan melibatkan BUMN Pangan.
"Jadi, kebijakan MINYAKITA distribusi, sedang ubah Permendag. Penyaluran minyak goreng nanti minimal 35 persen disalurkan oleh BUMN pangan, dalam hal ini Bulog dan ID Food,” urainya.
Menurut Mendag Busan, proses perubahan Permendag 18 Tahun 2024 sudah hampir selesai.
“Kemarin sudah harmonisasi. Nanti akan dilanjutkan hari Kamis untuk harmonisasinya. Setelah selesai harmonisasi, Pemendag sudah dapat kami tanda tangani sehingga pada Nataru ini distribusi minyak goreng akan lebih baik,” jelasnya.
Konferensi pers berlangsung setelah Rapat Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah (P2SP) yang dipimpin Menko Airlangga. Rapat tersebut membahas realisasi belanja hingga hari ini serta memantau kebijakan dan insentif pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat dan persiapan Nataru. (SG-1)