Soko Bisnis

Indonesia Terus Genjot Ekspor Sarang Burung Walet ke China

Pada tahun 2024, nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke dunia mencapai USD 428 juta, di mana sekitar 70% atau USD 428,79 juta diserap oleh China. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
23 Maret 2025

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso mengamati produk sarang burung walet lokal yang siap diekspor ke mancanegara. (Ist/Kemendag)

SOKOGURU, JAKARTA: Pemerintah Indonesia terus menggenjot ekspor sarang burung walet ke pasar global, terutama ke China yang menjadi tujuan utama. 

Upaya ini diwujudkan melalui China-Indonesia Bird’s Nest Trade Summit Forum 2025 yang digelar di Auditorium Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Jakarta, baru-baru ini. 

Forum ini menjadi wadah strategis dalam memperkuat kerja sama dagang dan meningkatkan nilai ekspor komoditas unggulan Indonesia tersebut.

Baca juga: Masyarakat Didorong Lirik Budi Daya Sarang Burung Walet Perkuat Ekonomi Keluarga

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, yang membuka acara ini menegaskan pentingnya forum ini dalam membangun komunikasi efektif antara pelaku usaha sarang burung walet Indonesia dan buyer dari China. 

“Indonesia adalah produsen terbesar sarang burung walet premium dengan proses pengolahan ketat dan sesuai standar internasional,” jelas Mendag. 

“Forum ini kami harapkan semakin menonjolkan keunggulan produk kita, sehingga memperkuat hubungan dagang dengan China,” ujar Budi.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemendag, Kedutaan Besar RI di Beijing, China, serta China Agricultural Wholesale Market Association (CAWA). 

Dengan dukungan CAWA dan otoritas perdagangan China, pemerintah Indonesia optimistis ekspor sarang burung walet dapat semakin meningkat.

Tiongkok Jadi Pasar Utama Sarang Burung Walet Indonesia

Saat ini, Indonesia merupakan penghasil sarang burung walet terbesar di dunia, dengan China sebagai pasar utamanya. 

Pada 2024, nilai ekspor sarang burung walet Indonesia ke dunia mencapai USD 428 juta, di mana sekitar 70% atau USD 428,79 juta diserap oleh China. 

Baca juga: Wakil Mendag Terus Dorong UMKM Indonesia Percaya Diri Mampu Tembus Pasar Ekspor

Total impor sarang burung walet China dari seluruh dunia pada tahun yang sama mencapai USD 634,95 juta.

Selama lima tahun terakhir (2020–2024), ekspor sarang burung walet Indonesia ke China terus tumbuh dengan tren positif sebesar 3,75%. 

Selain China, negara tujuan ekspor lainnya mencakup Hong Kong (USD 62,35 juta), Vietnam (USD 22,01 juta), Singapura (USD 17,81 juta), Amerika Serikat (USD 14,71 juta), dan Taiwan (USD 7,75 juta).

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, menyampaikan bahwa forum ini merupakan kali ketiga diselenggarakan, setelah sebelumnya diadakan Kementerian Pertanian RI pada 2023 dan 2024. 

“Forum ini bukan hanya ajang diskusi, tetapi juga sarana untuk menyesuaikan kebijakan dan regulasi sesuai dengan perkembangan pasar. Kami berharap ke depan, ekspor sarang burung walet semakin meningkat,” ungkap Puntodewi.

Pentingnya Standarisasi dan Keamanan Produk

Dalam forum ini, berbagai pemangku kepentingan turut hadir dan berdiskusi, termasuk Direktur Manajemen Risiko Karantina Hewan dari Badan Karantina Indonesia, Anes Doni Kriswito, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia, Boedi Mranata, serta Ketua Umum Perkumpulan Eksportir Komoditas Indonesia-Tiongkok (PEKIT), Mulyanto.

Mereka menekankan pentingnya promosi standar produk sarang burung walet Indonesia, terutama dalam dua aspek utama: keamanan pangan dan kualitas produk. 

Keamanan pangan menjadi prioritas utama untuk menjaga kepercayaan pasar, sementara kualitas produk meliputi kandungan nutrisi serta bentuk dan tampilan sarang burung walet.

Chairman CAWA, Ma Zengjun, berharap forum ini menjadi sarana untuk memperkuat kesepahaman antara pelaku usaha dari kedua negara. 

Baca juga: Cetak 1.097 Eksportir Baru, LPEI Diminta DPR Dorong Daya Saing UMKM Secara Global

“Kami ingin bersama-sama merancang masa depan perdagangan sarang burung walet yang lebih baik dengan kebijakan yang saling menguntungkan,” ujarnya.

Forum ini diikuti 30 pelaku usaha sarang burung walet Indonesia, 30 anggota CAWA asal Tiongkok, serta lima asosiasi sarang burung walet dari Indonesia. 

Sebagai penutup, forum ini juga menggelar sesi business matching untuk menjajaki peluang kerja sama bisnis yang lebih luas antara eksportir Indonesia dan pembeli dari Tiongkok.

Dengan adanya inisiatif seperti China-Indonesia Bird’s Nest Trade Summit Forum 2025, Indonesia semakin menunjukkan posisinya sebagai pemimpin pasar global dalam industri sarang burung walet. 

Diharapkan, sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan eksportir dapat terus memperkuat daya saing produk lokal di kancah internasional. (SG-2)