SOKOGURU, NANNING- Produk Indonesia yang paling diminati dalam pameran The 22nd China- ASEAN Expo (CAEXPO) 2025, antara lain, batu bara, minyak kelapa sawit (CPO), sarang burung walet, arang kelapa, dan kopi.
Di pemeran yang berlangsung pada 17-21 September 2025 di Nanning, Guangxi, Tiongkok itu Indonesia berhasil meraih capaian gemilang dengan mencatatkan potensi transaksi senilai USD70,2 juta atau setara Rp1,16 triliun.
Selain potensi transaksi tersebut, juga terdapat transaksi ritel di Paviliun Komoditas sebesar Rp3,02 miliar (USD182 ribu). Bahkan, Indonesia juga mampu membukukan kerja sama pengembangan teknologi kecerdasan buatan atau AI.
Baca juga: Siap Ikuti CAEXPO 2025 di Tiongkok, Indonesia Hadirkan Konsep Baru dengan Tiga Paviliun Unggulan
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Dirjen PEN Kemendag), Fajarini Puntodewi, dalam keterangan Kemendag, Jumat, 26 September 2025.
“Capaian itu mencerminkan peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global,” ujarnya.
Potensi transaksi itu, sambung Puntodewi, dicatatkan dari skema business to business (B2B) di Paviliun Nasional (City of Charm), Paviliun Komoditas, serta sembilan nota kesepahaman (Momerandum of Understanding/MoU) strategis dengan mitra Tiongkok.
Baca juga: Melalui LCT dan QRIS Antarnegara, Indonesia–Tiongkok Perkuat Konektivitas Keuangan
MoU mencakup bidang perdagangan, investasi, pendidikan, sertifikasi halal, hingga pengembangan AI.
Capaian potensi transaksi, termasuk dari ditandatanganinya sembilan MoU strategis, menunjukkan, produk Indonesia semakin kompetitif dan berpeluang besar menembus pasar Tiongkok serta ASEAN.
“Kami berharap, hasil CAEXPO 2025 menjadi pendorong peningkatan ekspor nasional, investasi, dan kerja sama inovasi teknologi,” imbuh Puntodewi.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid, menyampaikan, Indonesia juga berhasil meraih sejumlah penghargaan internasional dari CAEXPO 2025.
Baca juga: Sebanyak 57,6 Ton Kopi Senilai Rp4,31 miliar dari Gudang SRG Cisalak Subang Diekspor ke Tiongkok
Penghargaan tersebut, katanya, yaitu Best Organizer of Business Promotional Matching dan Best National Pavilion. Selain itu, beberapa pelaku usaha Indonesia turut memperoleh apresiasi, antara lain, PT Amora Walet Indonesia (Silver Prize), Akademi Mudah Export (Excellent Design), dan John Andrew Coffee (Most Popularity).
"Partisipasi Indonesia tidak hanya mencatatkan capaian transaksi, tetapi juga menorehkan prestasi membanggakan di tingkat internasional. Pengakuan internasional ini menegaskan kualitas dan daya saing produk Indonesia di tingkat global," tambah Miftah.
Indonesia tampil dengan tiga paviliun utama yang merepresentasikan kekuatan dan potensi nasional.
Pertama, Paviliun Komoditas seluas 2.900 m2 yang menampilkan 74 perusahaan dari sektor makanan- minuman, fesyen, perhiasan, furnitur, kosmetik-herbal, hingga peluang investasi.
Kedua, Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 160 m2 yang memperkenalkan potensi ekonomi Provinsi Kalimantan Selatan bersama Kabupaten Tanah Bambu dan Kabupaten Tapin.
Ketiga, Paviliun Kecerdasan Buatan seluas 36 m2 yang menampilkan inovasi empat perusahaan teknologi di bawah koordinasi MASTEL, yaitu Telin, Astatek, Kata.ai, dan Merkle Innovation.
Miftah menambahkan, Indonesia juga berperan aktif di berbagai forum kerja sama, antara lain China- Indonesia Trade and Investment Matchmaking Meeting, China's Green Policy Dialogue II, China-South Kalimantan Business and Investment Forum, serta pertemuan bilateral dengan delegasi Guangxi.
“Dalam forum-forum tersebut, Indonesia menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, investasi, digitalisasi, energi hijau, dan teknologi kecerdaan buatan, termasuk peluncuran Al Application Innovation Center di Batang, Jawa Tengah dan penjajakan kerja sama pengembangan Pusat Al ASEAN-Indonesia,” ucap Miftah.
Jalin hubungan bisnis
Di sisi lain, Marketing PT Inti Alam Andalas, Ikbal Maulana, yang turut berpartisipasi sebagai peserta pameran, menilai kegiatan ini sebagai ajang strategis untuk mempromosikan produk dan menjalin hubungan bisnis dengan mitra internasional.
PT Inti Alam Andalas merupakan pelaku usaha sektor agroindustri yang memproduksi dan mengekspor berbagai produk rempah-rempah serta hasil olahan ikan laut.
“CAEXPO merupakan ajang pameran terbaik yang pernah kami ikuti sebagai eksibitor. Potensi transaksinya sangat besar dan hampir seluruh media Tiongkok hadir untuk meliput dan melakukan wawancara. Berkat dukungan yang tersedia, kami yang baru pertama kali menjadi peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan baik dan memanfaatkan peluang sebesar ini,” ungkapnya.
CAEXPO 2025 mengusung tema Digital Intelligence and Innovation Empower Development– Leveraging ASEAN-China FTA 3.0 New Opportunities for an Even Closer ASEAN-China Community with a Shared Future.
Pameran tersebut diikuti oleh 3.260 peserta dari 60 negara dan menarik lebih dari 226.000 pengunjung. CAEXPO selanjutnya dijadwalkan berlangsung pada 16–20 September 2026, dengan Filipina yang ditunjuk sebagai negara kehormatan. (SG-1)