SokoBisnis

Siap Ikuti CAEXPO 2025 di Tiongkok, Indonesia Hadirkan Konsep Baru dengan Tiga Paviliun Unggulan

Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar RI. Dalam lima tahun terakhir (2020-2024), perdagangan kedua negara menunjukkan tren positif, tumbuh 15,63%.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
16 September 2025
<p>Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi. (Dok. Kemendag).</p>

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan, Fajarini Puntodewi. (Dok. Kemendag).

SOKOGURU, JAKARTA- Sebanyak 84 pelaku usaha Indonesia dari berbagai sektor akan ambil bagian dalam pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-22 yang diselenggarakan pada 17-21 September 2025 di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning, Tiongkok

Kali ini, Indonesia tampil dengan konsep baru yang lebih besar dan strategis, menghadirkan tiga paviliun unggulan, yaitu Paviliun Komoditas, Paviliun Nasional, dan Paviliun Kecerdasan Buatan. 

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Fajarini Puntodewi, menyampaikan hal itu di Jakarta, Selasa, 16 September 2025. 

Baca juga: Mendag Busan Lepas Ekspor Komponen Alat Sensor Senilai USD15 Juta ke Singapura, Jerman, Inggris, dan Tiongkok

Partisipasi Indonesia di CAEXPO 2025, katanya, merupakan wujud nyata dari upaya berkelanjutan dalam meningkatkan ekspor dan menarik investasi strategis.

“Keikutsertaan Indonesia pada CAEXPO 2025 merupakan langkah strategis untuk menampilkan potensi nasional, mendorong ekspor, dan menarik investasi dari mitra dagang kawasan. Tahun ini, kami memperbesar skala partisipasi sekaligus merambah sektor baru yang menunjukkan kemajuan ekonomi digital Indonesia,” ujar Puntodewi.

Ia optimistis partisipasi tahun ini akan menghasilkan capaian yang lebih signifikan dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. 

Baca juga: Sebanyak 57,6 Ton Kopi Senilai Rp4,31 miliar dari Gudang SRG Cisalak Subang Diekspor ke Tiongkok

“Kami yakin upaya ini akan membuka lebih banyak peluang konkret bagi pelaku usaha nasional,” imbuhnya.

Sejumlah pelaku usaha yang turut ambil bagian dalam pameran itu, antara lain, PT Rahayu Alam Arto dengan produk kopi, Jember Fashion Carnaval dengan produk fesyen, PT Inti Alam Andalas dengan produk rempah dan hasil laut, PT Metro Impex Makmur dengan berbagai produk turunan kelapa, serta PT Amora Walet Indonesia dengan produk sarang burung walet.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid, yang juga menjadi Pimpinan Delegasi RI dalam CAEXPO tahun ini menjelaskan, fokus utama partisipasi adalah memberikan panggung seluas-luasnya bagi para eksportir Indonesia untuk menjangkau pasar internasional. 

Ia menyebutkan, tahun ini Indonesia menonjolkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi Indonesia.

Baca juga: Melalui LCT dan QRIS Antarnegara, Indonesia–Tiongkok Perkuat Konektivitas Keuangan

Miftah mengatakan, konsep tiga paviliun bersama berbagai tema ditonjolkan tahun ini dengan menempati area seluas 3.044 m2. 

Pertama, ada Paviliun Komoditas seluas 2.900 m2 atau menempati area lebih luas dibanding pameran sebelumnya yang seluas 2.160 m2. 

Pertambahan luas paviliun memungkinkan jumlah pelaku usaha yang berpartisipasi lebih banyak dari tahun sebelumnya. 

Paviliun itu akan memamerkan beragam produk unggulan Indonesia, mulai dari makanan dan minuman olahan, fesyen dan aksesori, hingga produk dekorasi rumah dan gaya hidup yang siap menembus pasar global. 

“Dengan Paviliun Komoditas yang jauh lebih luas, kami memfasilitasi maksimal para pelaku usaha untuk mendapatkan eksposur dan kontrak dagang. Paviliun ini menjadi kesempatan emas bagi produk makanan dan minuman, fesyen, dan dekorasi rumah kita untuk bersaing,” tambahnya.

Kedua, sambungnya, ada Paviliun Nasional (City of Charm) seluas 108 m2 yang akan menampilkan pesona dan potensi dari Provinsi Kalimantan Selatan. 

Paviliun yang didukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Tapin itu akan mempromosikan peluang perdagangan, potensi investasi unggulan, serta kekayaan pariwisata dan budaya dari provinsi tersebut. 

Miftah berharap, kehadiran pemerintah daerah di CAEXPO 2025 dapat menarik kerja sama langsung di tingkat provinsi dan kabupaten.

Ketiga, Paviliun Kecerdasan Buatan seluas 36 m2. Paviliun itu akan menjadi etalase bagi perusahaan rintisan (startup) dan perusahaan teknologi Indonesia untuk menunjukkan inovasi, produk, dan solusi berbasis Al. 

Miftah menyebut, kehadiran paviliun ini menandai langkah strategis Indonesia memasuki era ekonomi digital.

“Debut Paviliun Kecerdasan Buatan membuka peluang unjuk gigi bagi talenta digital Indonesia yang kami harap dapat menjembatani ekosistem teknologi kita dengan pasar Tiongkok yang sangat besar dan dinamis. Partisipasi di Paviliun Kecerdasan Buatan menegaskan kesiapan Indonesia untuk menjadi pemain kunci dalam industri teknologi tinggi di Kawasan,” katanya.

CAEXPO merupakan pameran tahunan yang lahir dari kesepakatan China–ASEAN Free Trade Area (CAFTA) dan menjadi ajang penting untuk mempromosikan kerja sama perdagangan barang, investasi, pariwisata, dan teknologi antara Tiongkok dan negara anggota ASEAN.

Tiongkok merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Dalam lima tahun terakhir (2020—2024), perdagangan kedua negara menunjukan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 15,63%.

Pada 2024, total perdagangan Indonesia dan Tiongkok sebesar USD136,59. Nilai tersebut terdiri atas total ekspor Indonesia ke Tiongkok sebesar USD62,74 miliar dan total impor Indonesia dari Tiongkok sebesar USD 73,85 miliar. 

Sementara itu, pada periode Januari-Juli 2025, total perdagangan kedua negara mencapai USD 83,87 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Tiongkok tercatat sebesar USD 35,90 miliar dan impor Indonesia dari Tiongkok sebesar USD 47,97 miliar. (SG-1)