SokoBisnis

Hadiri Temu Tani Nasional 2025, Mendag Busan Dorong Petani Perkuat Produksi dan Masuki Pasar Ekspor

Pola business matching dalam UMKM BISA Ekspor dapat memfasilitasi anggota HKTI untuk mendapatkan buyer dengan bantuan perwakilan perdagangan RI di luar negeri.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
03 Desember 2025
<p>Dalam acara Temu Tani Nasional 2025, Kemendag dan Kementan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian dan Daya Saing Produk Pertanian untuk Mendukung Peningkatan Ekspor di di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Bogor, Jawa Bara, Rabu, 3 Desember 2025. (Dok. Kemendag)</p>

Dalam acara Temu Tani Nasional 2025, Kemendag dan Kementan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian dan Daya Saing Produk Pertanian untuk Mendukung Peningkatan Ekspor di di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Bogor, Jawa Bara, Rabu, 3 Desember 2025. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, BOGOR- Seiring dengan kemajuan teknologi pertanian, kapasitas produksi nasional akan semakin meningkat. 

Hal itu akan membuka ruang untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri hingga memperluas peran Indonesia sebagai pemasok pangan global. 

Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan hal itu saat menghadiri Temu Tani Nasional Tahun 2025 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) 2025 di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 3 Desember 2025.

Baca juga: Petani Ngawi Bisa Panen Kilat dengan Alat Combine Harvester, Tiga Kali Tanam dalam Setahun

Dalam acara bertajuk Pertanian Maju, Indonesia Kuat itu, Mendag mengatakan, salah satu dukungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk pertanian adalah memfasilitasi upaya ekspor produk-produk pertanian melalui penjajakan bisnis (business matching) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

“Pola business matching dalam UMKM BISA Ekspor dapat memfasilitasi anggota HKTI untuk mendapatkan buyer dengan bantuan perwakilan perdagangan RI di luar negeri,” ujarnya, seperti dikutip keterangan resmi Kemendag.

Lebih lanjut, menteri yang akrab disapa Busan itu menyampaikan, pihaknya mempunyai 47 perwakilan perdagangan RI di 33 negara yang bertugas mempromosikan produk-produk berpotensi ekspor. 

Baca juga: Pelaku UMKM Sektor Pertanian Diminta Manfaatkan Teknologi Tepat Guna untuk Tingkatkan Daya Saing

“UMKM dapat presentasi ke perwakilan dagang kita. Setelah presentasi, perwakilan dagang akan mencarikan buyer. Kalau sudah dapat buyer, akan ada business matching secara daring,” tuturnya.

Mendag Busan pun memaparkan, kinerja ekspor Indonesia terus menunjukkan tren positif. 

Pada Januari–Oktober 2025, ekspor nasional meningkat 6,96% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, sektor pertanian mencatat tren pertumbuhan 2020–2024 sebesar 7,17%.

Baca juga: Hadiri Anugerah Produk Indonesia 2025, Mendag Busan Pertegas Peran Kemendag Perkuat Daya Saing UMKM Indonesia

“Selain itu, pada Januari–Oktober 2025, ekspor produk pertanian menjadi yang sektor yang tertinggi, yaitu tumbuh 28,56%,” imbuhnya.

Mendag Busan pun mengapresiasi peran Kementerian Pertanian dan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dalam mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional.

“Saya mengapresiasi langkah strategis Kementan dan dukungan HKTI beserta seluruh anggotanya selaku mitra strategis pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya. 

Ketika swasembada terwujud dan produksi berlimpah, sambung Busan, sebagaimana arahan Bapak Presiden, Indonesia harus mampu memasok pangan ke negara lain. Salah satunya tentu melalui ekspor.

Di acara yang sama, Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional HKTI, Sudaryono, mengajak para pelaku pertanian untuk aktif memanfaatkan peluang hilirisasi dan ekspor. 

Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang tahun depan akan memperluas pembangunan di sektor perunggasan seperti ayam dan telur, hortikultura, perkebunan, serta peningkatan ekspor produk olahan bernilai tambah. 

Ia menegaskan, HKTI dan asosiasi petani harus menjadi garda terdepan dalam mendukung program tersebut.

“Bukan hanya beras, tahun depan kita siapkan pembangunan untuk perunggasan seperti ayam dan telur, serta memperkuat hilirisasi perkebunan dan hortikultura. Kita akan meningkatkan ekspor pertanian dalam bentuk olahan dan produk hilir lainnya. Jika tidak ikut bergerak, kita pasti akan tertinggal,” tegas Wamentan Sudaryono.

Sementara itu, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI, Siti Hediati Hariyadi, menegaskan, HKTI merupakan mitra strategis dalam memajukan petani Indonesia. 

Melalui kegiatan itu, Titiek, sapaan akrab Siti Hediati, mengajak HKTI untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung kebijakan pangan dan kehutanan, sehingga petani dapat semakin makmur dan sejahtera.

“Saya mengajak HKTI menjadi garda terdepan dalam mendukung kebijakan pangan dan kehutanan agar petani Indonesia semakin makmur dan sejahtera,” ujarnya. 

Komisi IV DPR RI, lanjutnya,  akan terus membuka ruang dialog dengan HKTI, asosiasi tani, dan seluruh pemangku kepentingan. Kita harus memastikan suara petani bukan hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam kebijakan pangan,” ujar Titiek.

Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama

Di acara Temu Tani 2025 tersebut, Kemendag dan Kementan juga menjalin kerja sama peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pertanian dan daya saing produk pertanian untuk mendukung peningkatan ekspor. 

Kerja sama itu bertujuan memperkuat sinergi kedua kementerian dalam meningkatkan kapasitas SDM dan daya saing produk nasional agar mampu bersaing di pasar internasional.

Dokumen kerja sama ditandatangani Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag, Fajarini Puntodewi, dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti. 

Penandatanganan disaksikan langsung Mendag Busan dan Wamentan Sudaryono. 

Melalui kerja sama itu, kata Puntodewi, Kemendag dan Kementan sepakat memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan daya saing produk pertanian sebagai bagian dari upaya bersama mendorong peningkatan ekspor nasional. 

Kolaborasi itu tidak hanya mencakup peningkatan kompetensi dan pendampingan teknis, tetapi juga penguatan promosi produk pertanian Indonesia, termasuk melalui kegiatan business matching yang lebih terarah dan berbasis data. 

“Dengan sinergi ini, kami berharap produk pertanian Indonesia semakin kompetitif dan memiliki akses pasar yang lebih luas di tingkat global,” ujarnya menanggapi penandatanganan kerja sama. (SG-1)