SOKOGURU, KABUPATEN TANGERANG- Dua pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dari Banten yakni PT Beema Boga Arta dan PT Anugerah Coklat Indonesia berhasil meraih penghargaan UKM Pangan Award 2025 untuk Kategori Produk Minuman Kemasan.
Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso (Busan) pada pembukaan Pangan Nusa Expo Indonesia 2025 yang dibarengi dengan pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di hall 9 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pada pameran yang berlangsung 15-18 Oktober 2025 itu, PT Beema Boga Arta yang menang dengan produk madu bermerek Beema Honey itu memamerkan produknya di tenan UKM Pangan Award, di bagian kiri depan pintu masuk hall 9.
Menurut Pendiri sekaligus CEO PT Beema Boga Arta, Fransisca Natalia Widowati, produknya berupa kombinasi madu dan bawang hitam. Dalam prosesnya madu murni ditambahkan bawang putih hitam (Black Garlic Honey)
Pendiri sekaligus CEO PT Beema Boga Arta, Fransisca Natalia Widowati, membeberkan, manfaat produknya itu untuk membantu menurunkan kolesterol dan melancarkan peredaran darah.
“Jika dipadukan dengan makanan, madu bawang hitam bisa menjadi olesan hidangan panggang (barbeque), bahan saus salad, hingga dikombinasikan dengan berbagai makanan olahan seperti keju atau olesan pai (pate),” ujarnya di lokasi pameran.
Black Garlic Honey, imbuh Fransisca, juga sudah mempunyai berbagai izin dan sertifikasi, di antaranya sertifikasi halal, Nomor Kontrol Veteriner (NKV), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Berbagai sertifikasi ini turut mendukung Black Garlic Honey, yang diproduksi dari petani lokal, untuk diantarkan ke pasar luar negeri. Black Garlic Honey telah merambah Singapura, Malaysia, dan Jepang. Ia berharap, menjadi pemenang UKM Pangan Award dapat mengantar produknya merambah lebih banyak sektor.
“Semoga dengan menjadi pemenang UKM Pangan Award, pasar untuk kami bisa lebih terbuka lagi. Tidak hanya melalui ritel modern, tetapi juga saluran lainnya seperti manufaktur, pelayanan (hospitality), juga kesehatan,” tutup Fransisca.
Cokelat Lokal Kualitas Tinggi
UMKM selanjutnya adalah PT Anugerah Cokelat Indonesia, mengusung produk Cokelatin Signature Dark Choco dengan merek Cokelatin.
Marketing Cokelatin Signature, Belinda Zulaikha Saputri, yang juga anak dari pemilik Cokelatin, menyatakan, meskipun cokelat melimpah di Indonesia, belum ada sebutan mendunia dari Cokelat Indonesia.
“Padahal, Indonesia memiliki sumber cokelat berkualitas tinggi dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur,” ujarnya.
Baca juga: Dua Produk Camilan Lokal Asal Malang Peraih UKM Pangan Award 2025 Siap Berangkat ke Pasar Global
Hal itulah yang memotivasi PT Anugerah Cokelat Indonesia memproduksi cokelat lewat Cokelatin.
Belinda juga mengungkapkan, dengan menjadi pemenang UKM Pangan Award, ia difasilitasi stan gratis di Pangan Nusa Expo 2025. Dilaksanakan berbarengan dengan pameran dagang TEI 2025 membuat banyak buyer asing datang berkunjung ke stannya.
“Sebagai pemenang, kami senang mendapatkan stan gratis ini. Banyak buyer dari luar negeri datang ke stan kami. Kami harap bisa (jadi momentum) memperluas pasar ekspor,” imbuhnya.
Cokelatin memanfaatkan cokelat Java Criollo yang hanya ada 5% di dunia. Dalam memproduksi cokelatnya, Cokelatin memberdayakan petani kakao lokal.
Baca juga: 10 UMKM Raih Penghargaan UKM Pangan Award 2025, Dorong Daya Saing Produk Pangan Lokal Indonesia
Dengan membawa produk asli dari Indonesia, Cokelatin berhasil diantar ke Amerika Serikat (AS), Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi.
Perjalanan PT Beema Boga Arta dan PT Anugerah Cokelat Indonesia menunjukkan kekayaan alam Indonesia bukan cerita rakyat. Ketika diberi nilai tambah, bahan baku lokal mampu menjadi produk premium berdaya saing global.
Dunia sudah tau alam Indonesia luar biasa kaya. Tetapi berkreasi mengolah kekayaan alam menjadi produk bernilai tambah adalah tantangan lain.
Baca juga: Resmikan UKM Pangan Award 2025, Mendag Sebut hanya Produk Berdaya Saing Bisa Hambat Barang Impor
Kreativitas untuk menjadikan madu dan cokelat sebagai produk berkualitas dan berpotensi mendunia berhasil dibuktikan oleh dua pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dari Banten tersebut. (SG-1)