SOKOGURU, PALEMBANG – Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN diminta terus mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumatera Selatan (Sumsel).
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Komisi VI DPR RI, Anggia Erma Rini saat kunjungan kerja Komisi VI DPR RI ke Palembang, Senin (21/6/2025), Sumsel.
Anggia juga menyampaikan ketergantungan terhadap sektor ekstraktif seperti batu bara tidak bisa dijadikan fondasi utama perekonomian daerah ke depan. Solusinya? Penguatan UMKM lokal berbasis pembiayaan inklusif dan hijau.
Baca juga: UMKM Jadi Andalan Prabowo untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
UMKM Jadi Kunci Ketahanan Ekonomi Daerah
“Kita tidak bisa terus-menerus bertumpu pada komoditas ekstraktif seperti batu bara atau aluminium,” jelasnya.
“Pertumbuhan ekonomi ke depan harus lebih inklusif, hijau, dan mengandalkan kekuatan lokal seperti UKM,” ujar politikus Fraksi PKB tersebut.
Baca juga: Menteri UMKM: KUR Harus Menyasar Pelaku Usaha Baru, Bukan Itu-Itu Saja!
Anggia menilai bank-bank Himbara memiliki peran vital dalam menciptakan stabilitas dan keberlanjutan ekonomi di tengah ketidakpastian global.
Ia pun mendorong agar perbankan nasional lebih fokus pada integrasi UKM ke dalam rantai pasok industri strategis.
Sustainable Finance Harus Jadi Arus Utama
Komisi VI DPR RI juga menyoroti rendahnya porsi pembiayaan untuk proyek ramah lingkungan di Sumsel.
Oleh karena itu, Anggia menekankan pentingnya pendekatan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance) secara lebih progresif oleh bank milik negara.
Baca juga: UMKM Banjarmasin Harus Go Digital! Wamen UMKM: Saatnya Tembus Pasar Global
“Kalau kita ingin industri tetap relevan dan tidak jadi beban lingkungan, pembiayaan hijau bukan lagi pilihan—itu keharusan. Bank milik negara harus jadi pelopor, bukan sekadar pengikut,” tegasnya.
Perbankan Harus Dukung UKM Naik Kelas
Selain pembiayaan hijau, akses modal dan pendampingan usaha bagi UMKM juga menjadi sorotan utama.
Banyak pelaku usaha kecil yang dinilai memiliki potensi besar, tetapi belum terintegrasi dalam ekosistem industri karena keterbatasan dukungan.
“Kita ingin ekonomi Sumsel lebih tahan terhadap guncangan global. Itu artinya, perbankan harus mampu menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, bukan hanya pemain di sektor besar,” tegas Anggia. (*)