SokoBisnis

Diluncurkan! Program Penguatan Branding dan Kemasan Produk Pangan UMKM, Perkuat Daya Saing

Di Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang, kemasan menjadi salah satu faktor utama keputusan konsumen. Produk berkualitas harus ditunjang kemasan yang menarik.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
20 Agustus 2025
<p>Mendag Budi Santoso, seusai peluncuran Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan, Rabu, 20 Agustus 2025 di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, berdialog dengan pelaku UMKM. (Dok. Kemendag)</p>

Mendag Budi Santoso, seusai peluncuran Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan, Rabu, 20 Agustus 2025 di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, berdialog dengan pelaku UMKM. (Dok. Kemendag)

SOKOGURU, JAKARTA- Saat ini lebih dari 80% produk yang dipasarkan di ritel modern adalah produk lokal. Maraknya produk lokal di rak-rak ritel modern menjadi potret tumbuhnya permintaan konsumen yang semakin memercayai kualitas produk lokal. 

Untuk itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) ingin memastikan lebih banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mendapat kesempatan meningkatkan kualitas, salah satunya melalui peningkatan kualitas desain kemasan.

Demikian disampaikan Menteri Perdagangan Budi Santoso saat meluncurkan Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan, Rabu, 20 Agustus 2025 di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta. 

Baca juga: Perkuat Pasar Domestik, Mendag Luncurkan UKM Pangan Award Goes to Modern Retail di Perayaan Harmoni 2025

“Di banyak negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang, kemasan menjadi salah satu faktor utama keputusan konsumen. Produk berkualitas harus ditunjang kemasan yang menarik agar dipercaya pasar,” ujarnya.

Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan, sambung Busan, sapaan akrab Budi Santoso, memfasilitasi UMKM melalui pelatihan penjenamaan (branding) dan peningkatan kualitas kemasan produk pangan.

Mendag Busan mengatakan, upaya itu akan memperkuat daya saing produk pangan untuk memperbesar peluang memenangkan persaingan pasar domestik dan global. 

Baca juga: Resmikan UKM Pangan Award 2025, Mendag Sebut hanya Produk Berdaya Saing Bisa Hambat Barang Impor

“Pasar dalam negeri kita sangat besar, pasar ekspor juga terbuka luas. Melalui program ini, produk pangan UMKM tidak hanya siap masuk ke ritel modern dalam negeri, tetapi juga lebih berdaya saing di pasar ekspor,” imbuhnya.

Dari keikutsertaan program tersebut tahun lalu, beberapa UMKM telah berhasil masuk ke Hero Supermarket, toko oleh-oleh di Bandara Soekarno Hatta, serta berbagai gerai ritel modern lainnya.

Selain pendampingan branding, program tahun ini juga terintegrasi dengan program Kemendag lainnya, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). 

Baca juga: Peluang UMKM Pangan Naik Kelas, Kemendag Luncurkan UKM Pangan Award 2025

Program yang mendorong UMKM untuk menjadi eksportir itu telah mencatat transaksi sebesar USD90,04 juta atau setara Rp1,4 triliun pada Januari–Juli 2025. Bahkan, sebagian besar UMKM peserta program ini yang berhasil ekspor merupakan eksportir pemula.

Mendag Busan juga mengajak pelaku UMKM untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia 2025 yang akan berlangsung pada 15–19 Oktober 2025 mendatang. 

Pameran dagang terbesar di Indonesia itu akan menyediakan paviliun khusus bagi UMKM siap ekspor. 

“Hingga saat ini, lebih dari 2.000 buyer internasional telah mengonfirmasi kehadiran. Hal ini kesempatan emas bagi UMKM untuk bertemu langsung dengan buyer dari berbagai negara,” tegas Mendag Busan.

Antusiasme Tinggi

Pada acara yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim melaporkan tingginya antusiasme UMKM yang ingin berpartisipasi pada Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan. Tahun ini, ujarnya, program tersebut diikuti 300 UMKM terkurasi dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi. Sebanyak 100 UMKM hadir pada peluncuran hari ini, sementara sisanya akan mengikuti kegiatan pada 21–22 Agustus 2025. 

Dari total peserta tersebut, 15 UMKM terbaik akan dipilih untuk mendapatkan pendampingan intensif dan penyusunan buku panduan penjenamaan (branding book) sebagai panduan strategi merek.

Program itu diawali dengan pendaftaran pada 1–26 Juli 2025 yang diikuti oleh 765 UMKM pangan. Setelah proses kurasi, terpilih 300 peserta untuk mengikuti pelatihan. 

“Mereka akan dibekali pengetahuan tentang brand positioning, brand character, komunikasi merek, identitas visual, logo, desain kemasan, hingga media promosi,” ungkap Isy.

Tahun ini, Kemendag juga meluncurkan program UMKM Pangan Binaan Goes to Retail Modern yang berhasil membawa 79 produk dari 22 UMKM pangan masuk ke gerai Hero Supermarket. 

Produk ini merupakan produk terbaik para UMKM peserta kegiatan UKM Pangan Award 2024 dan juga kegiatan Penguatan Branding 2024 yang diselenggarakan Kemendag 

“Program ini akan diperluas ke provinsi lain agar semakin banyak UMKM mampu bersaing. Harapannya, branding dan kemasan menjadi pintu UMKM pangan untuk naik kelas,” tambah Isy.

Sementara Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah, menegaskan komitmen ritel modern dalam mendukung pemasaran produk UMKM dengan memperkuat rantai pasok melalui kerja sama business to business

Hal itu menjadi peluang besar bagi peritel modern untuk memperoleh penyuplai dari kalangan UMKM. ”Kemasan produk UMKM kini semakin baik dan layak masuk ke ritel modern. Untuk ekspor, peritel modern yang memiliki cabang di luar negeri membuka peluang bagi UMKM Indonesia untuk memasok produk ke pasar internasional, misalnya di Korea Selatan, Vietnam, dan Malaysia,” ujarnya. 

Hippindo, sambung Budihardjo, mendukung penuh program penguatan UMKM ini agar terus berlanjut, karena melalui kurasi produk, dapat tercipta lapangan kerja baru sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Apresiasi Terhadap Pelaku UMKM

Peluncuran dirangkai dengan penyerahan apresiasi kepada tiga UMKM peserta program periode tahun sebelumnya yang berhasil masuk ke ritel modern. UMKM tersebut, yakni Peyek Den Bagus, kukis MiniesQ, dan Abon Wizz.

Mimin Casmiati pemilik peyek Den Bagus mengungkapkan, produknya telah lolos kurasi produk pada 2024 dan menyandang produk terbaik pada tahun tersebut. 

Saat ini, produk Den Bagus telah menembus ritel modern dan telah didistribusikan di beberapa toko oleh-oleh di kota besar. Ia pun mengapresiasi Kemendag yang telah mendukung UMKM untuk terus maju dan menjadi aset dalam memperkuat ekonomi bangsa.

Di lain pihak, Minie Sujarwo dengan merek MiniesQ bangga dan terharu karena menerima penghargaan langsung dari Mendag Busan pada peluncuran program tahun ini. 

Menurutnya, penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi bagi seluruh UMKM Indonesia yang berusaha mengangkat merek lokal agar naik kelas. Ia mendapatkan berbagai manfaat program penguatan branding pada 2024 dan berharap Kemendag terus mendampingi UMKM agar semakin berjaya. 

”Saya merasakan banyak manfaat setelah mengikuti program penguatan branding tahun lalu, mulai dari perbaikan logo, desain kemasan, hingga pedoman branding melalui e-book. Semua itu membuat produk saya lebih tertata, profesional, dan berdaya saing. Saya harap, Kemendag terus mendampingi UMKM agar semakin banyak merek lokal yang bisa bersaing, baik di pasar dalam negeri maupun internasional,” jelas Minie.

Hal serupa juga disampaikan Santi Hakim dari Meraki Cipta Rasa (Abon Wizz). Ia juga memperoleh berbagai manfaat dari program penguatan branding yang diiniasi Kemendag. 

Ia berharap, partisipasi pada program ini akan semakin memperluas jangkauan pemasaran produknya hingga ke pasar global melalui kegiatan business matching dan keikutsertaan pada Trade Expo Indonesia.

Hadir pada acara tersebut, perwakilan Kementerian Koperasi dan UMKM, serta perwakilan dinas perdagangan Jabodetabek. 

Turut mendampingi Mendag Busan, yaitu Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi; Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Tommy Andana; serta Staf Ahli Bidang Manajemen, Tata Kelola, dan Hubungan Antar Lembaga Susy Herawaty. (SG-1)