SOKOGURU - Harga emas dunia akhirnya bangkit dari tren penurunan dua hari terakhir, didorong oleh tiga "penolong" utama: ketegangan geopolitik di Timur Tengah, kebijakan yang belum pasti dari Gedung Putih, serta melandainya inflasi produsen di Amerika Serikat.
Pada perdagangan pada Rabu, 16 Juli 2025, harga emas tercatat naik 0,73% ke level US$3.346,32 per troy ons.
Kenaikan ini menunjukkan minat investor terhadap emas sebagai aset safe haven semakin menguat di tengah gejolak global.
Salah satu pemicu utama lonjakan harga adalah ketidakpastian politik di AS, khususnya terkait isu antara Presiden Donald Trump dan Ketua The Fed, Jerome Powell.
Beredar kabar bahwa Trump berencana memecat Powell, namun kemudian ia mengklarifikasi bahwa kemungkinan tersebut sangat kecil.
Meski begitu, komentar Trump tetap memicu fluktuasi di pasar. Daniel Ghali, ahli strategi komoditas dari TD Securities, menyatakan bahwa dinamika ini membuat harga emas mudah bergerak tajam akibat kabar-kabar besar yang beredar.
Baca Juga:
Tak hanya itu, ketegangan di Timur Tengah juga memperkuat posisi emas.
Serangan udara Israel di Damaskus, yang menghantam Kementerian Pertahanan dan area dekat istana presiden, menciptakan kekhawatiran geopolitik yang mendorong investor mencari perlindungan.
Selain itu, data inflasi produsen AS yang stagnan pada Juni 2025 turut mendukung sentimen positif terhadap emas.
Jim Wyckoff dari Kitco Metals memperkirakan harga emas akan bergerak di rentang US$3.250–US$3.476 per troy ons dalam waktu dekat, mengikuti dinamika global dan kebijakan moneter The Fed.
10 Poin Penting Tambahan:
1. Harga emas dunia pada Kamis (17/7/2025) pukul 06.48 WIB tercatat turun tipis 0,01% menjadi US$3.345,93 per troy ons.
2. Volatilitas harga emas dipengaruhi oleh sentimen geopolitik dan sikap ambigu Presiden Trump terhadap Ketua The Fed.
3. Investigasi atas pembengkakan biaya renovasi The Fed senilai US$2,5 miliar turut menjadi isu sensitif dalam hubungan Trump–Powell.
4. Serangan udara Israel menambah ketegangan internasional dan mengangkat minat investor terhadap emas sebagai lindung nilai.
5. Ketidakpastian kebijakan perdagangan AS juga turut menciptakan kecemasan di pasar global.
Baca Juga:
6. Core Producer Price Index (PPI) AS untuk Juni stagnan (0,0%), meleset dari ekspektasi kenaikan 0,2%.
7. Secara tahunan, Core PPI turun dari 3,2% (Mei) menjadi 2,6% (Juni), lebih rendah dari perkiraan analis.
8. Inflasi produsen AS bulan Juni 2025 berada di angka 2,3% — terendah sejak September 2024.
9. Kinerja PPI ini dapat memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
10. Jika The Fed memangkas suku bunga, dolar AS kemungkinan akan melemah dan mendorong harga emas ke level yang lebih tinggi. (*)