SOKOGURU, Jakarta- Selama Februari 2025 Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat kegiatan penjajakan bisnis (business matching) antara pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan para pembeli mancanegara sebesar USD3,55 juta.
Untuk Februari 2025, terdapat 302 UMKM turut serta dalam penjajakan bisnis yang difasilitasi Kemendag. Produk-produk dari UMKM yang melakukan penjajakan itu antara lain, makanan dan minuman, produk perikanan, furnitur, modest fashion, alat musik, dekorasi rumah (home decor), kopi, dan animasi.
Demikian disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, dalam keterangan resmi di Jakarta, Seni (17/3).
Baca juga: Kemendag dan MAP Fasilitasi UMKM Modest Fashion untuk Tembus Pasar Ritel Modern
“Nilai transaksi itu terdiri atas pesanan pembelian (purchase order/PO) sebesar USD1,80 juta dan potensi transaksi USD1,75 juta,” ujarnya.
Mendag Busan, sapaan akrab Budi Santoso, mengapresiasi pencapaian tersebut. Ia mengatakan, hasil capaian kali ini menunjukkan produk-produk UMKM yang berkualitas dan berdaya saing mampu menarik perhatian pasar global.
“Fasilitasi business matching Kemendag selama Februari 2025 berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD 3,55 juta. Besarnya hasil transaksi menunjukkan minat pembeli mancanegara terhadap produk Indonesia, dalam hal ini hasil produksi UMKM. Kemendag akan terus menunjukkan bahwa produk UMKM mampu menarik perhatian pasar global,” imbuh Mendag Busan.
Baca juga: Pameran Ramadan Nostalgic 2025 Promosikan Produk Fesyen Lokal di Bulan Puasa
Nilai transaksi terbesar dihasilkan melalui penjajakan dengan pembeli dari Jepang sebesar USD1,16 juta untuk produk perikanan. Kemudian, diikuti pembeli dari Arab Saudi sebesar USD 766 ribu untuk produk makanan dan minuman olahan.
Kemendag mencatat, pada Februari 2025, terlaksana 74 penjajakan bisnis. Kegiatan tersebut terbagi menjadi 51 presentasi produk UMKM dengan perwakilan perdagangan RI di luar negeri (pitching) dan 23 pertemuan dengan pembeli mancanegara. Terdapat 16 pembina UMKM yang mendampingi para UMKM peserta.
Untuk Februari 2025, terdapat 302 UMKM yang turut serta dalam penjajakan bisnis. Produk-produk dari UMKM yang dilakukan penjajakan selama kegiatan Februari 2025, antara lain, makanan dan minuman, produk perikanan, furnitur, modest fashion, alat musik, dekorasi rumah (home decor), kopi, dan animasi.
Penjajakan bisnis pun berhasil mempertemukan para UMKM tersebut dengan lebih dari 25 pembeli mancanegara dari 15 negara mitra dagang. Sementara itu, untuk periode Januari-Februari 2025, tercatat telah digelar 146 penjajakan bisnis.
Baca juga: Ikut Pameran ‘Source Fashion’ London, Indonesia Tampilkan Tekstil Berkelanjutan
Kegiatan tersebut terdiri atas 91 pitching dan 55 pertemuan dengan pembeli internasional. Penjajakan bisnis telah mempertemuan UMKM dengan pembeli dari 33 negara mitra. Tercatat transaksi kumulatif sebesar USD 8,77 juta.
Penjajakan bisnis merupakan implementasi salah satu program prioritas Kemendag, yaitu Peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).
Para pelaku usaha, khususnya UMKM, dipertemukan dengan para pembeli mancanegara melalui berbagai sesi penjajakan maupun pameran yang difasilitasi Kemendag.
Para perwakilan perdagangan RI di luar negeri juga membuka sesi presentasi produk bagi UMKM yang ingin memperkenalkan produk mereka ke berbagai negara tujuan ekspor.
“Kemendag akan terus memfasilitasi penjajakan bisnis UMKM dengan pembeli mancanegara sepanjang 2025. Hal ini lah komitmen Kemendag untuk mendorong ekspor melalui UMKM BISA Ekspor,” pungkas Mendag Busan. (SG-1)