SOKOGURU, JAKARTA - Harga emas kembali menunjukkan pergerakan signifikan di pasar fisik nasional hari ini, Kamis, 29 Mei 2025.
Berdasarkan pantauan dari Laku Emas, harga beli emas mencapai Rp1.780.000 per gram, sementara harga jualnya tercatat di angka Rp1.737.000 per gram.
Perbedaan harga ini memperlihatkan spread yang cukup tinggi, mengindikasikan volatilitas pasar yang perlu dicermati para investor dan kolektor.
Untuk emas fisik bersertifikat Antam Certieye, harga per gram bervariasi tergantung pada tahun cetakan dan berat pecahan.
Misalnya, untuk emas cetakan tahun 2025-2024, harga beli untuk pecahan 1 gram mencapai Rp1.925.000, sedangkan harga jualnya Rp1.756.000.
Adapun emas dengan tahun cetakan lebih lama seperti 2019-2018 dijual dengan harga lebih rendah, yakni Rp1.655.000 per gram.
Kondisi ini menunjukkan bahwa nilai jual kembali emas tidak hanya dipengaruhi oleh harga pasar saat ini, tetapi juga oleh kondisi fisik dan tahun produksi.
Semakin lama cetakannya, biasanya harga jualnya pun lebih rendah. Hal ini menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat yang ingin berinvestasi emas dalam jangka panjang.
Untuk pecahan kecil seperti 0,5 gram, harga beli hari ini mencapai Rp1.012.500 dan harga jualnya berkisar antara Rp827.500 hingga Rp878.000 tergantung tahun cetakan.
Sementara itu, untuk pecahan besar seperti 100 gram, harga beli berada di angka Rp184.712.000 dan harga jual di kisaran Rp171.900.000 hingga Rp175.900.000.
Pecahan besar ini kerap menjadi incaran investor institusional atau kolektor besar.
Kenaikan harga beli yang signifikan dibandingkan beberapa bulan sebelumnya menunjukkan tren optimistis terhadap komoditas emas sebagai instrumen lindung nilai.
Hal ini bisa jadi dipicu oleh kondisi ekonomi global yang belum stabil, ketegangan geopolitik, serta kebijakan suku bunga yang masih fluktuatif.
Namun, bagi masyarakat umum, perbedaan antara harga beli dan harga jual perlu diperhitungkan secara matang.
Spread harga yang cukup lebar ini dapat memengaruhi keuntungan bersih jika emas dijual kembali dalam jangka pendek.
Oleh karena itu, emas tetap lebih cocok dijadikan investasi jangka panjang atau tabungan kekayaan.
Meski demikian, daya tarik emas sebagai aset aman (safe haven) tak pernah luntur.
Dalam jangka panjang, emas masih menjadi pilihan utama dalam portofolio diversifikasi karena nilainya cenderung stabil bahkan meningkat saat krisis terjadi.
Baca Juga:
Bagi calon pembeli, penting untuk memperhatikan bahwa harga dapat berubah sewaktu-waktu, dan harga berlaku hanya jika tidak ada kerusakan pada fisik emas.
Oleh karena itu, penyimpanan emas dalam kondisi baik dan aman sangat penting untuk menjaga nilai jualnya tetap tinggi.
Dengan tren harga yang terus bergerak, masyarakat perlu bijak dan terinformasi sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual emas.
Memantau harga emas harian seperti yang disajikan oleh Laku Emas menjadi langkah awal yang tepat untuk membuat keputusan investasi yang lebih bijak. (*)