Soko Bisnis

Bangun Ekosistem Pasar Halal, BSI Dorong UMKM Melek Transaksi Digital Syariah

Melalui pendekatan berbasis ekosistem, BSI ingin memastikan pelaku UMKM khususnya pedagang dapat tumbuh berkelanjutan melalui akses layanan perbankan syariah.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
11 April 2025

SOKOGURU, YOGYAKARTA: PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin serius menggarap segmen ekonomi akar rumput dengan memperkuat layanan keuangan syariah di pasar tradisional. 

Lewat strategi pemberdayaan klaster pasar, BSI ingin menghadirkan ekosistem halal dari hulu ke hilir yang mempermudah pelaku UMKM dalam mengakses layanan keuangan digital berbasis syariah.

Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa pasar tradisional merupakan jantung ekonomi masyarakat di berbagai daerah. 

Baca juga: BSI Genjot Ekonomi Rakyat, Pembiayaan UMKM Capai Rp52 Triliun

Melalui pendekatan berbasis ekosistem, BSI ingin memastikan pelaku UMKM, khususnya pedagang pasar, dapat tumbuh berkelanjutan melalui akses layanan perbankan syariah.

“Pasar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal. Maka, kami membangun ekosistem halal yang menyambungkan proses produksi hingga transaksi akhir di pasar,” jelas Anton dalam keterangan pers, Kamis (10/4). 

“Yogyakarta, dengan Pasar Beringharjo sebagai ikon wisata belanja, kami jadikan pilot project untuk model ekosistem pasar syariah ini,” ujar Anton.

Digitalisasi Transaksi Syariah Jadi Fokus Utama

Untuk mendukung transformasi ini, BSI mengembangkan berbagai layanan digital seperti BSI Agen, QRIS, dan EDC (Electronic Data Capture) yang memudahkan transaksi keuangan harian secara cepat, aman, dan sesuai prinsip syariah. 

Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya memperluas inklusi keuangan di sektor informal.

Baca juga: Perkuat ESG, BSI Hadirkan Program Daycare Dukung Pekerja Wanita dan Pendidikan Anak

“Kami ingin transaksi di pasar lebih modern, cepat, dan sesuai syariah. Karena itu, kami dorong pedagang memanfaatkan QRIS, EDC, serta layanan BSI Agen,” tambahnya.

Selain digitalisasi transaksi, BSI juga aktif memberikan edukasi investasi emas dan pembiayaan modal usaha bagi pelaku UMKM di berbagai segmen, mulai dari mikro hingga menengah.

Yogyakarta Jadi Model, Transaksi QRIS Capai Miliaran Rupiah

Yogyakarta menjadi lokasi strategis pengembangan ekosistem pasar syariah BSI. 

Di wilayah ini, jumlah merchant QRIS yang terdaftar mencapai sekitar 21.000 dengan total nilai transaksi per Maret 2025 menembus Rp16,3 miliar. 

Rata-rata, setiap merchant mencatat lebih dari 3.500 transaksi.

Adapun nasabah wirausaha yang tercatat dalam segmen ini mencapai 4.545 orang, dengan jenis usaha yang didominasi oleh pedagang makanan dan minuman, kerajinan tangan, hingga usaha sosial budaya khas Yogyakarta.

Dorong Peran UMKM Sebagai Tulang Punggung Ekonomi Nasional

BSI menyadari peran besar UMKM dalam menopang perekonomian nasional. Mengacu data Kemenko Perekonomian, UMKM menyumbang hingga 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. 

Karena itu, BSI terus memperluas penyaluran pembiayaan syariah ke sektor ini.

Baca juga: BSI Gencarkan Edukasi Digital untuk Melindungi Nasabah dari Kejahatan Siber

Hingga Februari 2025, pembiayaan BSI untuk sektor UMKM tercatat sebesar Rp52,09 triliun atau tumbuh 12,69% secara tahunan. Jumlah ini menjangkau lebih dari 360 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia.

Dari sisi Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM), BSI berhasil membukukan angka Rp97,45 triliun atau 34,58%, jauh di atas target yang ditetapkan regulator.

“Kita tahu UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional, termasuk para pedagang pasar. Maka mereka harus terus didampingi dan diberdayakan dengan layanan keuangan syariah yang inklusif,” tegas Anton.

Capaian Nasional: 42,9 Juta Transaksi QRIS

Secara nasional, perkembangan ekosistem digital BSI juga mencatat pencapaian signifikan. 

]Hingga akhir 2024, total merchant QRIS BSI di seluruh Indonesia mencapai 448.000 dengan total 42,9 juta transaksi senilai Rp3,5 triliun. 

Sedangkan jumlah merchant EDC mencapai 13.000, dengan volume transaksi Rp551 miliar dari 1,3 juta transaksi.

Melalui strategi penguatan pasar dan digitalisasi transaksi syariah, BSI berharap inklusi keuangan berbasis nilai-nilai Islam semakin luas, sekaligus mempercepat tumbuhnya ekosistem ekonomi halal di berbagai lapisan masyarakat. (SG-2)