SOKOGURU - Harga beras selalu menjadi indikator penting bagi stabilitas pangan dan ekonomi rumah tangga.
Per 1 September 2025, harga beras IR. III (IR 64) menunjukkan fluktuasi yang cukup signifikan di berbagai pasar Jakarta, mulai dari Rp11.127/kg hingga Rp13.902/kg dengan rata-rata sekitar Rp13.307/kg.
Data ini menjadi acuan penting bagi pembeli maupun penjual untuk memantau tren harga beras di ibu kota.
Pasar-pasar tradisional Jakarta memperlihatkan variasi harga yang menarik.
Pasar Johar Baru menjadi yang tertinggi dengan harga Rp16.000/kg, sementara beberapa pasar seperti Ujung Menteng dan Klender SS menampilkan harga terendah, yakni Rp11.000/kg.
Perbedaan ini menunjukkan dinamika lokal yang dipengaruhi oleh pasokan, permintaan, dan distribusi.
Beberapa pasar seperti Rawa Badak, Grogol, Pramuka, Cempaka Putih, dan Kebayoran Lama mencatat harga stabil di angka Rp14.000/kg.
Stabilitas harga ini bisa menjadi indikasi pasokan yang cukup lancar dan permintaan yang seimbang di area tersebut.
Konsumen di kawasan ini relatif lebih mudah merencanakan anggaran belanja bulanan mereka.
Pasar Pal Meriam dan Pos Pengumben menjadi sorotan karena harga beras di sana mencapai Rp15.500/kg, jauh di atas rata-rata.
Hal ini bisa dipengaruhi oleh lokasi pasar yang strategis, kualitas beras yang lebih premium, atau keterbatasan stok.
Bagi konsumen yang ingin membeli beras dengan kualitas lebih baik, pasar-pasar ini bisa menjadi pilihan meski harus merogoh kocek lebih dalam.
Sementara itu, beberapa pasar menunjukkan harga yang lebih ekonomis, seperti Pasar Perumnas Klender dan Pasar Baru Metro Atom dengan harga sekitar Rp12.000/kg hingga Rp12.500/kg.
Harga yang lebih rendah ini memungkinkan keluarga dengan anggaran terbatas tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok tanpa harus mengurangi konsumsi beras.
Fenomena perbedaan harga ini juga menjadi pelajaran bagi konsumen pintar.
Dengan mengetahui harga rata-rata dan variasi di pasar, pembeli dapat menyesuaikan strategi belanja mereka, memilih pasar yang lebih murah, atau membeli dalam jumlah tertentu untuk menghemat biaya.
Informasi harga beras yang transparan membantu menciptakan keputusan belanja yang lebih rasional.
Selain konsumen, pedagang dan pelaku distribusi juga mendapatkan manfaat dari data harga ini.
Mereka dapat merencanakan stok dan strategi penjualan berdasarkan tren harga di berbagai pasar.
Data harga yang terupdate menjadi alat penting untuk mengoptimalkan keuntungan sambil menjaga kepuasan pelanggan.
Secara keseluruhan, fluktuasi harga beras IR. III (IR 64) mencerminkan dinamika pasar Jakarta yang kompleks.
Baik konsumen maupun pedagang dapat mengambil manfaat dari informasi ini untuk menyesuaikan keputusan mereka.
Memantau harga beras secara rutin adalah langkah cerdas agar kebutuhan pangan tetap terjangkau dan perdagangan tetap sehat. (*)