Soko Berita

Teguran Wakil Presiden ke Mentan Amran Terkait Mafia Beras merupakan Masukan Positif

Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran selama Periode Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo berhasil mengungkap 784 kasus mafia pangan.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
19 April 2025
<p>Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Dok. Kementan)</p>

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Dok. Kementan)

SOKOGURU, JAKARTA: Belum lama ini beredar potongan video pidato Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat menghadiri wisuda di Universitas Hasanuddin, yang menyebut dirinya pernah mendapat teguran dari Wakil Presiden terkait pemberantasan mafia beras.

Menanggapi itu,  Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, menjelaskan, pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian.

“Teguran yang diterima Mentan Amran saat itu justru dianggap sebagai masukan sangat positif,,” ujar Arief di Jakarta dalam keterangan resmi Kementan, Jumat, 18 April 2025.

Arief menegaskan bahwa teguran yang diterima Mentan Amran saat itu justru dianggap sebagai masukan sangat positif. 

Baca juga: Lagi, Mentan Amran Copot Pejabat Kementan yang Terlibat Korupsi

“Itu menjadi pengingat bagi beliau untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional,” tambahnya.

Menurut Arief, melalui cerita tersebut, Menteri Amran ingin menyampaikan bahwa dengan dukungan Presiden dan Wakil Presiden, mentan Amran tidak ragu bertindak demi membela petani dan menjaga kepentingan nasional.

“Pak Menteri selalu memegang prinsip keberpihakan pada petani dan tidak gentar membongkar praktik mafia pangan, meskipun harus menghadapi risiko besar,” tegasnya.

Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran, dengan dukungan penuh dari Presiden Jokowi, Presiden Prabowo, para Wakil Presiden, dan Kepolisian, Kejaksaan serta KPK )  berhasil mengungkap 784 kasus mafia pangan selama periode sebelumnya bersama Satgas Pangan Polri. 

Baca juga: DPR Apresiasi Ketegasan Mentan Pecat Pegawai Terlibat Kasus Pupuk Palsu

Dari jumlah tersebut, 411 orang ditetapkan sebagai tersangka, mencakup kasus-kasus pupuk, hortikultura, ternak, hingga beras. Di internal Kementan sendiri, 1.500 pegawai telah dikenai demosi dan mutasi karena pelanggaran kedisiplinan dan integritas.

“Tidak mungkin pemberantasan korupsi dan mafia pangan bisa sekuat ini tanpa dukungan penuh dari Presiden dan Wakil Presiden. Kami tegaskan bahwa baik Presiden Joko Widodo maupun Presiden Prabowo Subianto bersama wapresnya memiliki komitmen tinggi dalam memerangi mafia pangan. Dan Pak Menteri Amran terus melanjutkan komitmen tersebut,” lanjut Arief.

Hingga kini, Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk menindak tegas kasus-kasus seperti pupuk palsu, manipulasi MinyaKita, serta dugaan korupsi di lingkungan internal.

Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, Mentan Amran telah menunjukkan ketegasannya: tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka, dan 50 perusahaan tengah diproses secara hukum.

Baca juga: Produksi Pupuk Palsu, Mentan Tindak 27 Perusahaan yang Rugikan Petani Rp3,23 Triliun

“Presiden dan Wakil Presiden kita sangat tegas dalam isu pangan, khususnya perangi korupsi dan Mafia pangan. Bagi Pak Menteri, integritas adalah harga mati. Siapa pun yang terbukti merugikan petani, baik mitra kerja, pengamat, maupun pegawai internal akan ditindak tanpa kompromi,” tutup Arief. (SG-1)