Soko Berita

'Super New Moon' Picu Banjir Rob, DPRD DKI Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada

Fenomena diiperkirakan berlangsung pada 13 -27 April 2025, super new moon atau bulan baru super dapat menyebabkan pasang air laut mencapai titik maksimum.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
15 April 2025
<p>Fenomena super new moon atau bulan baru super menyebabkan pasang air laut mencapai titik maksimum. (Dok.Pemprov DKI Jakarta)</p>

Fenomena super new moon atau bulan baru super menyebabkan pasang air laut mencapai titik maksimum. (Dok.Pemprov DKI Jakarta)

SOKOGURU. JAKARTA: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang mengancam wilayah pesisir Jakarta. 

Fenomena ini diperkirakan berlangsung pada 13 hingga 27 April 2025, dipicu oleh super new moon atau bulan baru super yang menyebabkan pasang air laut mencapai titik maksimum.

Merespons peringatan tersebut, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bun Joi Phiau, mengingatkan masyarakat pesisir agar meningkatkan kewaspadaan. 

Baca juga: Jakpro Beri Bantuan dan Edukasi Warga untuk Antisipasi Rob di Pluit, Jakarta Utara

Warga Pesisir Diminta Waspada Dampak Super New Moon

Menurut Bun, warga yang tinggal di wilayah rawan banjir rob perlu mengenali jalur evakuasi dan lokasi pengungsian terdekat.

“Warga harus siap siaga, terutama yang tinggal di daerah pesisir. Identifikasi tempat evakuasi, amankan dokumen penting dan barang berharga agar tidak hilang saat banjir datang,” ujar Bun di Jakarta, Selasa, 15 Maret 2025.

Baca juga: Waspada Banjir Rob, BPBD DKI Jakarta Imbau Warga Pesisir Siaga

Selain imbauan untuk warga, Bun juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah membangun tanggul di sejumlah titik rawan banjir rob seperti Muara Angke dan Muara Karang.

Ia mengapresiasi langkah tersebut sebagai upaya penting dalam melindungi warga dari dampak buruk banjir rob yang kian sering terjadi akibat naiknya permukaan air laut dan perubahan iklim.

“Ini langkah yang tepat. Tapi tidak boleh berhenti di situ. Pemprov harus terus melakukan kajian untuk menambah titik-titik tanggul di wilayah pesisir Jakarta Utara,” katanya.

Mitigas Bencana Ditingkatkan 

Bun juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan teknis, termasuk penyediaan pompa air—baik yang bersifat stasioner maupun mobile—untuk mengantisipasi genangan air jika banjir rob benar-benar terjadi. 

Ia juga menyarankan langkah mitigasi tambahan seperti penempatan kantung pasir di sekitar rumah warga dan bangunan penting lainnya.

Baca juga: DPR Dorong Solusi Jangka Panjang untuk Warga Terdampak Banjir Rob di Karawang

“Mitigasi bukan hanya soal infrastruktur besar, tapi juga kesiapan di tingkat rumah tangga. Ini akan membantu mengurangi dampak langsung banjir rob,” ujarnya.

Dengan kondisi cuaca yang tak menentu dan ancaman banjir rob yang nyata, masyarakat Jakarta diminta untuk tidak lengah dan terus mengikuti informasi dari BMKG serta otoritas terkait lainnya. (SG-2)