Soko Berita

Resmi Disalurkan! PKH-BPNT Tahap 2 Cair Serentak 28 Mei, Ini Pernyataan Menteri Sosial!

PKH dan sembako tahap 2 mulai cair 28 Mei! 1,8 juta KPM keluar, 1,8 juta baru masuk. Mensos Saifullah Yusuf umumkan pemutakhiran DTSEN secara nasional.

By Ramadhan Safrudin  | Sokoguru.Id
28 Mei 2025
<p>Ilustrasi saifullah yusuf, menteri sosial republik indonesia, memberikan pernyataan resmi terkait penyaluran PKH dan BPNT tahap 2 yang mulai cair serentak pada Rabu, 28 Mei 2025, di kantor kementerian sosial, jakarta. foto: Dok. Kementerian Sosial RI</p>

Ilustrasi saifullah yusuf, menteri sosial republik indonesia, memberikan pernyataan resmi terkait penyaluran PKH dan BPNT tahap 2 yang mulai cair serentak pada Rabu, 28 Mei 2025, di kantor kementerian sosial, jakarta. foto: Dok. Kementerian Sosial RI

SOKOGURU, JAKARTA – Pemerintah resmi mulai menyalurkan bantuan sosial triwulan II tahun 2025, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sembako (BPNT), pada Rabu, 28 Mei 2025.

Penyaluran dilakukan secara serentak dan bertahap, menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto, berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025.

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf melalui kanal YouTube resmi Kementerian Sosial RI (Kemensos).

“Pemerintah melalui Kementerian Sosial kembali menyalurkan bantuan sosial PKH dan sembako tahap kedua tahun 2025 secara serentak dan bertahap,” ujar Mensos Saifullah Yusuf, seperti dikutip sokoguru.id Rabu 28 Mei 2025.

Penyaluran Perdana Gunakan DTSEN

Untuk pertama kalinya, penyaluran bansos menggunakan DTSEN (Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional), sebuah sistem terpadu yang merekam kondisi individu dan keluarga secara menyeluruh, yang akan dimutakhirkan setiap 3 bulan.

Pemutakhiran ini melibatkan:

- Kementerian Sosial

- Badan Pusat Statistik (BPS)

- Pemerintah Daerah

- Masyarakat melalui aplikasi Cek Bansos

“Dengan DTSEN, program bansos jadi lebih tepat sasaran dan efisien dalam meningkatkan kesejahteraan,” jelas Mensos.

1,8 Juta KPM Keluar, 1,8 Juta Baru Masuk

Dalam laporan yang sama, Mensos menyampaikan bahwa:

1,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dinyatakan tidak lagi layak menerima bantuan.

1,8 juta keluarga miskin baru masuk ke dalam daftar penerima, menggantikan mereka yang dikeluarkan.

Langkah ini dilakukan agar bantuan benar-benar sampai kepada masyarakat yang paling membutuhkan.

Ajakan Kawal Penyaluran & Pemutakhiran Data

Mensos Saifullah Yusuf juga mengajak publik untuk mengawal transparansi dan keakuratan penyaluran bansos, serta berpartisipasi aktif dalam proses pembaruan data.

“Mari kita kawal bersama penyempurnaan DTSEN dan penyaluran bansos. Dengan data akurat, program pemerintah akan lebih efektif,” tutupnya.(*)