Soko Berita

Ramadhan Lebih Tenang! Bansos BPNT Rp600 Ribu Cair, Ini Cara Gunakan di e-Warong

UMKM wajib tahu! Pemerintah mencairkan bansos BPNT Rp600.000 ke KPM. Cek jadwal pencairan dan cara pengecekan penerima bantuan di sini! Cara Cek Penerima BPNT.

By Ratu Putri Ayu  | Sokoguru.Id
07 Maret 2025

Penyaluran BPNT dilakukan dalam enam tahap, yaitu setiap dua bulan sekali. Namun, mulai tahun 2025, skema pencairan berubah menjadi empat tahap dalam satu tahun atau setiap tiga bulan sekali. kemensos.go.id

SOKOGURU - Pemerintah melalui Kementerian Sosial telah resmi mencairkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp600.000 melalui program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) ke rekening para Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Berdasarkan informasi dari kanal YouTube Ariawan Agus, pencairan tahap pertama BPNT tahun 2025 telah dilakukan melalui rekening BRI pada 20 Februari lalu.

Pada tahun sebelumnya, penyaluran BPNT dilakukan dalam enam tahap, yaitu setiap dua bulan sekali. Namun, mulai tahun 2025, skema pencairan berubah menjadi empat tahap dalam satu tahun atau setiap tiga bulan sekali.

Dalam setiap tahap, KPM akan menerima bantuan sebesar Rp600.000 yang dapat digunakan untuk membeli bahan pangan di e-warong. Total dana bansos yang akan diterima oleh setiap KPM selama tahun 2025 adalah Rp2.400.000.

Jadwal Pencairan BPNT 2025:

Tahap 1: Januari - Maret 2025

Tahap 2: April - Juni 2025

Tahap 3: Juli - September 2025

Tahap 4: Oktober - Desember 2025

Pada tahap pertama, bantuan disalurkan kepada KPM yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Namun, mulai tahap kedua, basis data penerima akan beralih ke Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Cara Cek Penerima BPNT 2025:

Kunjungi situs resmi cekbansos.kemensos.go.id melalui browser di perangkat Anda.

Masukkan nama dan alamat sesuai dengan data di KTP.

Isi kode verifikasi yang muncul di layar.

Klik tombol ‘Cari Data’.

Jika terdaftar sebagai penerima manfaat, sistem akan menampilkan informasi pencairan yang sudah diproses melalui Bank Himbara atau PT Pos Indonesia.

Dengan perubahan mekanisme pencairan ini, diharapkan bantuan sosial BPNT dapat lebih tepat sasaran dan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Strategi Pemanfaatan Bansos bagi Pelaku UMKM Perajin Boneka agar Bisnis Semakin Berkembang

Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan pemerintah melalui program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tidak hanya berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga dapat dimanfaatkan secara strategis oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Bagi perajin boneka, dana Rp600.000 dari BPNT dapat menjadi modal tambahan untuk meningkatkan produksi dan memperluas pasar. Dengan pengelolaan yang tepat, bansos ini bisa menjadi peluang untuk mengembangkan usaha secara berkelanjutan.

Salah satu cara memanfaatkan bansos adalah dengan membeli bahan baku berkualitas, seperti kain flanel, katun, atau dacron, untuk meningkatkan kualitas produk. Selain itu, pelaku UMKM bisa menggunakan dana ini untuk menambah peralatan produksi, seperti jarum jahit, benang, atau cetakan pola boneka.

Dengan peralatan yang lebih lengkap, proses produksi menjadi lebih efisien, sehingga jumlah produksi meningkat dan bisa memenuhi permintaan pasar yang lebih besar.

Selain meningkatkan produksi, bansos juga bisa digunakan untuk memperluas pemasaran. Pelaku UMKM dapat mengalokasikan sebagian dana untuk promosi online, seperti beriklan di media sosial atau membuat katalog digital produk. Meningkatkan visibilitas di platform e-commerce dan media sosial akan membantu menjangkau lebih banyak konsumen serta meningkatkan daya saing produk di pasar. Dengan strategi pemasaran yang baik, bisnis boneka bisa berkembang lebih cepat dan menarik lebih banyak pelanggan.

Terakhir, perajin boneka dapat memanfaatkan bansos untuk mengikuti pelatihan keterampilan atau workshop kewirausahaan. Banyak pelatihan gratis atau berbiaya rendah yang diselenggarakan oleh pemerintah dan komunitas bisnis untuk meningkatkan kemampuan produksi dan strategi pemasaran. Dengan menambah wawasan dan keterampilan, pelaku UMKM bisa lebih siap menghadapi persaingan dan memaksimalkan peluang bisnis yang ada. (*)