SOKOGURU - Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menetapkan, sebanyak 2.747.736 siswa sebagai penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) pada April 2025.
Jumlah siswa tersebut, merupakan usulan dari dinas pendidikan yang berakhir (cut off) pada 19 Februari 2025 lalu, dengan kategori penerima PIP mulai dari kelas 6 SD, kelas 9 SMP, dan kelas 12 SMA/SMK.
Adapun kriteria penetapan penerima PIP 2025 tersebut, berdasarkan pemadanan data di DTKS dan P3KE, serta sudah pernah menerima PIP di tahun 2024, sehingga sudah memiliki rekening aktif.
Baca Juga:
"Dana bantuan PIP sudah ditransfer oleh bank penyalur ke rekening masing-masing siswa sejak Idul Fitri kemarin," kata Kepala Tim Kerja PIP Puslapdik, Sofiana Nurjanah, seperti dikutip dari laman resminya, Kamis (17/4).
Di samping itu, Puslapdik menetapkan sebanyak 63.419 siswa kelas 6 SD, 9 SMP, dan kelas 12 SMA/SMK sebagai penerima SK Nominasi PIP.
Para siswa tersebut, juga berasal dari pemadanan data di DTKS dan P3KE, tercatat sebagai penerima PIP tahun 2024, tapi belum melakukan aktivasi rekening.
Baca Juga:
Untuk itu, Sofiana menekankan kepada siswa yang terdaftar dalam SK Nominasi PIP 2025 untuk segera melakukan aktivasi rekening di bank penyalur, yakni BRI, BNI, dan BSI.
"Masa aktivasi rekening PIP mulai 1-31 Mei 2025, saat ini kami sedang mengusulkan pembuatan buku tabungan dan kartu ATM ke BNI, BRI, dan BSI sebagai bank penyalur," ujarnya.
Untuk mengetahui nama-nama siswa penerima PIP dalam SK Nominasi, dan akan menerima SK Nominasi PIP, Sofiana menyarankan siswa/orangtua untuk mengecek SiPintar di website resmi pip.kemendikdasmen.go.id.
"Buka website tersebut, cair fitur 'Cek Penerima PIP', ketikan NISN dan NIK tanpa spasi, baik di awal atau akhir, apalagi di tengah," katanya.
Jika ditetapkan sebagai penerima PIP 2025, maka nama siswa akan muncul sebagai penerima PIP tahun penyaluran yang sedang berlangsung.
Baca Juga:
Jika nama tidak muncul pada pernah menerima PIP di tahun sebelumnya, kata Sofiana, siswa/orangtua bisa menanyakan langsung ke pihak sekolah.
Sofiana mengingatkan, agar siswa menggunakan dana bantuan PIP untuk kebutuhan personal yang terkait dengan pendidikan, seperti membeli buku, baju seragam, tas sekolah, bisa juga untuk membeli sepeda sebagai transportasi ke sekolah.
"Kami ingatkan agar dana PIP tidak digunakan untuk membayar SPP, sumbangan untuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah, sumbangan untuk guru atau staf sekolah, apalagi memberi hadiah pada pihak-pihak tertentu," ujarnya.
