SOKOGURU - Realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) selama triwulan pertama 2025 mencapai 90 persen dari target.
PT Pos Indonesia (PosINDO) mendapat alokasi dana bansos PKH sebesar Rp1,29 triliun untuk disalurkan kepada 1.792.933 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang tersebar di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.877 kecamatan, dan 57.435 desa.
Penyaluran tertinggi di Provinsi Aceh dengan capaian 94.40 persen, dan di tingkat kabupaten tertinggi di Aceh Barat mencapai 75,47 persen.
Untuk realisasi tingkat kecamatan sudah ada yang mencapai 100 persen, yakni di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, dan Abeli.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PosINDO, Haris mengatakan pada tahun 2025 kembali ditunjuk Kementerian Sosial (Kemensos) RI sebagai mitra penyaluran beberapa jenis bansos, khususnya bansos Program Sembako dan PKH.
"Dalam 10 hari masa penyaluran serentak di sejumlah wilayah Indonesia pada triwulan pertama 2025, (data per 2 Maret 2025) realisasi Bansos PKH telah mencapai 90 persen, dan realisasi bansos sembako 80,89 persen," kata Haris dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (6/3).
Sementara itu, Bansos Program Sembako, PosINDO menerima alokasi dana sebesar Rp1,8 triliun untuk disalurkan kepada 3.000.039 KPM.
Penyaluran bansos Program Sembako ini mencakup 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.894 kecamatan, dan 56.638 desa.
Penyaluran tertinggi juga di Provinsi Aceh sebesar 94,19 persen, dan realisasi kabupaten tertinggi di Aceh Barat dengan 93,46 persen.
Adapun realisasi tingkat kecamatan tinggi diperoleh di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung yang juga 100 persen.
Keberhasilan tersebut, dikatakan Haris, juga terjadi di kota-kota lain, seperti Bandung, Medan, dan Yogyakarta, Makassar ataupun Surabaya.
Menurut Haris, hal ini tidak lepas dari implementasi teknologi digital melalui dashboard PGC, yang juga diproyeksikan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
"Dengan adanya dashboard ini, kami dapat memantau proses penyaluran secara real-time, mulai dari distribusi logistik hingga konfirmasi penerimaan oleh masyarakat. Ini membantu kami mengambil langkah cepat, jika terjadi kendala di lapangan," katanya.
Selain sistem digitalisasi, Haris mengatakan, strategi penyaluran dilakukan melalui tiga metode, yakni dibagikan di Kantor Pos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi mereka yang sedang sakit, lansia maupun disabilitas.
Haris mengatakan, berdasarkan keberhasilan tersebut pihaknya optimistis penyaluran bansos Program Sembako dan PKH sepanjang 2025 akan sukses.