Soko Berita

Perlu Diketahui Untung dan Ruginya Sertifikat Elektronik, Ada Manfaat hingga Tantangan

Sertifikat tanah elektronik lebih aman, efisien, dan bebas pemalsuan. Kenali kelebihan dan kekurangannya sebelum beralih sertifikat dari buku fisik ke digital.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Julaibib Ipok Imron  | Sokoguru.Id
29 Mei 2025
<p>Ilustrasi sertifikat tanah. Apa saja kelebihan dan kekurangan sertifikat rumah digital? Perlu diketahui simak penjelasannya. (Foto: Freepik).</p>

Ilustrasi sertifikat tanah. Apa saja kelebihan dan kekurangan sertifikat rumah digital? Perlu diketahui simak penjelasannya. (Foto: Freepik).

SOKOGURU - Di era serba digital ini, banyak aspek kehidupan yang mulai bertransformasi menjadi bentuk elektronik, termasuk dokumen kependudukan dan pertanahan. 

Setelah e-KTP diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2009, kini Kementerian Agraria dan Tata Ruang mengeluarkan kebijakan, sertifikat tanah yang berupa lembaran atau buku akan diganti dengan sertifikat elektronik. 

Apakah ini berita baik atau buruk bagi para pemilik tanah? Artikel ini akan membahas ke apa saja kelebihan dan kekurangan dari sertifikat elektronik itu sendiri. 

Manfaat Utama Sertifikat Tanah Elektronik

1. Mengurangi Risiko Pemalsuan dan Penggandaan

Masih banyak kasus di mana masyarakat menjadi korban penipuan akibat sertifikat tanah palsu, untuk itu sertifikat tanah elektronik hadir untuk mencegah praktik kejahatan seperti pemalsuan dan penggandaan dokumen. 

Dengan digitalisasi, setiap sertifikat terhubung langsung ke satu buku tanah resmi, sehingga duplikasi menjadi sangat sulit.

2. Validitas Data Lebih Terjamin

Semua informasi yang tercantum dalam sertifikat digital, mulai dari data pemilik hingga status hukum tanah, tercatat secara elektronik. 

Proses ini memastikan keaslian dan keakuratan data yang mudah diverifikasi, yang mana pada akhirnya transaksi jual-beli dapat menjadi lebih aman dan cepat.

3. Menggunakan Tanda Tangan Digital

Berbeda dari versi konvensional yang menggunakan tanda tangan basah, sertifikat tanah elektronik disahkan melalui tanda tangan digital. 

Tanda tangan ini terverifikasi dan dilindungi oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hal ini memberikan tingkat keamanan tambahan terhadap penyalahgunaan dokumen.

4. Dilengkapi dengan QR Code

Sertifikat tanah digital menyertakan QR Code sebagai fitur keamanan tambahan. Kode ini dapat dipindai untuk memverifikasi keaslian dokumen secara langsung. 

Teknologi ini membantu pemilik dan pihak terkait memastikan bahwa data tanah yang dimiliki sah dan akurat.

5. Lebih Aman dan Tahan Lama

Dokumen fisik rawan rusak akibat bencana, rayap, atau kelalaian penyimpanan. Sebaliknya, sertifikat elektronik tersimpan dalam sistem digital yang aman dan dapat diakses kembali kapan saja. 

Pemilik juga dapat mencetaknya secara mandiri melalui aplikasi resmi seperti Sentuh Tanahku.

Tantangan dan Kekurangan Sertifikat Elektronik

1. Kendala Teknologi Bagi Kalangan Tertentu

Transformasi ke sistem digital tidak selalu mudah bagi semua orang. Kelompok usia lanjut atau mereka yang belum akrab dengan teknologi sering mengalami kesulitan dalam mengakses layanan elektronik. 

Hal ini memunculkan kebutuhan akan edukasi dan pendampingan dalam penggunaan sistem baru.

2. Keterbatasan Akses Internet di Daerah Tertinggal

Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki jaringan internet yang memadai. Di daerah dengan sinyal lemah atau tanpa akses internet, pengelolaan sertifikat digital bisa menjadi tantangan besar. 

Hal ini menuntut pemerintah untuk memastikan pemerataan infrastruktur digital.

3. Risiko Keamanan Siber

Meski sistem sudah dirancang dengan perlindungan digital, ancaman peretasan atau pencurian data tetap ada. 

Pengalaman dari sektor perbankan yang sudah lama go digital menunjukkan bahwa sistem tetap bisa dibobol jika tidak dijaga ketat. 

Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus meningkatkan sistem keamanan data pertanahan.

Antara Kemudahan dan Kesiapan

Penerapan sertifikat tanah elektronik merupakan langkah maju dalam modernisasi administrasi pertanahan. 

Keunggulan dari sisi keamanan, efisiensi, dan aksesibilitas menjadikannya solusi jangka panjang yang menjanjikan. 

Namun, keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur digital dan literasi masyarakat secara menyeluruh.

Tetap kawal proses transformasi ini, agar digitalisasi berhasil dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat. (*)