Soko Berita

Pemprov Jabar Gelar Bipolar Awareness Week: Seni Jadi Terapi Pemulihan Mental di FSRD ITB

Pemprov Jabar gelar Bipolar Awareness Week di FSRD ITB, hadirkan seni sebagai terapi pemulihan mental. Hadirkan diskusi, lokakarya hingga sesi healing.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
04 Mei 2025

Pogram “Bipolar Awareness Week with Art as Therapy” diselenggarakan pada 2–6 Mei 2025 di Galeri Soemardja, ITB. (Dok.Pemprov Jabar)

SOKOGURU, BANDUNG Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Biro Kesejahteraan Rakyat, berkolaborasi dengan Ruang Empati dan Kelompok Keahlian Estetika dan Ilmu-ilmu Seni Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, resmi menggelar program “Bipolar Awareness Week with Art as Therapy”.

Program kegiatan ini diselenggarakan pada 2–6 Mei 2025 di Galeri Soemardja, Institut Teknologi Bandung ITB), Bandung.

Dengan tema “Seni Memiliki Kekuatan untuk Menyembuhkan dan Menghibur,” kegiatan ini menjadi langkah inovatif Pemprov Jabar dalam menyediakan ruang aman, inklusif, dan penuh empati bagi para penyintas gangguan bipolar. 

Lebih dari itu, acara ini juga mempromosikan seni sebagai medium terapi yang berdampak besar dalam pemulihan kesehatan mental.

Baca juga: 500 Rumah Tak Layak Huni di Bandung Direnovasi Tanpa Uang Negara, Ini Sumber Dananya!

Program ini terinspirasi dari kisah hidup dan karya Vincent van Gogh, seniman legendaris yang dikenal sebagai penyintas gangguan bipolar. 

Van Gogh membuktikan bahwa seni bisa menjadi saluran ekspresi yang kuat, bahkan mampu mempercepat proses penyembuhan.

Rangkaian Kegiatan Penuh Makna dan Edukatif

Kegiatan yang terbuka untuk pelajar, mahasiswa, tenaga pendidik, penyintas bipolar hingga masyarakat umum ini berlangsung selama lima hari dengan berbagai agenda menarik:

* 2 Mei: Diskusi panel bertema kesehatan mental dan peran seni dalam terapi.
* 3 Mei: Kompetisi debat, karya ilmiah, dan lomba poster dengan fokus isu kesehatan mental.
* 4 Mei: Sesi edukatif bertema self-love, penyadaran diri, dan tantangan kesehatan mental masa kini.
* 5 Mei: Pemeriksaan kesehatan mental gratis serta lokakarya bagi tenaga medis dan nonmedis.
* 6 Mei: Penutupan melalui acara “Ruang Aman”, yang menghadirkan sesi berbagi pengalaman, healing session, dan lokakarya seni sebagai terapi.

Baca juga: Wali Kota Bandung Farhan: Sengketa Taman Sakura Jangan Diselesaikan Secara Sepihak

Program ini tak hanya mengedukasi publik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekosistem kesehatan mental berbasis seni dan komunitas.

Dampak Sosial dan Monetisasi Tinggi

Dengan topik kesehatan mental yang semakin relevan dan perhatian publik yang besar, acara ini memiliki potensi monetisasi tinggi bagi publisher melalui iklan edukatif, program CSR, serta afiliasi layanan kesehatan mental. 

Selain itu, partisipasi publik yang luas dan inklusif memperkuat engagement dan durasi kunjungan pengguna di platform digital. (*)