SOKOGURU, Jakarta- Untuk menjaga kestabilan harga yang cenderung fluktuatif jelang Ramadan, pemerintah meluncurkan Operasi Pasar (OP) Pangan Murah sejak enam hari sebelum puasa yakn mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025.
OP Pangan Murah dipusatkan via jaringan Kantor PT Pos Indonesia se-Indonesia itu menjadi penambah OP dalam bentuk Gerakan Pangan Murah (GPM) yang telah reguler dilaksanakan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) bersama pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Kepala Bapanas/NFA, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan hal itu dalam doorstop dengan sejumlah wartawan, seusai peluncuran OP Pangan Murah di Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Jakarta Flora, Senin (24/2).
Baca juga: Daging Impor Banjir Jelang Ramadan, DPR Soroti Kebijakan Bapanas dan Kementan
"Dimulai dengan 215 Kantor Pos yang merupakan titik-titik ramai terlebih dahulu. Kita siapkan juga operasi pasar di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Secara serentak dinas-dinas yang urusannya pangan pertanian dan perdagangan melakukan hal yang sama. Tujuannya supaya harga tetap baik," ujarnya.
Menurut Arief, lokasi operasi pasar dikerjakan memang agak jauh dari pasar-pasar, karena tata niaga yang ada tetap harus seperti biasa. Menko Pangan telah menyampaikan jalur eksisting harus tetap berjalan. “Jadi yang tambahan seperti ini berjalan juga," sahut Arief.
Sebagaimana diketahui, OP Pangan Murah ditargetkan dapat mencapai 4.500 titik dengan jaringan PT Pos Indonesia. Di samping itu, turut didukung pula Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian di 88 titik lokasi.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadan
Kemudian ada PT Charoen Pokphand Indonesia dengan 2.200 gerai dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk dengan 553 gerai turut mendukung dengan menjual daging ayam ras beku dengan harga khusus Rp34.000 per ekornya.
Pelaksanaannya direncanakan setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 11.00 waktu setempat sampai 29 Maret 2025 atau H-3 Idulfitri 1446 Hijriah. Adapun pangan pokok strategis yang diprioritaskan dijual dengan harga khusus antara lain Minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Sementara dengan target kuantitas lima pangan pokok tersebut dapat menjadi faktor penekan harga di pasaran umum. Minyak goreng MinyaKita targetnya total 70 ribu kiloliter atau sekitar 15,32% dari kebutuhan konsumsi bulanan secara nasional yang reratanya di 457 ribu kiloliter. Harga khusus OP adalah di Rp14.700 per liter dengan pembelian maksimal 2 liter per tiap konsumen.
Baca juga: Pemkot Bandung Jamin Stok Pangan untuk Ramadan dan Idul Fitri Tak Bakal Kekurangan
Untuk bawang putih, total pasokan 20 ribu ton atau sekitar 39,22% dari kebutuhan konsumsi bulanan yang 51 ribu ton. Harga khususnya di Rp32.000 per kg dengan maksimal pembelian 1 kg tiap konsumen.
Gula konsumsi ditargetkan 50 ribu ton atau sekitar 21,28% dari kebutuhan konsumsi bulanan yang 235 ribu ton. Harga khususnya Rp15.000 per kg dengan maksimal 2 kg per konsumen.
Untuk daging kerbau beku ditargetkan total 19 ribu ton atau sekitar 30,16% dari kebutuhan konsumsi nasional daging yang di kisaran 63 ribu ton. Harga khususnya di Rp75.000 per kg dengan maksimal pembelian 2 kg setiap konsumen.
Beras SPHP sementara ini ditargetkan 100 ribu ton yang dibagi ke Zona 2 dan 3. Harga khusus di Zona 2 yang meliputi wilayah Sumatera kecuali Lampung, Sumsel, Kalimantan, dan NTT adalah Rp12.300 per kg. Sementara harga khusus Zona 3 yang mencakup wilayah Maluku dan Papua adalah Rp12.600 per kg. Pembelian maksimalnya adalah 10 kg per konsumen.
"Saya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak. Ini ada Pinsar, ada Peternak Layer Nasional, itu untuk ayam dan telur. Kemudian GIMNI, pengusaha minyak nabati terlibat. Ada Bulog, ID FOOD, PTPN, Berdikari, dan PPI. Ini semua teman-teman bersama kita menyiapkan ini semua," imbuh Arief.
Operasi pasar itu, lanjutnya, terus dijalankan, sehingga masyarakat bisa beribadah lebih tenang, lebih khusyuk, dan nanti menjelang lebaran, pemerintah terus melakukan hal yang sama.
“Operasi pasar ini untuk masyarakat luas ya, bukan untuk trader. Jadi ketersediaan pangan kita cukup, sudah kita hitung semua. Tinggal kita pastikan sampai ke semua titik itu," tutupnya.
Di tempat yang sama, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO) Prita Laura mengatakan kegiatan operasi pasar itu senapas dengan pesan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan Ramadan yang tenang dan menyenangkan bagi masyarakat Indonesia.
"Bapak Presiden punya program di bulan Ramadan. Ramadan tenang dan menyenangkan. Tenangnya seperti apa? Harga-harga akan terjangkau dan tersedia bagi masyarakat. Mari kita merayakan Ramadan sesuai dengan keinginan Bapak Presiden," ucapnya. (SG-1)