JAKARTA, Sokoguru-Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia.
“Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak SDM unggul, inovatif, dan berdaya saing tinggi,” jelas Maman dalam keterangan pers, Senin (24/2).
Baca juga: Mendag Dukung Aplikasi Master Bagasi Perkuat Ekspor UMKM Indonesia ke Pasar Global
“Selain Kementerian UMKM, sivitas akademika dan lembaga alumni juga harus berperan dalam mendukung pengusaha UMKM untuk meningkatkan kapasitas, inovasi, dan daya saing mereka,” ujar Maman.
Maman mengungkapkan bahwa meskipun UMKM telah menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tantangan terbesar yang dihadapi oleh sektor ini adalah akses pembiayaan.
Kementerian UMKM Perluas Akses Pembiayaan KUR
Oleh karena itu, Kementerian UMKM akan memperluas akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang tahun 2025 dialokasikan sebesar Rp300 triliun dengan bunga 6%.
Baca juga: BPKH Luncurkan Program 'UMKM Goes to Hajj' untuk Dorong Pelaku Usaha Ekspor ke Saudi
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperluas akses KUR melalui Bank Pemerintah Daerah (BPD).
“Alokasi KUR sebesar Rp300 triliun dengan bunga 6 persen bertujuan untuk meringankan beban pengusaha UMKM,” tambahnya.
Selain masalah pembiayaan, Maman juga menyoroti pentingnya perubahan persepsi terhadap UMKM.
Ganti Istilah Pelaku UMKM Jadi Pengusaha UMKM
Ia mengajak untuk mengganti istilah “pelaku” menjadi “pengusaha” UMKM, agar lebih mencerminkan profesionalisme dan semangat kewirausahaan yang dimiliki oleh sektor ini.
Lebih jauh lagi, Menteri Maman mengajak dunia usaha untuk tidak lagi memandang UMKM sebagai objek Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan sebagai bagian dari Corporate Business Responsibility (CBR).
Dengan perspektif CBR, UMKM akan berkembang sebagai bagian dari rantai pasok industri, bukan sekadar penerima bantuan sosial.
Baca juga: Kemendag dan Google Luncurkan Gemini Academy untuk Dukung UMKM Go Global
Dalam kesempatan ini, Maman juga mengajak sivitas akademika dan alumni perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam melakukan kajian yang dapat menjadi dasar kebijakan pemerintah guna meningkatkan daya saing UMKM.
“Sinergi antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah sangat diperlukan untuk menjadikan UMKM sebagai pilar utama ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” tutupnya.
Dengan dukungan seluruh pihak, UMKM diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi pilar utama ekonomi Indonesia di masa depan. (SG-2)