SOKOGURU - Menjual emas memang bisa memberi keuntungan, tapi juga bisa jadi blunder jika tidak hati-hati. Banyak orang merugi karena kurang informasi saat melepas emasnya.
Kesalahan pertama adalah menjual emas saat harga turun. Padahal, menunggu harga stabil bisa memberi nilai lebih.
Banyak orang terburu-buru menjual tanpa mengecek harga buyback. Padahal, harga jual ke toko bisa jauh lebih rendah dari harga pasar.
Menjual emas tanpa sertifikat juga termasuk kesalahan fatal. Emas tanpa sertifikat bisa dihargai lebih rendah bahkan ditolak.
Tidak semua tempat memberikan nilai jual terbaik. Hindari menjual emas ke toko perhiasan biasa jika kamu punya emas batangan.
Melepas emas hanya karena kebutuhan mendesak tanpa pertimbangan finansial jangka panjang juga bisa merugikan. Evaluasi dulu kebutuhanmu sebelum menjual.
Jangan Menjual Sekaligus
Kesalahan selanjutnya adalah menjual dalam jumlah besar sekaligus. Ini bisa mengundang pajak atau potensi kerugian nilai tukar.
Ada juga yang keliru menjual emas perhiasan seperti emas batangan. Padahal, nilai emas perhiasan dipotong ongkos pembuatan.
Kurangnya pengetahuan soal tren harga emas juga berisiko. Pelajari dulu pergerakan harga dalam beberapa bulan terakhir.
Banyak yang tidak tahu soal potensi kenaikan harga musiman emas. Menjual di saat yang salah bisa memangkas potensi keuntungan.
Jika kamu punya emas dari warisan, jangan buru-buru dijual. Nilai sentimental dan sejarah bisa memengaruhi harga koleksi.
Emas digital juga punya waktu terbaik untuk dijual, meskipun prosesnya lebih fleksibel. Pastikan cek harga real-time di aplikasi resmi.
Selalu Simpan Bukti Pembelian
Kesalahan lainnya adalah tidak menyimpan bukti pembelian emas. Ini penting untuk memastikan keaslian dan mempermudah proses jual.
Hindari menjual ke tempat yang tidak resmi atau tanpa izin. Risiko penipuan dan harga rendah bisa terjadi.
Pengetahuan dan perencanaan adalah kunci utama agar kamu tidak merugi saat menjual emas. Jangan tergoda untuk cepat-cepat lepas emas tanpa strategi. (*)