Soko Berita

Jemaah Haji Protes! Makan Siang Datang Malam, Bus Telat 8 Jam, DPR Langsung Turun Tangan

Saan Mustopa sidak ke maktab jemaah haji asal Jabar dan temukan banyak keluhan. Makan siang datang malam hingga bus datang 8 jam terlambat. Ini tanggapan DPR!

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
09 Juni 2025
<p>Ilustrasi jamaah haji menaiki bus shalawat. Keluhan jemaah haji yang cukup mencolok adalah keterlambatan transportasi. (Dok.Kemenag)</p>

Ilustrasi jamaah haji menaiki bus shalawat. Keluhan jemaah haji yang cukup mencolok adalah keterlambatan transportasi. (Dok.Kemenag)

SOKOGURU, MINA, ARAB SAUDI — Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI, Saan Mustopa, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua maktab tempat tinggal jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, Sabtu (7/6/2025). 

Temuan mengejutkan pun terungkap: makan siang datang malam, dan bus penjemputan jemaah molor hingga 8 jam!

Dua maktab yang disambangi Saan adalah Maktab 42 dan 52, yang dihuni oleh jemaah asal Karawang, Bekasi, dan Cirebon. 

Baca juga: Di Tengah Kacau Transportasi, Jemaah Haji Indonesia Tampil Tangguh dan Sabar

Dalam kunjungan itu, politikus Partai NasDem ini menerima langsung curahan hati jemaah yang kesal atas pelayanan yang buruk selama prosesi Arafah–Muzdalifah–Mina (Armuzna).

Jemaah Haji Terima Makan Makan Siang Saat Malam 

“Di Maktab 52, jemaah baru terima makan siang saat malam. Artinya ada masalah serius dalam distribusi logistik,” kata Saan usai berdialog dengan para jemaah dan pembimbing ibadah.

Anggota Tim Pengawas Haji (Timwas Haji) DPR RI, Saan Mustopa. (Dok.DPR RI)

Jemaah Kelalahan Menunggu Bus Hingga 8 Jam

Keluhan lainnya yang cukup mencolok adalah keterlambatan transportasi. Bus yang seharusnya datang pukul 08.00 pagi baru tiba pukul 16.00 sore, membuat jemaah harus menunggu dalam kondisi lelah dan panas.

“Bayangkan, jemaah menunggu dari jam 7 pagi hingga 4 sore! Belum lagi tenda di Arafah yang bermasalah. Ini harus jadi evaluasi total,” tegasnya.

Baca juga: Penyelenggaraan Haji 2025 Dianggap Gagal, DPR Desak Pembentukan Kementerian Khusus

Meski begitu, Saan tetap mengapresiasi kesabaran dan keikhlasan para jemaah, yang tetap khusyuk menjalani ibadah di tengah kondisi yang tidak ideal.

Ia menegaskan bahwa kekurangan pelayanan haji tidak boleh dianggap sepele. Evaluasi menyeluruh harus dilakukan agar musim haji ke depan tidak mengulang kesalahan yang sama.

Baca juga: Kisruh Haji 2025: 150 Jemaah Aceh Terlantar di Mina, Disebut Terburuk dalam 30 Tahun!

“Harus ada perbaikan teknis secara bertahap, tidak bisa terus begini,” ujarnya.

Saan juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap perbaikan layanan haji, termasuk menekan biaya dan memastikan kenyamanan jemaah.

“Presiden ingin jemaah beribadah dengan tenang dan pulang dengan predikat haji mabrur. Maka penyelenggara harus siap secara teknis dan profesional,” ucapnya.

Mengakhiri pernyataannya, Saan menyampaikan pesan para jemaah agar pengalaman mereka dijadikan bahan evaluasi serius oleh Kementerian Agama dan seluruh stakeholder haji.

“Jangan sampai jemaah tahun depan mengalami hal serupa. Harus ada perbaikan nyata, bukan sekadar wacana,” tutupnya. (*)