Soko Berita

Jelang Idulfitri, Inflasi Kota Bandung Terkendali, Namun Harga Pangan Meningkat

Di tengah tantangan ini, pemerintah dan pelaku usaha di Kota Bandung disarankan untuk mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga kestabilan ekonomi. 

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
06 Maret 2025

Acara High Level Meeting TPID Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung pada Kamis (6/3). (Ist/Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG: Kota Bandung menunjukkan tren inflasi yang terkendali di awal tahun 2025, meskipun sejumlah tantangan ekonomi, terutama terkait dengan harga pangan, mulai mengemuka menjelang perayaan Hari Besar Nasional (PHBN) Idulfitri 1446 H. 

Inflasi pangan diperkirakan akan berkisar antara 4-6% selama periode ini, dengan pasokan pangan yang masih sangat bergantung pada impor, mencapai 94-96%.

Menurut Iwan Setiawan, Dosen Fakultas Pertanian Unpad dan Kepala Program Studi S2 Ekonomi Pertanian Unpad, Kota Bandung mengonsumsi sekitar 25-30% dari total pasokan pangan yang masuk, sementara 70%-75% diekspor keluar kota dalam bentuk pangan segar. 

Baca juga: Kunjungi Pasar Kosambi Bandung, DPR Pastikan Stok dan Stabilitas Harga Pangan Selama Ramadhan

Ist.Pemkot Bandung.

"Tren konsumsi pangan juga menunjukkan bahwa mayoritas yang dikonsumsi adalah pangan segar, dengan proporsi mencapai 80-90%, sementara sisanya produk olahan," ungkap Iwan pada acara High Level Meeting TPID Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung pada Kamis (6/3).

Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah potensi kenaikan harga cabai rawit yang dapat terjadi akibat efek menjalar dari kelangkaan pasokan di daerah lain.

Baca juga: Pantau Pasar Induk Caringin, Farhan Pastikan Pasokan Pangan Aman Selama Bulan Puasa

Sejumlah komoditas lain, seperti bawang merah dan cabai, juga berisiko mengalami kelangkaan karena peran spekulan yang membawa komoditas keluar dari Jawa Barat.

Jaga Stabilitas Rantai Distribusi Pangan

Menyikapi potensi lonjakan harga, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung menekankan pentingnya menjaga stabilitas rantai distribusi pangan, terutama untuk komoditas seperti ayam, cabai rawit, dan bawang merah. 

Baca juga: Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah Menjelang Ramadan

Mengingat kondisi musim yang cukup kondusif, produksi pangan dipastikan tetap terjaga, meskipun TPID akan mengintensifkan operasi pasar untuk menjaga kestabilan harga di lapangan.

Iwan juga menambahkan bahwa lonjakan permintaan pangan pasca PHBN, terutama dari sektor UMKM yang mengolah bahan pangan seperti telur dan terigu, perlu diperhatikan. 

Pemerintah pun akan terus memantau pergerakan harga dan pasokan pangan untuk mengantisipasi potensi kelangkaan.

Selain itu, dengan diberlakukannya kebijakan Masyarakat Berbasis Geospasial (MBG) di Kota Bandung dan kawasan Bandung Raya, diperkirakan ada dampak terhadap ketersediaan pangan pokok, terutama yang bersifat inferior. 

Oleh karena itu, TPID berkomitmen untuk terus memantau pergerakan harga dan pasokan pangan guna mengantisipasi segala potensi kelangkaan yang mungkin terjadi.

Acuviarta Kartabi, seorang pengamat ekonomi, juga mengingatkan agar masyarakat bijak dalam konsumsi pangan dan tidak terjebak dalam perilaku panic buying yang dapat memperburuk situasi di pasar. 

Kenaikan Harga Bahan Pokok Capai 110%

"Meski Presiden Prabowo berjanji untuk menjaga stabilitas harga pangan, laporan di lapangan menunjukkan adanya kenaikan harga bahan pokok hingga 110%, seperti beras, bawang putih, dan cabai," ujarnya.

Untuk mengendalikan kondisi ini, pemerintah menggencarkan operasi pasar untuk memerangi spekulasi harga dan memastikan pasokan pangan tetap terjaga, terutama untuk komoditas strategis seperti cabai rawit, bawang merah, ayam, dan telur.

Di tengah tantangan ini, pemerintah dan pelaku usaha disarankan untuk mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga kestabilan ekonomi. 

Langkah-langkah tersebut meliputi menjaga distribusi pangan yang efisien, memperkuat UMKM, serta koordinasi yang lebih baik antar instansi pemerintahan, khususnya di sektor perdagangan dan pariwisata.

Dengan strategi yang tepat, diharapkan Kota Bandung dapat menjaga inflasi tetap terkendali dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil sepanjang tahun 2025.(SG-2)