SOKOGURU, BANDUNG: Kabar baik datang bagi para guru ngaji di Kota Bandung, Jawa Barat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung memastikan insentif bagi para pengajar Al-Quran segera dicairkan dalam waktu dekat, setelah sempat tertunda karena libur panjang Idulfitri.
Setidaknya, sebanyak 2.030 guru ngaji aktif yang turut terlibat dalam program pemberantasan buta huruf Al-Qur’an selama Ramadan lalu akan segera menerima insentif mereka untuk tiga bulan sekaligus.
Baca juga: Kabar Gembira! Honor Guru Honorer Kota Bandung Segera Cair
“Tadinya Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) sudah dibuat, hanya terhambat karena libur. Insyaallah minggu ini atau akhir April insentif guru ngaji akan cair,” ujar Kepala Kantor Kemenag Kota Bandung, Abdurahim.
Pernyataan Abdurahim disampaikan saat menghadiri Silaturahmi Akbar Guru Pendidikan Al-Qur’an di Masjid Al-Ukhuwah, Kamis (10/4).
530 Guru Ngaji Belum Bisa Dapat Insentif
Namun demikian, sekitar 530 guru ngaji lainnya masih belum dapat menerima insentif karena terkendala persyaratan administrasi, khususnya soal domisili.
Berdasarkan aturan yang berlaku, hanya guru ngaji dengan KTP Kota Bandung yang bisa menerima dana insentif tersebut.
Abdurahim berharap regulasi ini dapat dievaluasi agar lebih banyak guru ngaji bisa terakomodasi. “Kami dorong agar aturan ini bisa dikaji kembali,” ujarnya.
Baca juga: Pemkot Bandung Genjot Pemerataan Ekonomi Lewat Padat Karya dan Pelatihan Kerja
Lebih jauh, Pemkot Bandung dan Kemenag menargetkan jumlah penerima insentif bisa meningkat signifikan di tahun mendatang, yakni hingga 13.000 guru ngaji.
Komitmen Pemkot Bandung Sejahterakan Guru Ngaji
Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, juga menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para guru ngaji.
Wakil Wali Kota Bandung Erwin. (Ist.Pemkot Bandung)
Ia memastikan bahwa anggaran sudah tersedia dan pencairan tinggal menunggu proses administratif.
Baca juga: Pemkot Bandung Genjot Wisata Edukasi, Siapkan Destinasi Menarik untuk Siswa
“Uangnya sudah ada, tinggal dicairkan. Kendalanya hanya administratif. Kami akan evaluasi agar ke depan prosesnya lebih lancar,” tegas Erwin.
Ia juga berharap insentif ini bisa menjadi penyemangat bagi para guru ngaji untuk terus mendidik generasi Qurani, sekaligus mewujudkan Bandung sebagai kota yang religius dan berakhlak mulia. (SG-2)