SOKOGURU - Harga emas perhiasan mengalami penurunan signifikan pada Rabu (29/10/2025). Berdasarkan data dari Laku Emas, Raja Emas Indonesia, dan Hartadinata Abadi, harga emas perhiasan di berbagai kadar karat kompak turun mengikuti dinamika pasar global dan pergerakan nilai tukar rupiah yang terus berubah.
Fluktuasi harga emas perhiasan tidak terlepas dari pengaruh kondisi ekonomi global. Dalam beberapa pekan terakhir, tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta melemahnya harga emas dunia menjadi faktor utama yang memicu turunnya harga emas perhiasan di pasar domestik.
Faktor Global yang Mempengaruhi Harga
Pergerakan harga emas perhiasan dipengaruhi oleh permintaan industri perhiasan internasional, fluktuasi nilai tukar mata uang, serta kebijakan bank sentral yang mengatur cadangan emas.
Saat kebijakan moneter global mengetat, nilai dolar AS cenderung menguat sehingga membuat harga emas dalam rupiah ikut menurun.
Dinamika Pasar dan Respons Investor
Dalam kondisi harga yang tidak stabil, para pembeli dan investor emas diimbau untuk memantau perkembangan harga secara rutin.
Langkah ini penting agar keputusan membeli atau menjual emas dapat dilakukan pada waktu yang paling menguntungkan.
Data Harga Emas dari Laku Emas (CMK Group)
Menurut data dari Laku Emas, harga emas perhiasan mengalami koreksi cukup tajam. Emas 24 karat kini dibanderol Rp 1.888.000 per gram, turun Rp 71.000 dari sebelumnya.
Sementara emas 22 karat turun Rp 62.000 menjadi Rp 1.612.000 per gram. Untuk kadar 20 karat, harganya kini Rp 1.468.000 per gram setelah turun Rp 55.000.
Tren Penurunan pada Emas 17 dan 16 Karat di Laku Emas
Masih dari sumber yang sama, harga emas 17 karat juga ikut terkoreksi menjadi Rp 1.243.000 per gram, menurun Rp 47.000.
Sementara itu, emas 16 karat turun Rp 45.000 menjadi Rp 1.168.000 per gram. Penurunan serentak di berbagai kadar menunjukkan lemahnya permintaan pasar saat ini.
Harga Emas Raja Emas Indonesia Turut Terkoreksi
Sementara itu, Raja Emas Indonesia melaporkan harga emas 24 karat per gram kini berada di posisi Rp 1.940.000, atau turun Rp 20.000.
Emas 22 karat mengalami penurunan lebih besar, yakni Rp 27.000, menjadi Rp 1.603.000 per gram.
Penurunan di Kadar Lainnya Menurut Raja Emas Indonesia
Untuk kadar 20 karat, harga emas tercatat Rp 1.458.000 per gram setelah turun Rp 24.000. Adapun emas 17 karat kini Rp 1.239.000 per gram, dan emas 16 karat Rp 1.166.000 per gram, masing-masing turun Rp 21.000 dan Rp 19.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Data Hartadinata Abadi: Penurunan Paling Signifikan di 22 Karat
Dari pihak Hartadinata Abadi, emas 22 karat kini dibanderol Rp 2.170.000 per gram, turun Rp 26.000.
Sedangkan emas 20 karat mengalami penurunan dengan nominal yang sama menjadi Rp 2.128.000 per gram.
Baca Juga:
Koreksi Harga pada Emas 17 dan 16 Karat di Hartadinata Abadi
Untuk emas 17 karat, harga terkini mencapai Rp 1.896.000 per gram, turun Rp 23.000. Adapun emas 16 karat kini dipatok Rp 1.791.000 per gram, setelah mengalami penurunan Rp 22.000 dari harga sebelumnya.
Tren Global yang Menekan Harga Emas Domestik
Harga emas dunia tengah berada dalam tekanan akibat penguatan dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligasi.
Hal ini berdampak langsung terhadap harga emas di Indonesia, termasuk emas perhiasan yang mengikuti pergerakan pasar internasional.
Implikasi bagi Konsumen dan Investor
Bagi konsumen, penurunan harga ini bisa menjadi peluang untuk membeli emas dengan harga lebih terjangkau.
Namun bagi investor jangka pendek, fluktuasi yang tinggi justru menimbulkan risiko nilai investasi yang tidak stabil.
Anjuran untuk Tetap Cermat dalam Berinvestasi Emas
Para ahli keuangan menyarankan agar masyarakat tetap memperhatikan tren jangka panjang sebelum mengambil keputusan investasi.
Dengan memantau pergerakan pasar secara rutin, investor dapat menghindari potensi kerugian akibat fluktuasi harga mendadak.
Baca Juga:
Pantau Harga Emas Sebelum Membeli atau Menjual
Penurunan harga emas perhiasan hari ini menjadi momentum penting untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi.
Dengan tren pasar yang terus berubah, calon pembeli dan investor disarankan untuk selalu memperbarui informasi harga agar bisa menentukan langkah investasi terbaik di tengah gejolak ekonomi global. (*)