SOKOGURU – Maraknya kasus emas palsu dan penipuan transaksi emas membuat banyak masyarakat resah, khususnya di tengah melonjaknya harga emas saat Ramadan.
Channel YouTube d’Gold Father membagikan pengalaman nyata, modus penipuan, serta tips jitu agar masyarakat tidak terjebak membeli emas palsu atau menjadi korban transaksi bodong.
“Harga emas yang naik meroket membuka peluang bagi orang-orang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan di atas kerugian orang lain, salah satunya dengan modus emas palsu,” ujar d’Gold Father dalam videonya, seperti dikutip sokoguru.id.
Modus Penipuan: Emas Asli, Transaksi Palsu
d’Gold Father membagi modus penipuan emas menjadi dua kelompok. Pertama, emasnya asli tapi transaksinya palsu.
Kasus yang sering terjadi adalah pemalsuan bukti transfer. Penjual menerima bukti transfer dari pembeli, namun setelah dicek, dana tidak masuk ke rekening.
Ada juga modus pengambilan barang oleh orang suruhan yang mengaku keluarga pembeli, padahal hanya kurir online yang tidak tahu apa-apa.
Selain itu, ada penawaran emas dengan harga jauh di bawah harga buyback Antam.
Jika selisih harga terlalu besar, misalnya Rp200.000-Rp300.000 di bawah harga pasar, d’Gold Father menyarankan untuk menghindari transaksi tersebut karena bisa jadi emas hasil kejahatan atau penipuan.
“Kalau harga terlalu murah dan tidak wajar, lebih baik hindari. Bisa jadi barang hasil kejahatan, nanti kita malah dituduh penadah,” tegasnya.
Modus Penipuan: Emas Palsu, Transaksi Asli
Kelompok kedua adalah emas palsu dengan transaksi asli.
Modus yang sering ditemui antara lain pemalsuan kadar emas (kadar tidak sesuai dengan surat), emas sepuhan (lapisan emas tipis di luar, dalamnya logam lain), emas lapis, hingga emas ‘rupa-rupa’ (kadar emas tidak homogen di satu perhiasan).
Bahkan, ada juga emas yang sama sekali bukan emas, hanya logam berwarna emas.
d’Gold Father menekankan pentingnya belajar teknik menaksir emas agar bisa membedakan emas asli dan palsu, mulai dari warna, berat, hingga suara ketika dijatuhkan.
Baca Juga:
Cara Aman Bertransaksi Emas
Agar terhindar dari penipuan, berikut tips dari d’Gold Father:
1. Beli di Tempat Resmi dan Terpercaya: Pilih butik Antam, Galeri 24, Pegadaian, Harta Dinata, UBS, atau toko emas lokal bereputasi baik.
2. Kenali Calon Pembeli Saat Menjual Emas: Hindari transaksi dengan orang yang tidak dikenal atau COD sendirian. Lebih baik transaksi di tempat resmi seperti bank atau pegadaian.
3. Waspada Penawaran Harga Tak Wajar: Jangan tergiur harga jauh di bawah pasar, apalagi dengan sistem pembayaran tempo.
4. Belajar Teknik Menaksir Emas: Jika ingin serius berinvestasi emas, pelajari cara menaksir emas agar bisa membedakan emas asli dan palsu.
“Edukasi tentang emas bukan hanya soal keuntungan, tapi juga risiko penipuan. Semoga ke depan ada lebih banyak seminar atau workshop tentang menaksir emas,” harap d’Gold Father.(*)