Soko Berita

Gedung Bersejarah Bandung Terancam Hilang Jati Diri, Ini Langkah Berani Wali Kota Farhan

Gedung bersejarah meski tampak luar gedung masih terjaga, tapi interior di dalamnya justru sering berganti, menyesuaikan selera setiap wali kota yang menjabat.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
18 April 2025

Gedung berseharah Pendopo dan Balai Kota Bandung berdiri gagah, menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa. (Dok.Pemkot Bandung)

SOKOGURU, BANDUNG: Di tengah hiruk pikuk modernisasi Kota Bandung, Wali Kota Muhammad Farhan mengajak warganya untuk kembali menoleh ke akar sejarah. 

Dalam kunjungannya ke kawasan Alun-Alun dan Pendopo Bandung, Kamis (18/4/2025), Farhan menegaskan satu hal penting: pelestarian cagar budaya tak cukup hanya di permukaan. 

Bandung, kata dia, harus mulai merawat warisan kotanya hingga ke dalam-dalamnya.

Baca juga: Bandung Kembali Gaungkan Semangat Asia Afrika, Siap Jadi Pusat Perayaan 70 Tahun KAA!

Pendopo dan Balai Kota Bandung berdiri gagah, menjadi saksi bisu perjalanan kota ini dari masa ke masa. 

Miris, Interior Gedung Bersejarah Kerap Diganti 

Namun Farhan menemukan satu ironi—meski tampak luar gedung masih terjaga, interior di dalamnya justru sering berganti, menyesuaikan selera setiap wali kota yang menjabat.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. (Dok.Pemkot Bandung)

"Pendopo ini warisan sejarah. Tapi sayangnya, setiap berganti pemimpin, bagian dalamnya juga berubah. Padahal, harusnya yang kita jaga itu keseluruhan, bukan hanya tampilan luarnya," ujar Farhan dengan nada prihatin.

Sebagai perbandingan, Farhan menyebut Istana Negara dan Istana Bogor. Dua bangunan bersejarah itu tetap mempertahankan keaslian interior dan eksteriornya, terlepas dari siapa pun yang memimpin negeri ini.

Contoh Standar Pelestarian Istana Negara dan Istana Bogor 

Bandung, katanya, harus mencontoh standar pelestarian  Istana Negara dan Istana Bogor.

Melihat kenyataan ini, Farhan merasa sudah saatnya Bandung memiliki aturan permanen tentang pelestarian cagar budaya, bukan hanya sebatas anjuran atau semangat kolektif yang sewaktu-waktu bisa luntur. 

Ia tengah menyiapkan regulasi yang mengikat, dengan menggandeng para ahli cagar budaya, arsitek, akademisi, hingga komunitas pemerhati sejarah.

"Kami akan merumuskan aturan bersama. Bukan hanya untuk mempercantik kota, tetapi untuk menjaga identitas dan jiwa Bandung itu sendiri," katanya mantap.

Baca juga: Satpol PP Gerak Cepat! Jalan Banda Kota Bandung Kini Bebas PKL

Bagi Farhan, pelestarian ini bukan sekadar mempertahankan bangunan lama agar terlihat cantik. 

Lebih dari itu, ini adalah upaya menjaga narasi besar tentang siapa kita, dari mana kita berasal, dan apa yang membentuk karakter Bandung sebagai kota kreatif, bersejarah, dan berbudaya.

Upaya ini pun diharapkan bukan menjadi proyek satu masa, melainkan warisan berkelanjutan yang bisa dinikmati generasi-generasi mendatang. 

Modernitas Bisa Berjalan Beriring dengan Pelestarian Sejarah

Kota Bandung, dalam pandangan Farhan, harus menjadi contoh bagaimana modernitas bisa berjalan beriringan dengan pelestarian sejarah.

Baca juga: Wow! Produk UMKM Lokal Tembus Etalase Paris van Java Mal, Ini Strategi Pemkot Bandung

"Kita ingin Bandung terus berkembang, tetapi akarnya tetap kuat. Karena kota yang melupakan sejarahnya adalah kota yang kehilangan jiwanya," ujarnya.

Dengan semangat ini, Bandung bersiap menapaki masa depan—bukan dengan melupakan masa lalu, tetapi dengan merawatnya sepenuh hati. (SG-2)