SokoBerita

Emas vs Kripto: Mana Aset Aman Terbaik di 2025? Ini Perbandingan Lengkapnya!

Emas dan kripto bersaing sebagai aset lindung nilai di 2025. Simak perbandingan lengkap kelebihan dan risikonya untuk bantu kamu memilih investasi paling aman.

By Reihan Adilfhi Tafta Aunillah  | Sokoguru.Id
18 Mei 2025
<p>Ilustrasi kripto. Kelebihan dan risiko dari emas dan aset untuk investasi aman dan nyaman. Foto: pixabay.com<br />
 </p>

Ilustrasi kripto. Kelebihan dan risiko dari emas dan aset untuk investasi aman dan nyaman. Foto: pixabay.com
 

SOKOGURU - Emas telah lama dikenal sebagai aset lindung nilai yang aman saat gejolak ekonomi melanda. 

Namun kini, kripto muncul sebagai alternatif yang menarik bagi generasi digital.

Tahun 2025 membawa ketidakpastian global yang membuat investor mempertimbangkan kembali pilihan mereka. 

Emas tetap menjadi primadona, tapi kripto menawarkan peluang keuntungan yang lebih agresif.

Sebagai aset fisik, emas memiliki nilai intrinsik yang telah terbukti selama ribuan tahun. Di sisi lain, kripto seperti Bitcoin masih dipengaruhi sentimen pasar dan volatilitas ekstrem.

Emas Stabil, Kripto Naik Tajam

Emas cenderung stabil meski mengalami fluktuasi kecil, sangat cocok bagi investor konservatif. Sementara itu, kripto bisa naik tajam—tapi juga jatuh drastis dalam waktu singkat.

Salah satu keunggulan emas adalah ketersediaannya secara global serta dapat disimpan dalam bentuk fisik maupun digital. 

Sedangkan kripto memerlukan dompet digital dan pemahaman teknologi blockchain.

Dalam hal regulasi, emas sudah diatur jelas oleh pemerintah dan lembaga keuangan resmi. Kripto masih menghadapi banyak tantangan regulasi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menurut Bank Indonesia, emas tetap termasuk dalam instrumen investasi aman untuk jangka panjang. Namun, mereka juga mengawasi perkembangan aset digital secara ketat. 

Biaya penyimpanan emas bisa menjadi pertimbangan, terutama jika dalam jumlah besar. Kripto bebas dari biaya fisik, tetapi rawan diretas jika tidak dijaga dengan sistem keamanan yang ketat.

Emas dapat dicairkan kapan saja melalui toko emas, Pegadaian, atau bank. Kripto juga bisa dicairkan cepat, tetapi tergantung pada ketersediaan pasar dan jaringan blockchain.

Risiko Emas dan Kripto

Salah satu risiko emas adalah kemungkinan pemalsuan fisik. Sementara kripto, meskipun tak bisa dipalsukan, tetap rentan terhadap pencurian digital dan penipuan investasi.

Untuk diversifikasi, banyak investor kini memilih menggabungkan emas dan kripto dalam portofolio. Tujuannya agar bisa memanfaatkan stabilitas emas dan potensi imbal hasil dari kripto.

Dari segi pajak, emas dikenakan PPh dan PPN tertentu saat transaksi. Kripto mulai dikenakan pajak di Indonesia, sesuai dengan aturan dari Direktorat Jenderal Pajak.

Tren 2025 menunjukkan minat pada kripto meningkat, terutama dari investor muda. Namun, lonjakan minat itu seringkali belum dibarengi literasi yang cukup.

Sementara kripto memberi sensasi pertumbuhan cepat, emas memberi rasa aman dan kestabilan. Keduanya bisa saling melengkapi jika digunakan dengan strategi investasi yang tepat.

Pilihan terbaik bergantung pada profil risiko dan tujuan keuanganmu. Baik emas maupun kripto, pastikan kamu memahami keduanya sebelum memutuskan berinvestasi. (*)

Sumber: bi.go.id